Persediaan air di sumurku saat itu begitu kerontang sehingga tak ada setetes air pun yang bisa di angkut mesin pemompa air menuju bak mandi. Terbayang bagaimana repotnya saya dan keluarga saat itu. Pagi-pagi mengangkut anak-anak yang akan ke sekolah mampir ke 'kantor' untuk mandi. Agak siangan sedikit ketika suami dan anak-anak pergi, harus ngangkut-ngangkut air dari tetangga untuk keperluan memasak dan mencuci. Malamnya suami pun mengangkut air dari 'kantor' untuk persediaan malam. Begitulah, tak ada air memang sangat merepotkan, keberadaannya baru sangat terasa berharga saat ia tiada.
Status jeritan hatiku takkala tak ada air |
Alkisah, sepuluh tahunan yang lalu daerah tempatku tinggal adalah daerah yang kaya akan air. Dari namanya saja bisa terlihat bahwa CIMAHI, Ci artinya air dan Mahi artinya cukup, jadi arti Cimahi itu adalah Cukup Air. Diberi nama Kota Cimahi karena kota ini dulu berlimpah dengan air, menggali beberapa meter saja, air bersih pun sudah mulai keluar, bahkan kita sudah bisa menyiduknya dengan tangan.
Tapi kini....setelah sepetak demi sepetak lahan hijau pun menghilang berganti dengan bangunan mulai dari yang biasa sampai yang mewah. Bangunan itu hadir dengan puluhan kamar termasuk sumur bornya tentu saja, karena harus menyediakan air untuk para penghuninya yang tidak sedikit. Lalu kemudian bermunculanlah rumah makan-rumah makan, bermunculanlah laundry-laundry, semua mengikuti hukum alam ada permintaan maka munculah penawaran. Itu hal biasa terjadi disebuah lingkungan yang dekat dengan kampus. Lalu apa yang terjadi sebagai dampaknya ?
Satu demi satu tetanggaku pun membuat sumur bor dengan kedalaman 40 meteran |
Konon katanya menurut hasil penelitian penyebab terjadinya penurunan permukaan tanah di kota-kota besar adalah penyedotan air tanah dengan pompa yang berlebihan. 17,5% - 18% penurunan tanah disebabkan oleh sumur bor, sementara sisanya disebabkan karena beban bangunan, kondisi alam serta kendaraan.
Apa yang Harus Dilakukan ?
Pengalaman adalah guru yang terbaik, memang sebuah kutipan yang bermakna yang harus dicamkan dalam kehidupan kita. Bagi saya pribadi pengalaman saat kebanjiran di musim hujan dan saat musim kemarau kekurangan air bahkan sampai tak memiliki pasokan air setetes pun dari dalam sumur adalah pengalaman yang berharga sekali. Pengalaman yang memberikan kesadaran betapa air sesuatu yang sangat bernilai yang tak tergantikan yang keberadaannya jarang kita syukuri.
Mensyukuri keberadaan air yang kita nikmati memiliki arti memanfaatkan, menggunakan dan menjaga kelestariannya semaksimal mungkin dan seefisien yang kita mampu. Seperti itulah yang harus dilakukan kita semua agar nikmat tersebut tidak dicabut dalam diri kita.
Apa yang harus kita lakukan sebagai diri pribadi yang merasakan betapa air adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita ? Kita harus menyadari bahwa persediaan air dalam bumi bisa saja habis, dan kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan keberadaan air untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Banjir saat musim hujan |
- Perluas daerah resapan air di sekitar rumah kita. Jangan biarkan air hujan menjadi air permukaan yang hanya mengalir ke selokan, upayakan semaksimal mungkin agar banyak air yang bisa terserap ke dalam tanah.
- Buat sumur resapan dan biopori di sekitar rumah kita
- Tampung dan manfaatkan air hujan dengan cara membuat bak tandon dengan diameter satu sampai dua meter disesuaikan dengan keadaan rumah kita. Hidupkan kearifan lokal orang tua kita dulu dimana hampir tiap rumah memiliki bak atau kolam untuk memelihara ikan atau merendam kayu. Air tadah hujan ini bisa digunakan untuk mencuci baju, mencuci peralatan rumah tangga, mencuci kendaraan, menyiram toilet, menyiram tanaman dan lain-lain.
- Tanamkan dan ajarkan gemar hemat menghargai air mulai dari sendiri, kemudian orang terdekat kita yaitu keluarga kita baik itu anak atau pasangan kita kemudian lingkungan sekitar kita.
- Tanamkan dan ajarkan kepedulian akan lingkungan hidup dalam diri kita, keluarga dan orang-orang terdekat kita Ajarkan senang menanam dan menyukai penghijauan karena akar pohon dapat membantu proses penyerapan air saat dimusim hujan.
Singapura berhasil mendiversifikasi keperluan airnya dan meminimalkan jumlah air yang hilang, salah satu kunci kesuksesan Singapura adalah pendekatan dengan menggabungkan analisis permintaan dan sediaan air yang terintegrasi.
Singapura, negara dengan tata kelola airnya termasuk salah satu terbaik di dunia Sumber: www.hijauku.com |
Semua stakeholder harus turut ambil bagian dalam upaya menjaga keberlangsungan lingkungan di masa depan.
Semua pihak harus bahu membahu menghadapi permasalahan ini, agar tidak lagi kekeringan di saat musim kemarau yang berkepanjangan.
Jangan sampai nikmat air yang berkelimpahan di negara kita ini terhempas karena disebabkan kesalahan kita yang tidak mensyukuri limpahan karunia itu. Mensyukuri dengan menggunakannya seefektif, efisien mungkin, mengelolanya dengan cara yang terbaik dan menjaga kelestariannya untuk masa depan anak cucu kita.
Sumber:
http://www.hedihastriawan.wordpress.com
http://www.hijauku.com
http:// www. kompasiana/arifiadipatah