Sudah siapkah orangtua menjadi fasilitator utama pendidikan keluarga?
Sudah tepatkah strategi orang tua dalam mencukupi bekal dunia akhirat keluarga?
Alhamdulillah bersyukur sekali berkesempatan bisa mengikuti acara talk show Bincang Keluarga Hebat ini. Biar ilmunya tidak menguap begitu saja dan bisa berguna untuk banyak orang aku share saja ya di blog ini, mudah-mudahan tidak banyak yang tereleminirnya ya....
Acara yang digagas oleh Komunitas Home Schooling Muslim Nusantara ini bertajuk Integrated Learning For Family Integrity diadakan pada hari Ahad 25 Januari 2015 di Gedung Wakaf 99 Jalan Sidomukti 99 Sukaluyu Bandung. Acara terdiri dari dua sessi dengan menampilkan pembicara Febiola Aryanti (Islamic Financial Planner) dan Muri Handayani owner Hijab Radza dan Sekolah Bisnis Online pada sessi pertama dan Irwati Istadi Penulis Buku Parenting Best Seller "Mendidik dengan Cinta" dan pembicara kedua Ikhsanun Kamil - Foezi Citra Cuaca Elmart pasangan Marriage Counsellor dan juga penulis buku Jodoh Dunia Akhirat.
Acara dimulai dengan sambutan dari ketua Home Schooling Muslim Nusantara yaitu teh Ida Nur'aeni yang memaparkan tentang sejarah berdiri dan perkembangan HSMN. Dilanjut dengan pembicara sessi pertama Febiola Aryanti. Sebagai Islamic Financial Planner tentu saja beliau berbicara dengan sudut pandang Islam. Apa sih bedanya Manajemen Keluarga dari sudut pandang Islam?
Mba Febi memaparkan di dalam Islam ada perbedaan besar dengan paradima manajemen keuangan konvensional. Yang pertama di dalam Islam kepemilikan harta adalah mutlak milik Allah, kita hanya dititipkan saja. Kemudian darimana uang diperoleh, kemana uang dibelanjakan serta menyadari adanya hisab. Penekanan itulah yang menjadi perbedaan besarnya. Intinya di dalam Islam Allah always keep Allah in mind sehingga selalu terdorong untuk bertanya bagaimana mengelola uang sebaik mungkin terdorong untuk merencanakan sebaik mungkin agar kita menjadi insan yang amanah. Selalu ada potensi amal di dalam harta kita yang berguna bagi kehidupan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Kita pun harus memahami karakteristik harta sebagai cobaan bagi manusia.
Jadi Rencana Tujuan Keuangan dalam Islam harus di dasarkan selalu pada Allah in mind, kemudian harus bisa meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT serta untuk mewujudkan keturunan yang kuat.
Sementara untuk pengaturan keuangan penekanannya pada suami sebagai penanggung jawab pemenuhan nafkah, istri sebagai pengatur keuangan serta keluarga yang solid. Komunikasi keuangan di dalam keluarga dilakukan dengan meningkatkan rasa saling percaya, pencatatan keuangan yang jelas serta dilakukan pada waktu yang tepat.
Beliau juga memaparkan tentang jurus dasar keuangan :
1. IKF (Indikator Kecerdasan Finansial) = Penghasilan : Pengeluaran > 1
Artinya bahwa keuangan tidak boleh defisit
2. Catatan Keuangan
Wajib mencatat keuangan keluarga, agar mudah mengevaluasi dan tidak merasa uang hilang begitu saja. Apa saja yang harus dicatat? Arus Cash (Keluar masuk uang), asset serta kewajiban
3. Nabung Gaya Baru
Nabung bukan dari sisa belanja tetapi harus disisihkan dari awal
4.Bertahan Sederhana.
Sederhana dalam keterbatasan itu wajar tetapi sederhana ketika berlebih itu yang hebat.
Itu inti dari pemaparan Mba Febi sementara Teh Muri Handayani sebagai pembicara kedua berbicara tentang Bisnis dalam keluarga. Teh Hani -begitu biasanya beliau disapa- berbagi pengalaman tentang perjalanan maju mundur usahanya. Menurut Teh Hani kegagalan itu baik. Jangan merasa bisnis kita berhasil kalau belum pernah gagal. Di dalam kegagalan kita akan banyak belajar. Sebelum bisa seperti sekarang ini beberapa kali Teh Hani mengalami kegagalan sampai harus mem PHK sembilan karyawannya. Kini pemilik Sekolah Bisnis Online dan Gerai Radza ini telah menemukan kesuksesannya. Tentu saja hasil dari belajar pada kegagalan.
Okeh deh cukup sessi satu dulu ya nanti disambung sessi keduanya ...... ^_^
Numpang share ya bu
BalasHapushttps://fadlyfauzie.wordpress.com/2015/02/03/workshop-financial-pranikah/