Beberapa bulan kemarin saya banyak ikut pelatihan tentang UKM alias Usaha Kecil dan Menengah semuanya gratis karena dibiayai pemerintah. Hampir di tiap pelatihan pasti membahas tentang era MEA yang akan mulai dihadapi per Januari 2016 ini. Pemerintah berupaya mempersiapkan para pelaku UKM agar dapat bersaing dengan para UKM se ASEAN. Tantangan berat memang era MEA ini, karena kita harus mulai bersaing dengan negara-negara lain se Asean. Dan Indonesia sebagai pangsa terbesar karena jumlah penduduknya yang terbesar menjadi target pasar semua negara di ASEAN. Di sebuah pelatihan disebutkan bahwa para UKM di negara Vietnam ternyata sudah banyak yang fasih berbahasa Indonesia, betapa mereka di luar sana sudah mempersiapkan sedemikian rupa ya ?
|
Duet Deden dan Wildan, dua MC ngocol (Doc Pribadi) |
Penasaran dong tentang ini semua, sebagai salah satu pelaku UKM yang ingin mempersiapkan diri dengan era ini, akhirnya saya mengikuti Pesta Wirausaha Bandung. Pesta Wirausaha ini diadakan komunitas Tangan di Atas (TDA) di berbagai kota, alhamdulillah Bandung sebagai salah satu tempat yang mengadakan acara ini. Acara yang diadakan pada tanggal 6 Desember 2015 di Gedung RRI ini berlangsung seru dan sangat menarik. Terlebih kehadiran Pidi Baiq yang biasa dipanggil ayah, yang juga pengusaha kuliner The Panas Dalam yang menarik dan mengundang tawa. Selain berbagai penjelasan tentang TDA acara ini menampilkan dua ibu muda yang sukses dalam berbisnis. Acara inilah kemudian yang membuat saya ingin nyemplung lebih dalam di komunitas Tangan di Atas.
Alhamdulillah akhirnya kesempatan itu pun datang, karena TDA Bandung mengadakan acara keren yang bernama TDA Camp. Katanya TDA menggelar acara ini untuk kedua kalinya, bertempat di Padepokan Madani Lembang tanggal 27 - 28 Desember 2016. Acara yang saya nantikan itu pun datang alhamdulillah, horeeey.... TDA Camp
I am Coming......
|
Fauzi Rachmanto pengisi materi keren (doc pribadi) |
Seru-Seruan Penuh Manfaat di TDA Camp
Pagi sekali sebelum jam 8.00 saya sudah tiba di tekape, alhamdulillah jadi peserta kedua yang mengisi absen hihi...kepagian dong, terlebih setelah mengetahui acara dimulai jam 9.00 .. ihiks, untungnya
view di Padepokan Madani Lembang indah sekali, jadi tidak terlalu suntuk menanti acara dimulai. Kesempatan ini saya gunakan untuk memanfaatkan hobi baru saya yaitu jepre menjepret, namun tetap saja itu tidak bisa membunuh waktu 1 jam, akhirnya saya bermain ayunan besar sambil tentu saja bersosial media xixixi, akhirnya lari bersosmed lagi deh.. mbo ya ..dipake tilawah gitu....
Alhamdulillah kesan pertama yang cukup menjengkelkan karena molor waktu akhirnya terpupus sudah, ya acara yang disajikan memang menarik dan penuh manfaat. Seperti biasa acara TDA digawangi dua MC kondang seantero TDA hihi..yaitu Deden Delicious yang kerap beringgris ria dan Wildan yang senang berbahasa arab, duo MC ini memang klop, selalu mampu menghadirkan tawa untuk para peserta.
Acara pertama diisi oleh Fauzi Rachamanto, dan ternyata bapak dua anak yang pernah menjadi presiden TDA ini akan menemani para peserta TDA Camp sepanjang hari ini. Tentu saja tidak akan membosankan karena Fauci Rachmanto adalah seorang trainer yang piawai dan pintar mengatasi kejenuhan peserta. Sayang tidak terlalu banyak yang saya catat sehingga banyak yang lupa, tetapi sesuai janji Pak Fauzi, agar tidak usah mencatat, ternyata benar karena esensinya akan tertanam di memori para peserta.
Iya siih rangkaian acara pagi hingga sore Pak Fauzi berhasil menuntun para peserta agar bisa menemukan potensi diri lewat
Moment of Glory dan menemukan kekurangan yang harus diperbaiki lewat
Moment of Fail. Dari sana peserta digiring hingga bisa menemukan visi diri hidupnya masing-masing... Keren, alhamdulillah ...
finaly setelah hidup di dunia puluhan tahun...hahaha... tapi tiada kata terlambat bukan..?
|
Sebagian peserta yang ditutup mata (doc pribadi) |
Di tengah acara diselingi
cofee break dan bagi-bagi
doorprice yang seabreg, uniknya bagi-bagi
doorprice ala Deden dan Wildan menjadi sessi yang penuh dengan kekocakan karena berisi pertanyaan-pertanyaan yang jenaka dan harus dijawab dengan jawaban yang kocak atau kreatif atau sekehendak Deden dan Wildan, kalau jawaban benar justru salah. Jawaban paling sering sih apa pun pertanyaannya jawablah dengan jawaban Deden ganteng pasti dapet hadiah hahaha.....
Di sessi makan siang, ada acara unik di mana sebagian peserta ada yang ditutup matanya, dan mereka dilarang membuka penutup mata sampai acara makan siang selesai. Kebayang sulitnya, karena lokasi tempat makan dengan lokasi acara cukup jauh, terlebih lagi kondisi Padepokan Madani yang turun naik cukup curam. Jadilah para peserta yang tidak ditutup matanya membantu para peserta yang ditutup matanya. Cukup merepotkan ternyata....
Sessi Pak Fauzi Rachmanto, ditutup sore hari yaitu setelah mengurai hikmah penutupan mata kemudian menyelesaikan sessi tentang kepemimpinan, beberapa
game tentang bisnis dan menemukan visi hidup masing-masing. Kemudian para peserta dipersilakan menuju kamar mereka masing-masing yang telah disediakan panitia. O iya di sessi akhir peserta yang dibagi ke beberapa kelompok digiring sampai bernangis ria, pokoknya dibuat seperti itu yang dihubungkan dengan visi hidup mereka masing-masing. seru sih, momen yang tak terlupakan memang....
|
Teman SD yang mendadak jadi roomate (reuni) dok pribadi |
Tak dinyana saya sekamar dengan teman waktu SD bernama Dewi yang juga ikut acara itu, jadilah acara itu sebagai tempat reuni juga. Selain Dewi saya sekamar dengan seorang Dosen Universitas Telkom bernama Marlindia Ike, atau biasa disapa Ike. Acara istirahat saya manfaatkan untuk istirahat dan mandi, acara seharian yang padat walau diselingi istirahat tetap cukup melelahkan juga ternyata, sepertinya hal yang sama dilakukan para peserta lain juga. Persiapan tenaga juga untuk acara selanjutnya, karena malamnya kami diminta kumpul lagi untuk makan malam dan sessi selanjutnya.
|
Suasana tempat makan (dok pribadi) |
Usai istirahat pukul 19.30 para peserta sudah berkumpul kembali di tempat acara, setelah sebelumnya kami makan malam di restoran yang ada di bawah. Tempat di Pademopan Madani memang unik, kondisi tempat yang turun naik membuat ruang demi ruang di area ini turun naik juga, hingga sedikit membuat kaki yang tak terbiasa olah raga cukup pegal-pegal.
Sebelum acara dimulai, seperti biasa Deden dan Wildan pun bagi-bagi doorprice yang berisi berbagai barang dari sponsor para pengusaha yang merupakan
member TDA juga. Alhamdulillah kebagian juga
doorprice akhirnya, setelah mejawab pertanyaan kacau yang mengundang tawa "Mengapa planet Mars ada di wilayah regional ?" Dan kujawab dengan jawaban ngasal yang lebih kacau "Karena Deden ganteng". Hahaha.... ngocol banget emang ini anak. Karena bingung jawabnya keluarlah jurus pamungkas itu.....dan akhirnya sekotak kue karakter lucu berbentuk beberapa tokoh kartun berhasil ku boyong, lumayan buat oleh anak-anak di rumah...hihi.. biasalah anak-anakku kalau saya pulang dari berbagai acara apa pun itu yang ditanya pasti "Bawa kue ngga.." hihi..
|
Penjelasan tentang TDA (dok pribadi) |
Acara malam dilanjut dengan pengenalan TDA lebih dalam diselingi dengan acara dadakan dari Kang Yasin yang didaulat untuk menceritakan pengalaman hidupnya yang memang luar biasa. Terlahir dari keluarga besar yang berkekurangan, kemudian mengembara ke Kota Bandung bermodal uang 75.000 untuk ongkos dan hidup beberapa waktu,. Ia pun menjadi marbot sebuah mushola kecil di sebuah gang akhirnya menjadi pengusaha cukup sukses beromzet ratusan juta hingga mampu membeli rumah dan mobil, sungguh menginspirasi mendengar kisah Kang Yasin ini, dan semua itu ia raih salah satunya karena ia bergabung dengan komunitas TDA yang penuh manfaat.
Setelah kedua acara itu selesai peserta per kelompok yang sudah dibentuk sejak awal acara di pagi hari, diminta mempersiapkan sebuah penampilan persembahan grupnya masing-masing. Untuk itu peserta diminta untuk menuju sebuah tempat lebih atas lagi. Luar biasa di tempat teratas yang berada di ruang terbuka itu kami bisa melihat view kota Bandung di malam hari yang indah, penuh dengan kelap kelip lampu warna-warni yang gemerlap...pemandangn indah mengasyikan...
Di tempat terbuka dengan view malam yang indah ini, ternyata ada acara asyik bakar-bakaran. Ada bakar jagung, ulen dan sosis, pokoknya suasananya asyik punya deh. Usai itu, peserta pun diminta menampilkan persembahan kelompoknya masing-masing. Karena hari sudah larut malam, acara pun ditutup dengan sebuah lagu dari Deden. Sebuah acara yang mengesankan tentu saja, malam yang larut, sama sekali tidak membuat kami ngantuk..
|
Langit pagi di Lembang (dok pribadi) |
|
Beberapa peserta berpose sejenak (dok pribadi) |
Setelah acara usai, peserta kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat tidur malam dan selanjutnya diminta untuk berkumpul jam 06.00 pagi. Malam yang indah di tanah Lembang kami lanjutkan dalam pulasnya tidur setelah beraktivitas padat merayap sampai kurang lebih pukul 23.00. hmmm...hari yang menyenangkan..
Pukul 06.00 pun peserta sudah kembali untuk makan pagi dan acara outbond, untuk itu peserta memang diminta untuk membawa baju olah raga. Ternyata acara outbond itu adalah acara roombond ksrena di ruangan, berisi game-game kocak yang seru-seru asyik. Pertandingan tiap kelompok dalam game-game yang berisi hikmah pentingnya kekompakan, fokus, team building, komunikasi efektif dan strategi. Acara ini ternyata usai kebersamaan kami di TDA Camp, setelah penobatan kami menjadi member TDA resmi, berakhilah acara asyik ini.
|
Akhir dari game yg seru beberpa peserta terpaksa dipermak seperti ini hihi.. (dok pri) |
|
|
Resmi menjadi member TDA (dok Muhammad Yassin) |
TDA Camp memang acara yang seru dan penuh manfaat, alhamdulillah bersyukur bisa bergabung di komunitas ini.... Semoga ilmunya bermanfaat dan bisa teraplikasikan juga ya... ^_^