Buku dan Minat Baca

Buku dan Minat Baca Perasaan sudah berulang kali saya cerita kalau masa kecil saya dibanjiri oleh banyak buku bacaan dan majalah baik itu majalah anak-anak maupun dewasa.  Suatu kondisi yang harus saya syukuri, karena semua itu saya dapatkan dengan gratis..tis...tis....Yup, karena saat saya kecil ibu saya tinggal berdekatan dengan kakaknya, suami istri, dua-duanya guru.  Jadi mereka paham banget kalau anak-anak itu harus dimotivasi minat bacanya dengan menyediakan berbagai macam buku bacaan dan majalah.

Buku dan minat baca memang berhubungan ya, mana mungkin minat baca itu muncul kalau di sekitar kita tidak ada buku.  Saya pribadi bersyukur mempunyai masa kecil berlimpah dengan buku dan majalah walau orang tua tidak menyediakannya.  Tapi begitu banyak anak-anak di negeri ini yang tidak memiliki kondisi seberuntung saya, yang walaupun ketika saya kecil tidak berlebih secara ekonomi tetapi saya dengan mudah mendapatkan banyak bacaan.  


Kondisi masa kecil saya ini sedikit banyak membuat saya 'pernah' hobi membaca.  Pernah ?  Hihi... sekarang masih juga sih, tapi saya mempunyai kebiasaan buruk, gak sabaran untuk menyelesaikan satu buku bacaan, jadinya sebagai emak rempong, ketika membaca satu buku banyak kerjaan yang keteteran.  Alhasil akibatnya saya hanya membaca yang ringan-rigan saja dan pendek.  Sesekali satu buku tebal, tetapi tak sebanyak dulu lagi.

Pada Bulan Maret 2016 dikabarkan Indonesia menempati posisi ke 60 dari 61 negara terkait dengan minat baca.  Posisi ini hanya satu tingkat lebih baik dari Republik Botswana sebuah negara di Afrika bagian selatan. Sedangkan menurut data UNESCO tahun 2012 indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya mencapai 0,001 yang artinya hanya 1 dari 1000  penduduk Indonesia yang gemar membaca.  Sedangkan di negara maju angkanya bisa mencapai 0,45.

Bisa dipahami kan kenapa negara kita tidak maju-maju ?  Rakyat negeri tercinta ini ternyata banyak sekali yang malas membaca.  Padahal bila kita ingin maju harus memiliki ilmunya dong, sedangkan ilmu baru kita dapatkan sebagian besar dari membaca.  

Pengalaman saya kecil sedikitnya memberi gambaran kenapa seseorang senang membaca dan kenapa ada yang tidak suka membaca.  Antara lain adalah sarana dan prasarana, selain dari kepahaman tentu saja.  Seseorang bisa senang membaca karena ada pembiasaan dari kecil dan diberikan sarana agar senang membaca.  Yup, pembiasaan itu dimulai dari orang tua yang paham, anak akan gemar membaca kalau orang tua memotivasi. Jadi motivasi dari orang tua adalah salah satu unsur yang utama.

Menumbuhkan minat baca mulai dari rumah

Dulu, waktu anak-anak masih kecil, saya pernah membuat perpustakaan kecil di rumah yang saya peruntukkan untuk tetangga sekitar rumah.  Kebetulan, alhamdulillah meski tidak terlalu banyak di rumah tersedia buku-buku anak.  Tetapi karena minat baca yang kecil akhirnya PELANGI -nama taman bacaan saya itu-  akhirnya tutup karena kurang peminatnya.  Begitulah....

Akhirnya ya minimal buat anak-anak sendiri lah... alhamdulillah karena dibiasakan dari kecil jadinya kalau punya uang larinya  ke buku daripada ke baju atau ke asesoris lainnya...

Akhirnya cuma bisa berharap semoga saja pemerintah sekarang membuat sebuah gerakan yang akan membuat minat baca negeri ini meningkat.  Baik itu dengan memberikan sarana dan prasarananya maupun dengan cara memberikan pemahaman kepada para orang tua tentang pentingnya minat baca agar bisa memberikan motivasi kepada anak-anaknya.  Sarana juga penting ya karena buku dan minat baca itu saling berhubungan.