Perempuan muda itu hanya menarik nafas panjang, sepertinya dia kebingungan sekali. Bukan saya tak ingin menolong, tapi saya pikir dia sudah keseringan meminjam uang, sementara saya tahu persis kalau gaji temanku itu besar. Beban hidupnya pun tidak terlalu berat, karena penghasilannya hanya untuk dia sendiri, hidup masih sendiri, keluarga besarnya pun berkecukupan. Tapi hampir tiap bulan pasti mengeluh kekurangan uang dan sibuk pinjam kemana-mana.
Pernahkah kita menemukan orang seperti temanku itu? Gaji besar tetapi selalu mengeluh kekurangan, tiap bulan bukannya bisa menabung malah selalu kekurangan dan akhirnya meminjam ke banyak orang. Sepertinya temanku itu harus diajarkan memilih dan mengelola antara keinginan dan kebutuhan. Karena lazimnya dua hal itulah yang menjadi pangkal keborosan dalam mengelola keuangan pribadi maupun keluarga.
Menghabiskan uang memang sangat mudah, seseorang harus mempunyai perencanaan agar bisa mengelola uangnya dengan baik. Perencanaan memang hal yang kecil, tapi memiliki makna besar di kemudian hari, karena kita tahu bahwa langit tidak selamanya cerah, mungkin akan ada hujan disela-selanya. Lalu apa yang harus dilakukan seseorang untuk memulai mengelola keuangannya dengan baik ?
Aturlah Pengeluaran
Pernah dengar efek Hedonic Treadmill ? Nafsu untuk membelanjakan materi akan terus bertambah seiring bertambahnya pendapatan kita, seperti berjalan di atas treadmill kebahagiaan kita tidak akan maju-maju. Saat penghasilan kita 7 juta per bulan itu akan habis, setelah penghasilan kita meningkat misalnya 40 juta per bulan itu juga akan habis.
Oleh karena itu kita harus bisa mengelola pengeluaran kita dengan baik dan bijak. Ada beberapa tips yang bisa kita ikuti agar bisa bijak dalam mengelola pengeluaran kita yaitu:
Pay yourself first, sisihkan penghasilan untuk menabung, utamakan menabung, jangan jadikan aktivitas menabung di sisa pengeluaran kita, tetapi harus di awal yaitu saat kita menerima uang.
Membuat pos-pos prioritas, yang disarankan para pakar agar kita efektif mengelola pengeluaran, idealnya pengalokasian pos-pos pengeluaran adalah: 40 % untuk kebutuhan pokok, 20% untuk cicilan (rumah atau mobil yang wajib dibayar tiap bulan), untuk investasi, asuransi, gaya hidup masing-masing 10%, pos sosial dan dana darurat masing-masing 5%.
Hemat, buatlah catatan pemasukan dan pengeluaran kita, kemudian evaluasi pos-pos mana saja yang terlihat terlalu boros dan bisa kita hemat.
Miliki asuransi, ibarat payung dikala hujan, payung tidak bisa menghalangi datangnya hujan tetapi dengan payung setidaknya kita tidak akan basah kehujanan. Demikian juga asuransi, tidak bisa menghilangkan musibah atau peristiwa yang tak terduga menimpa kita tetapi asuransi bisa melindungi kita dengan santunan klaimnya atau pengalihan resiko.
Jangan tergoda diskon, diskon adalah cara atau trik promo dari penjual agar kita tertarik untuk membeli. Terkadang sale atau diskon bukan sebenar-benarnya diskon. Hampir tiap bulan selalu saja ada diskon dengan nama yang berbeda-beda disesuaikan dengan momen yang ada seperti Gebyar Tahun Baru, Gebyar Hari Raya, dan sebagainya.
Sumber: Brighter Life Indonesia |
Miliki Banyak Investasi
Dengan fluktuasi inflasi di negara kita, kita harus pandai-pandai memilih tempat menyimpan uang yang menguntungkan, investasi adalah tempat yang tepat untuk menyimpan uang kita agar tidak tergerus inflasi yang membuat nilainya semakin menurun. Investasi merupakan salah satu jaring pengaman masa depan keluarga, kita bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan jangka panjang keluarga kita.
Ada tiga pilihan investasi yang bisa kita pilih, yaitu saham, reksadana dan properti. Pemilihan investasi mana yang cocok dan efektif untuk kita bisa didasarkan pada tujuan rencana keuangan kita. Bila menyimpan untuk kebutuhan jangka panjang, kita bisa investasi di portofolio saham atau properti. Namun untuk jangka pendek kita bisa mengambil reksadana sebagai pilihan investasi yang tepat.
Pilihlah tempat investasi yang tepat dan terpercaya, PT Sun Life Financial Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam hal investasi dan asuransi bisa menjadi pilihan utama kita. Memiliki trade record nya yang baik, sudah berdiri selama 150 tahun tanpa terganggu krisis moneter apapun dan dimana pun hingga bisa memberikan rasa aman bagi nasabahnya. . Dan yang lebih penting bagi yang menginginkan investasi atau asuransi berbasis syariah PT Sun Life Financial pun menyediakannya.
Siapkan Dana untuk Masa Depan
Kita harus menyadari bahwa biaya hidup akan semakin mahal, kehidupan kita di hari depan akan semakin besar. Sebagai sebuah gambaran kita bisa melihat perkiraan harga bahan makanan pokok masyarakat Indonesia yaitu beras dari tahun ke tahun pada tabel di bawah ini :
Tahun
|
Harga Beras
|
2000
|
Rp 2.624
|
2003
|
Rp
3.062
|
2013
|
Rp 8.000
|
2023
|
Rp
19.185
|
Agar masa depan kita cerah kita harus berpikir "Nanti Bagaimana" bukan "Gimana Nanti". Ada lima pos pengeluaran penting, yang harus kita persiapkan untuk masa depan kita yaitu:
- Pos pengeluaran untuk menikah
- Pos pengeluaran untuk tempat tinggal
- Pos pengeluaran untuk pendidikan anak-anak
- Pos pengeluaran untuk masa pensiun
- Pos pengeluaran untuk liburan
Kelima pos itu harus kita persiapkan dengan cerdas dan cermat, PT Sun Life Financial Indonesia memberikan berbagai program tabungan dan investasi bagi setiap tahapan kehidupan kita. Perencanaannya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan pribadi kita.
Mempersiapkan pos-pos untuk masa depan harus kita persiapkan sedini mungkin, karena menunda itu mahal, makin lambat kita berinvestasi, maka makin besar yang harus kita sisihkan tiap bulannya. Selain itu saat masih muda adalah masa keemasan dalam berkarir, tanggungan belum banyak, badan masih kuat dan sehat, sehingga saat itulah saat yang paling tepat kita mulai berinvestasi.
Ada banyak contoh di sekitar kita, teman, tetangga, saudara, selebriti atau siapa pun dia, bersenang-senang tanpa perencanaan di saat muda dan terpuruk di hari tua. Atau mereka yang sukses merencanakan hidupnya sehingga bahagia di hari tua yang bisa kita ambil hikmahnya. Mari kita rencanakan dan kelola keuangan kita, siapa yang menanam dia akan menuai.....
Thanks for sharing, mak. Aku juga masih butuh perencanaan banget nih di urusan finansial :)
BalasHapusSama-sama Mak :)
Hapusiya, kudu pinter - pinter atur keuangan ya mak.
BalasHapusYuup betul sekali :)
HapusBagus tulisannya Teh Ida. Jadi pengingat buat aku yg belum disiplin berinvestasi
BalasHapusTerima kasih.... semoga saja bisa mempraktekannya. Harus punya komitmen hingga bisa konsisten :)
Hapuspenting banget neh mak sarannya di terapkan untuk masa depan yang lebih baik ;)
BalasHapusyuuup harus bin wajib kalau pengen masa depan kita jelas ya :)
HapusMerencanakan keuangan seperti diet. Besok saja. Hohoho.. Jadinya malah gak jadi2
BalasHapusHihihi... iya juga ya...hrs ada keinginan dan disiplin yang tinggi :)
HapusKalau udah ngomongin diskon, kudu direm nih. Terima kasih sharenya, Mbak.
BalasHapusLengkapp, dan bahasanya enakk buat dibaca
BalasHapusAduh makasih ya :)
HapusAKU yang tifak tergoda diskon itu rasanya beraaattt
BalasHapusKalau aku dari dulu alhamdulillah gak terlalu tertarik diskon kecuali kalau emang butuh ..hihi
HapusBaru nyadar mengenai pentingnya investasi sejak belakangan ini...
BalasHapustulisan yang bagus sekali... :)
Alhamdulillah...terima kasih :)
Hapussebagai pelajar yang masih dibiayai orang tua kayaknya perencanaan keuangan seperti ini saya harus dari sekarang mulai mempraktekannya. Biar nanti kalau sudah berkeluarga tak kelabakan pinjam sana sini..
BalasHapusBetul... Tos...:)
Hapusndak teras udah makin tua, harus punya banyak investasi
BalasHapusnice tips ^^
Iya bener ...hiks...
HapusDiskon?
BalasHapusAduh tutup mata biar ga kalap.
Penting nih itung-itungan kaya gini
Iya Mak penting banget :)
Hapus