Tapi saya sadar syetan sedang bermain di sini.., dan saya tak mau ikut permainan syetan dong, saya tak mau lebay, biarlah dia bersikap seperti itu, tak perlu menyamakan karakter diri kita dengan orang lain kan beda saya sama dia, sedikit menyesali memang kenapa saya sedikit mengganggu kenyamanan mereka berdua dengan permintaan yang sedikit merepotkan, jadi gini neh posisinya... kenapa engga ke orang jauh sekalian yang ternyata terbukti mau saya repotkan. Tapi selalu ada hikmah di balik semuanya, jadi saya tau dia yang saya anggap dekat itu seperti apa, dan dia yang jauh itu sebaik apa....
Skip ya, itu sudah berlalu walau masih ada sisa-sisa gangguan syetan yang terkutuk, jadi seperti ada dinding yang memisahkan walau sudah berusaha dengan berdo'a..butuh proses mungkin. Pokoknya saya tak mau lagi mengganggu kebahagiaan mereka berdua yang sedang di atas itu..titik.. Nah di sinilah pentingnya kita memahami kepribadian manusia yang katanya ada empat itu. Kepribadian manusia yang terdiri dari Koralis, Sanguinis, Plegmatis dan Melankolis memang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari... salut deh sama penemu empat karakter ini.
Memahami seseorang dengan kepribadiannya masing-masing, jadi tau kenapa dia bersikap seperti itu, mengapa perkataannya menyakitkan oo dia itu koralis yang memang selalu langsung nembak pada sasaran. Oh dia itu melankolis yang suka sensitif dan kagokan jadi nolak dengan cara nyuekin.. .haha... memang seperti itu ternyata.
Saya sebetulnya dari dulu termasuk tipe sanguinis walau dulu ga tau namanya kepribadian apa, tapi dari cirinya ya sanguinis yang ingin selalu show up, senang tampil, jadi MC, bergaul dengan banyak orang, senang dipuji orang, sedikit kekanak-kanakan, mementingkan kekinian daripada masa depan etapi seiring dengan pemahaman keagamaan saya, sedikit demi sedikit saya redam sifat keartisan saya, takut terjebak sama pamer dan riya hihi karena saya ternyata kurang tawadlu, al hasil sifat itu jadi tak terkendali... Mulai menarik diri dan hasilnya sanguinis saya yang dulu tinggi itu, kini jadi rada imbang dengan sifat plegmatis yang senang damai, baik hati dan tidak sombong hahaha... Jeleknya plegmatis itu harus kerja di bawah tekanan, kalau tidak ditekan ia gak akan memantul.. kalem aja gak berkembang.
Sumber:Icity indosat.com |
Nah contoh manfaat memahami kepribadian kita nih...kalau kita sudah tau kita plegmatis, yang harus kerja di bawah tekanan, kita yang merasa stagnan jadi tahu dong harus bagaimana menyikapinya, Oo.. saya ini plegmatis toh... berarti harus membuat suatu kondisi dimana saya seperti ditekan, memang harus.. agar target saya tercapai. Gitu deh. Terlebih untuk ibu rumah tangga yang sanguinis plegmatis bisa jadi orang yang PW alias posisi wuenak, ada di zona nyaman tapi ya jadinya stagnan tidak ada kemajuan. Kalau tau kita seperti itu bangkit dong pasti....
Jarang-jarang ya saya nulis curhat haha... saya berpikir ini blog kebanyakan review produk, belum lagi masih ada beberapa pr yang harus direview, eh ada email masuk tawaran review juga.... lumayan sih...tapi takut bosenin juga... jadi ya sekali-kali perlu juga tulisan seperti ini buat penyeimbang hehe....
Jadi ya teman, dengan memahami keempat kepribadian itu kita jadi tahu cara menyikapi diri kita sendiri, kemudian cara kita bersikap sama orang lain dengan kepribadian yang berbeda. Bisa di search deh empat ciri kepribadian itu digoogle baik kekuatannya maupun kelemahannya, Insya Allah bermanfaat banget, bisa juga kita terapkan sama anak-anak kita, lebih memahami mereka, lebih mudah lagi menyikapinya.... Right? *ketularan Ipho