Ceramah kali ini diisi oleh Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, seperti biasa da'i kondang ini selalu membawakan materi tentang hal yang ringan namun penting dan bersifat praktis yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Di Bulan Ramadlan ini ceramahnya memang selalu berkaitan dengan syaum dan ramadlan. Karena menurut saya ceramah kali ini menarik, saya tertarik menuliskannya kembali, tidak persis sama, banyak ditambah dan dikurangi tapi esensinya sama tentang tiga semangat yang harus kita latih di Bulan Ramadlan ini.
Menurut Aa ada tiga semangat yang harus kita hidupkan dalam diri kita terkait dengan bulan Ramadlan ini.., melatih tiga semangat ini Bulan Ramadlan ini rasa-rasanya memang cocok, karena langsung teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita. Lalu apa saja kah ketiga semangat itu..?
twitter.com |
1. Semangat Bersaudara
Seperti yang kita ketahui di bulan Ramadlan ini kita banyak dihadapkan pada banyak perbedaan yang terjadi di masyarakat. Mulai dari perbedaan awal mulai syaum, banyak rakaat sholat tarawih sampai penetapan Hari Raya Iedul Fitri alias lebaran.
Perbedaan adalah sebuah keniscayaan, dalam kehidupan diluar ibadah pun kita selalu mendapati banyak perbedaan. Seyogyanya hal ini disikapi dengan penuh kedewasaan agar tidak terjadi perselisihan tentang masalah khilafiah ini. Setiap orang mempunyai alasan atau landasan dalam berpijak, selama mempunyai dasar kita harus menghormati itu. Kita harus lebih mendahulukan semangat persaudaraan di atas segala perbedaan. Karena sesama muslim itu pada hakikatnya adalah bersaudara.
2. Semangat Bersolusi
Kita banyak mengkritisi, atau memperbincangkan hal-hal yang salah terkait yang terjadi di masyarakat secara umum, atau lebih parah lagi bergunjing membicarakan orang lain. Si A begini Si
Si B begitu. tanpa memikirkan manfaat kita berbicara tentang itu.
Kalau kita peduli pada sesuatu seharusnya yang kita pikirkan adalah solusinya bagaimana, bukannya malah hanya membicarakannya terus menerus, dimana-mana dan ke sana ke mari, takutnya nanti jatuh pada ghibah alias bergunjing yang katanya dosanya lebih besar daripada berzinah. Bukan berarti mending berzinah kalau begitu seperti yang suka jadi bahan candaan orang - orang tidak paham, yang harus kita pikirkan berzinah saja sudah dosa besar apalagi bergunjing.
3. Semangat Sukses Bersama
Sebagai makhluk sosial kita tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri. Di dalam Islam hal itu pun sangat diperhatikan, bukankah ada sebuah ayat yang mengatakan "Yang terbaik diantara kamu, adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain..?" Ayat ini seharusnya menjadi sebuah semangat untuk kita untuk bisa sukses bersama-sama.
Bagi orang yang memiliki penyakit di hatinya, jangankan ingin sukses bersama, menerima keberhasilan orang lain dengan lapang dada kadang terasa sangat sulit. Boro-boro mengucapkan selamat atas kebahagiaan atau keberhasilan seseorang yang ada perasaan dengki atau tidak senang dengan kesuksesan orang lain. Butuh kebersihan hati untuk menerima dengan lapang dada keberhasilan orang lain, ketika hati kita bersih kita akan dengan mudah menerimanya dan ikut senang serta mampu mengucapkan selamat kepadanya.
Justru hati yang bersih, hati yang lapang, tidak dengki pada keberhasilan orang lain serta semangat untuk sukses bersama, itu adalah salah satu tanda kita suskses dalam hidup kita. Sukses menjadikan diri kita pribadi yang bersih yang tidak dengki pada keberhasilan orang lain. Karena semua kesuksesan atau keberhasilan kita dan kebahagiaan kita harus berorientasi pada akhirat. Allah ridla tidak? Allah suka atau tidak? Karena hidup kita yang abadi, hidup yang sebenarnya adalah di akhirat nanti. Suka atau tidak suka, lama atau sebentar saat itu pasti akan datang.
Wallohu'alam
*Note: Tidak bermaksud menyindir siapapun, karena sebenarnya semua tausyiah itu akan menyindir semua hati2 yg merasa, hati2 yg msh bisa terketuk ^_^
Semangat menunggu untuk berbuka puasa, bagi anak-anak .ini jelas..hhehehe
BalasHapusyups memang bener ketiga semangat itu :) ayo semangat mencari pahala sebanyak-banyak nya :D
BalasHapusSetuju dg ketiga semangat tersebut. Bener banget
BalasHapusAyoo semangat kawan :)
BalasHapusKadang takut terlalu banyak berinteraksi karena cara bicaraku apa adanya, takut teman2 tersinggung, maka Ramadan aku kurangi saja, Nyari pahalanya lbh banyak bareng keluarga.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus