Bismillah,
"Ah ini bukan passion kamu..."
"Ah atuda aku mah apa atuh..."
"Bagaimana kalau nanti rugi...?"
"Mampukah aku melakukannya...?"
"Sudahlah... cukup begini saja, tak usahlah terbang terlalu tinggi...nanti kamu jatuh, sakitnya tuh disini.."
Bukankah kata-kata seperti itu yang sering kita dengar, atau yang sering ada di benak kita ? Kata-kata yang sedemikian seringnya hingga menghujam di dalam kalbu kita untuk kemudian mempengaruhi pikiran dan membuat keraguan dalam melangkah hingga membentuk sebuah paradigma dalam pikiran kita.
Di dalam Al Qur'an dalam surat An Naas ayat 6 dikatakan "Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia". Kata-kata seperti di ataslah salah satunya, kata-kata bervirus yang dibisikkan oleh syetan ke dada-dada manusia agar berhenti mengusahakan meraih impiannya. Kata-kata yang menjadikan manusia hanya menjadi manusia yang tidak berguna dan tidak memberikan manfaat dalam kehidupannya.
Begitulah, syeitan berusaha menyebarkan virus - virus itu dengan berbagai macam cara, membuat kita ragu untuk melangkah, membuat kita menunda hingga tiba saat yang tepat yang pada akhirnya tidak pernah terealisasikan.
Selain itu juga bisikan syetan bisa berupa godaan untuk mengalihkan fokus. Ketika kita mengerjakan sesuatu lalu digodalah kita hingga kita teralih sejenak atau lupa sedang mengerjakan sesuatu tersebut. Contoh soal yang 'gue banget' ketika nulis, tilawah atau murojaah di hp suka terganggu dengan pemberitahuan di fesbuk, yang akhirnya si aku membuka fesbuk dan lupalah kalau sedang mengerjakan sesuatu yang jauh lebih penting.
Bisikan syetan pun bisa berupa membatasi kemampuan kita untuk maju dengan meniupkan anggapan diri kita dengan citra negatif. Potensi kita yang sesungguhnya besar kalau kita kerahkan akan menjadi tidak berarti apa - apa dengan pemikiran negatif kita. "Aku jelek, Aku ga mampu, aku mah apa atuh, aku mah beda dengan dia yang memang hebat. Pengerdilan diri kita seperti analogi seekor jangkrik yang disimpan dalam kotak. Jangkrik yang sebenarnya berkemampuan melompat jauh lebih tinggi tetapi karena terkungkung, hanya mampu melompat sebatas kotak tersebut.
gbr diambil dari kuncimeraihsuksesblogdetik.com |
Syetan jug membiarkan kita memiliki sebuah keyakinan yang salah. Misalnya saja untuk memulai sesuatu harus memiliki modal, pengalaman. Keyakinan yang salah yang membuat kita under estimate terhadap kemampuan kita, minder dengan diri kita yang tidak cantik, tidak tinggi, tidak putih. Sebuah keyakinan palsu yang akan membuat kita kehilangan peluang-peluang besar dalamkehidupan kita.
Hal-hal seperti di atas itulah yang biasanya menghambat diri kita untuk maju meraih impian kita. Ragu melangkah, dan asyik di dalam zona nyaman kita. Jangan salahkan orang lain kalau kita sampai saat ini masih jalan di tempat, stagnan dan tidak meraih prestasi apa pun dalam kehidupan kita. Pandanglah diri kita, intropeksi ke dalam diri kita itu jauh lebih baik dari pada menyalahkan keadaan atau orang lain atau bahkan Allah SWT atas segala kegagalan kita.
*Sebuah self reminder
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^