Hari itu, Senin 30 Mei 2016, sedang banyak kerjaan menulis sebetulnya, tapi karena sama sekali sedang tidak mood menulis, akhirnya iseng saya baca-baca WA. Mata saya tertumbuk pada satu komen dari sebuah grup, tepatnya dari Pak Suherman dari Gerakan Pemasyarakat Minat Baca (GPMB). Ada acara menarik di Focus Group Discussion "CIREBON HERITAGE" di Gedung Bapusipda Jalan Kawaluyaan mulai jam 10.00. Jam sudah menunjuk ke angka 9 lewat 10 menit, saya akhirnya memutuskan untuk ikut, tapi jarak Cimahi ke Bandung Timur cukup jauh. Saya pun akhirnya minta izin untuk datang jam 11.00. Alhamdulillah boleh ternyata..horeee... CIREBON HERITAGE ..I am Comming....
Karena di jalan macet luar biasa jam 11.20. an baru tiba di lokasi acara, alhamdulillah acara inti belum dimulai baru perkenalan para pengisi acara diskusi kali ini. Sempat kaget juga karena para peserta yang di belakang banyak juga yang masih muda, ternyata setelah saya tanya mereka adalah mahasiswa jurusan sejarah dan ada juga beberapa dari jurusan perpustakaan. Asyik juga ya masih muda tertarik pada sejarah terlebih sejarahnya terfokus pada kota CIREBON.
CIREBON, terus terang saya tak begitu mengenal kota Cirebon dari dekat, alam bawah sadar memberikan memori kenangan Cirebon puluhan tahun yang silam. Saat saya menginap di rumah Om dan tak bisa tidur karena kegerahan, walau sudah tidur di lantai berlapis karpet... haha... Waktu itu ibu saya cuman bilang "Kan dekat pantai... jadi panas", dan deburan suara ombak memang terdengar sayup-sayup, rupanya rumah Om lumayan dekat dengan pantai.
Ketika kuliah saya mengenal beberapa teman dari Cirebon, lebih dari lima orang bahkan. Dan saya mengenal mereka adalah mahasiswa yang ulet dan bersungguh-sungguh. Mungkin juga karena dididik alam yang lumayan keras ya, hingga mereka terlihat strugle bahkan ada beberapa terlihat menonjol di jurusannya
Kini puluhan tahun kemudian, saya berada di sini, bukan di Cirebon, tapi di Aula Gedung Bapusipda di lantai 4 yang lumayan megah. Tapi kami akan berbicara banyak tentang Cirebon, dan pikiran saya pun menerawang pada kisah puluhan tahun yang lalu semalam di Cirebon dan pada teman-teman orang Cirebon.
Ya, di aula ini akan dibahas sebuah buku berjudul CIREBON HERITAGE, sesuai judulnya kata heritage menunjukkan bahwa di dalamnya akan membicarakan peristiwa atau kondisi di masa lampau. Hadir pada kesempatan itu sang penulis, kemudian dari penerbit dan seorang profesor sejarawan dari Unpad Bapak Profesor Dr. A Sobana Hardjasaputra, MA.
Buku ini memang belum diterbitkan masih berupa draft, dan tujuan diadakannya acara itu untuk mengkritisi isi buku itu sehingga menghasilkan buku yang layak dibaca dan bisa menjadi sebuah rujukan para wisatawan yang akan mengunjungi Cirebon. Dan benar saja acara diskusi memang isinya full mengkritisi isi buku itu yang memang di sana - sini terdapat hal yang kurang akurat.
Yang menarik dari diskusi yang tiba-tiba berlangsung cukup panas, saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri antusiasme para inohong dan sejarawan dari Cirebon yang turut hadir di acara itu. Di tengah acara tanya jawab, tiba-tiba saja seorang penulis pituin Cirebon yang buku-bukunya menjadi salah satu rujukan sang penulis buku CIREBON HERITAGE meminta izin melantunkan tembang ala Cirebonan.
Sang penulis 'lokal' itu pun kemudian meminta izin ke depan dan menjelaskan tentang tulisan dan buku-bukunya. Tiba-tiba saja setelah itu acara berlangsung memanas, para pituin Cirebon turut saling berbicara dan menyerang. Penyebabnya memang tak jauh dari karena buku ini menuai banyak kritik dari sang profesor sejarah, sang penulis lokal tetapi konon tulisannya ada di sebuah buku berbahasa Belanda di Negeri Belanda ingin memberikan penjelasannya. Hanya berlangsung sesaat kemudian acara kembali menjadi adem setelah diredam panitia dan setelah itu salah satu pembicara pun ada yang melantunkan tembang ala Cirebonan yang isinya mengajak silih asah silih asuh. Sungguh, acara pun menjadi jauh lebih menarik....
Terus terang di acara itu mata saya terbuka lebar tentang Cirebon, terutama tentang sejarahnya. Selain itu kecintaan masyarakat Cirebon pada kota, budaya dan sejarahnya tercermin di sana. Saya pun jadi tahu, kalau Cirebon itu menjadi salah satu tujuan utama wisatawan ke Jawa Barat karena sejarahnya yang memang melegenda. Seperti yang tertera di hal 228 draft buku Cirebon Heritage ini yang mengungkapkan "Keindahan paling utama yang tercipta dari kota kesultanan-keraton Cirebon sesungguhnya adalah keemasan sejarahnya".
Sumber: gotocirebon.com |
Tengok saja, Cirebon memiliki empat keraton sekaligus dalam satu kota yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabon yang semuanya memiliki arsitektur gabungan dari elemen kebudayaan Islam, Cina dan Belanda. Di setiap keraton selalu ada masjid dan pasar di dekatnya, selalu menghadap ke utara dan mempunyai alun-alun sebagai tempat berkumpul. Selain itu ciri khasnya yang lain adalah piring porselen asli Tiongkok sebagai penghias dinding, beberapa piring diperoleh dari Eropa saat Cirebon menjadi pelabuhan pusat perdagangan Pulau Jawa. Di taman atau di halaman depan selalu ada patung macam sebagai perlambang dari tokoh sentral terbentuknya kerajaan Cirebon, Prabu Siliwangi.
Cirebon kini dan dulu memang berbeda, meski sejak awal pembentukan peradabannya cenderung terbuka dan global. Cirebon merupakan sebuah wilayah yang sangat dinamis sejak dulu baik dalam bidang budaya, sosial politik dan ekonomi. Silih berganti berbagai bentuk kebudayaan membentuknya sehingga memiliki muatan kultural tradisi asing Eropa dan Asia.
Dengan adanya lintasan jalan tol Cipali, dan akan hadirnya Bandara Internasional Kertajati di sekitar perbatasan dengan Kabupaten Majalengka, sudah bisa dipastikan Cirebon sebentar lagi akan berkembang pesat. Cirebon hari ini adalah sebuah potret metamorfosis sebuah kawasan tempat bertemunya beragam sub kultur dengan kultur yang tetap berusaha bertahan.
Sumber: kabar-cirebon.com |
Selain itu pula terdengar sebuah rencana yang akan menjadikan Cirebon sebagai kota kembar Honolulu. Honolulu merupakan pintu gerbang utama menuju kota Hawaii yang indah, sebuah negara bagian Amerika Serikat. Honolulu pun merupakan kota terpadat di Hawaii. Di sana kita dapat menemukan beragam budaya, masakan dan tradisi. Konon pantai-pantai di kota ini terkenal dengan keindahannya yang menakjubkan.
Nah dengan latar belakang seni, budaya dan sejarah yang menjadi ciri utama kota Cirebon serta aspek lain seperti pelabuhan, memungkinkan Cirebon menjadi kota kembar Honolulu. Selain itu Cirebon juga memiliki banyak kekayaan kuliner, yang sudah dikenal antara lain adalah nasi jamblang, sego lengko, empal genthong, tahu gejrot, kripik mlarat, es doger serta campolay.
Di Cirebon juga ada sentra grosir snack yang namanya unik yaitu Pasar Bodol, arti Bodol sendiri adalah rusak, jadinya arti pasar ini adalah pasar rusak... hahaha..... tapi pasar ini ramai dikunjungi. Dalam hal fashion Cirebon memiliki Batik Trusmi dan corak batik gumpalan awan yang dikenal dengan motif Mega Mendung. Mengingat kota ini semakin maju sepertinya bagus juga investasi di sini, bagi yang mau investasi di Cirebon ada juga lho "CSI www.csicenter.co.id tempat investasi yang aman, prospektif, dan menguntungkan."
Di bidang kesenian ada Tarling, Tari Topeng, Sintren, Gembyung, lukisan kaca dan Sandiwara Cirebonan. Di bidang sejarah sudah tidak usah diragukan lagi di atas sudah dibahas bahwa Cirebon merupakan kota yang memiliki empat keraton sekaligus. Sedangkan tempat wisata modern yang terkenal adalah Waterland.
Untuk memudahkan wisatawan asing maupun lokal mendapatkan penginapan yang nyaman kini di Cirebon telah banyak hotel dengan daya tampung mencapai 2000 kamar. Salah satu hotel keren itu adalah “Hotel Aston Cirebon https://www.aston-international.com/ind/hotel-detail/84/aston-cirebon-hotel-convention-center hotel terbaik di Cirebon dan di Indonesia". Seperti di kota besar lainnya di sana ada juga counter hape, bagi yang memerlukan hape, jangan lupa pilih "Smartfren HPnya Generasi 4G di Cirebon"
Cirebon kini adalah pusat pertumbuhan baru ekonomi yang tetap berusaha memelihara kekayaan ragam budayanya. Berharap kelak saat perekonomian menggeliat pesat, saat kota Cirebon menjadi magnit pariwisata dunia, masyarakat Cirebon telah siap. Tetap menjadi pelaku dan bukan menjadi objek atas proses pembentukan peradaban baru yang akan segera terwujud.
Selamat datang Metropolis Cirebon Raya, Selamat datang Honolulu Indonesia....
Tulisan ini ditulis dalam rangka "Milad 3 Komunitas Blogger Cirebon www.rebon.org sedang ada event besar di Bulan Mei - Juni 2016."
Inspiratif bangettsss..
BalasHapuswww.dokterjalanjalan.com
Yuup setuju pake bingits...cirebon mmg kota yg inspiratif :)
HapusInspiratif bangettsss..
BalasHapuswww.dokterjalanjalan.com
Kalau ini inspiratif buat tulisannya ya...? Hahaha... :)
HapusKalau ini inspiratif buat tulisannya ya...? Hahaha... :)
HapusKota Cirebon Memang agak panas. Namun diganti oleh warisan budayanya yang sangat kaya. Tak mungkin mengabaikan Cirebon sebagai salah satu destinasi wisata :)
BalasHapusYup...jadi penven kesana :) Wkt ke sana masih SD kalau ga salah :)
HapusYup...jadi penven kesana :) Wkt ke sana masih SD kalau ga salah :)
HapusJadi kangen pengen balik ning Cirebon akeh kenangan ning sentra industri Tegal Wangi kota sing ngangening teh
BalasHapusWah Ka Iban jg dari Cirebon tho... :)
HapusWah Ka Iban jg dari Cirebon tho... :)
HapusPaling suka kalo ada acara seperti ini.. inspiratif mbak.
BalasHapussaya pengen ke Cirebon. Tapi pengen kulinerannya :D
BalasHapusBanyak yang bilang Cirebon tuh kawasan perbatasan, Sunda oke Jawa juga oke. Makanya jadi orang Cirebon boleh jadi nguasaain dua bahasa daerah langsung ya ~^O^~
BalasHapusBoleh dong Mbak mampir dan komentar disini
ihiwww kota cirebon euy! ulu mah udah gak kuat panasnya, teh. padahal dulu kalo sekolah jalan kaki biasa aja. hehehehe.
BalasHapusCirebon memang kota yang Indah, makanya dri dulu pengin banget main kesana
BalasHapuswah pengen ke cirebon jadinya, engga pernah kesana soalnya..
BalasHapusWah waktu baca tulisan ini, saya lansung kangen kampung halaman :(
BalasHapusKeren tulisannya
kangen cirebon jadinya :(
BalasHapus