"Ayah sih memaksakan diri, jadi begini jadinya, tagihan tunggakan SPP anak-anak selama tiga bulan ditagih sekolah tuh, Yah." Perempuan cantik setengah baya itu mengeluh.
"Kok nyalahin Ayah .., kan Bunda sendiri yang berjanji pada anak-anak piknik ke Bali kalau nilai mereka bagus. Ya harus direalisasikan atuh Bun, kalau tidak mereka tidak akan percaya lagi sama kita" Brian, laki-laki yang dipanggil ayah itu membalas agak sewot.
"Tapi kan bisa nego dulu.." Liani sang bunda tak kalah sewot.
"Kalau janji ya janji, makanya jangan sembarang janji.." Tukas Ayah
"Ayah sih terlalu sibuk, jadi Bunda kewalahan memotivasi empat orang anak sekaligus agar rajin belajar..:"
"Kok bawa-bawa kesibukan sih..., Ayah kan cari uang buat keluarga..."
"Tapi kan..."
Dan braaaaaaaaaaak suara gebrakan meja pun terdengar.
Pernah mengalami kejadian seperti itu? Mudah-mudahan tidak ya, tapi kejadian bersenang-senang dahulu, bersusah-susah kemudian seperti ini banyak terjadi lho. Asyik pergi liburan selfi-selfi, update status di sosmed, dan kemudian setelah kesenangan berlalu, jadi dibuat pusing tujuh keliling, karena banyak tagihan. Ayah dan bunda ribut saling menyalahkan, pikiran ruwet membuat emosi mudah meledak, anak-anak pun ikut stress karena suasana rumah yang tidak lagi nyaman.
Mengapa itu semua terjadi ? Yup betul sekali, karena kurangnya perencanaan. Banyak lho yang berprinsip hidup itu mengalir saja seperti air, padahal prinsip itu tidak tepat, mending kalau air mengalir ke kolam yang banyak ikannya, nah kalau ke got yang hitam dan bau ? Kan ga enak ya...
Padahal perencanaan itu penting lho, untuk mengadakan sebuah event saja, yang hanya satu atau dua jam, direncanakan dengan sangat matang, sampai membuat rundown acara di tiap menitnya. Kalau itu tidak dilakukan tentu saja akan kacau, nah apalagi perjalanan dua tiga hari, apalagi masa depan anak kita, apalagi hidup kita.... Kalau ingin hidup nyaman sejahtera, efektif dan efesien ya harus direncanakan ....
Kita harus peduli akan masa depan karena kita harus menghabiskan sisa hidup kita disana.
Charles F Kettering
Kalau kita mau berlibur, agar kejadian di atas tidak terjadi pada diri kita, masa yang akan datang memang perlu direncanakan dengan baik. Kalau menurut Ibu Joice Tauris Santi seorang wartawan senior harian Kompas yang sudah banyak pengalaman traveling ke berbagai negara, dalam sebuah kesempatan acara talkhow mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang harus dipersiapkan bila ingin melakukan liburan yaitu:
Menetapkan Tujuan Liburan
Menetapkan tujaun liburan merupakan hal yang penting, tujuan di sini bisa berupa destinasi atau pun targetnya. Kalau hanya sekedar untuk refresing, menghilangkan kepenatan destinasi yang dipilih bisa ke tempat-tempat yang bisa membuat kita rileks atau tempat yang betul-betul kita inginkan. Namun bila mempunyai target-target lain misalnya untuk menambah wawasan pengetahuan di bidang tertentu, destinasi bisa mengikuti target dari tujuan kita berlibur.
Menetapkan Waktu
Dengan menetapkan waktu, kita bisa melakukan persiapan yang lebih baik. Penetapan waktu ini bisa berdasarkan waktu luang kita atau kondisi eksternal, misalnya mengambil liburan saat di luar waktu orang lain berlibur hal ini membuat kita bisa lebih menikmati liburan karena tempat liburan tidak terlalu ramai.
Menetapkan waktu liburan juga bisa menekan budget, karena memesan tiket jauh sebelum waktu keberangkatan harganya lebih murah. Ada waktu-waktu tertentu dimana harga tiket di diskon dengan cukup besar.
Membuat Anggaran
Ada beberapa pos penting yang biasanya selalu ada bila kita melakukan perjalanan yaitu transportasi, makanan, penginapan, biaya rekreasi, oleh-oleh dan jangan lupa biaya tak terduga harus juga dipersiapkan sekitar 10% ( biasanya seperti: sakit, nyasar, hotel penuh hingga lebih mahal dsb.). Jangan lupa hitung juga biaya paspor dan visa kalau melakukan perjalanan ke luar negeri, juga biaya asuransi, telepon dan internet.
Yang harus diingat jangan sampai uang yang dipakai untuk berlibur berasal dari uang pinjaman, akan jauh lebih murah kalau uang yang dipakai adalah uang tabungan. Perhitungan Ibu Joice dengan mengambil contoh biaya berlibur sebesar 10 juta, maka perbandingan uang pinjaman dan uang tabungan mencapai selish 2,1 juta - 4,2 juta. Tentu saja lebih mahal uang pinjaman, oleh karena itu bersabarlah dengan menunggu jumlah tabungan cukup untuk berlibur.
Memberdayakan Liburan
Termasuk ke dalam persiapan liburan adalah memberdayakan liburan. Kalau sebelumnya kita sudah memiliki niatan untuk meliput acara liburan ini dan mengirimkannya ke berbagai media, maka selama liburan kita juga sambil mempersiapkan bahan-bahan untuk bahan reportase perjalanan.
Seorang teman pernah melakukan perjalan ke Korea Selatan dan dia mengirim pengalaman travelingnya ke berbagai media, tentu saja dengan tulisan yang berbeda sudut pandangnya. Selain berupa tulisan ia pun mengirimkan foto-foto pemandangan yang menarik ke media yang menerima foto-foto bagus. Alhasil biaya perjalanan ke Korea bisa kembali hampir 100%. Keren kan ?
Nah, untuk liburan yang hanya beberapa hari saja persiapannya cukup banyak ya ? Apalagi untuk masa depan keluarga kita, tentu tidak ingin hidup kita keteter ya, kalau bahasa sundanya mah sangsara kakolotnakeun, yang artinya sengsara saat di usia tua. Terpuruk di usia tua adalah salah satu akibat dari hidup yan tidak terencana tentu saja.
Dan... memenej keuangan yang ada memang terkadang membuat kepala kita pusing tujuh keliling, kita harus mampu membuat skala prioritas, menetapkan pos keuangan seefektif dan seefisien mungkin. Merencanakan masa depan kita memang butuh pengetahuan dan wawasan yang cukup luas. Kapan si kecil harus mulai ikut program asuransi pendidikan, seberapa penting kah mengikuti asuransi kesehatan, perlukah asuransi saat kita merencanakan liburan, berapa persen yang harus kita tabung dan banyak lagi hal lain mengenai perencanaan keuangan yang terkadang kita kurang memahaminya.
Eh tapi sekarang ada tempat curhat soal keuangan lho, terutama untuk perencanaan masa depan. Kita tidak perlu merasa malu untuk buka-bukaan atau takut ketahuan enggak taunya hehe... Sekarang ini, cukup buka www.brightadvisor.co.id. Di sana kita bisa bertanya tentang apa saja yang berhubungan dengan keuangan terutama mengenai perencanaan keuangan, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, investasi dan proteksi.
Asyik kan, kita tak perlu lagi ragu untuk bertanya apa saja tentang hal yang tidak kita pahami dalam memenej masa depan kita dan keluarga kita. Caranya pun gampang enggak pakai ribet, kita tinggal masuk ke webnya kemudian login setelah sebelumnya mendaftar, bisa juga login dengan menggunakan akun fesbuk kita. Saya mencoba login dengan fesbuk maka langsung muncul tampilan PENGATURAN yang kemudian kita isi dan simpan.
Setelah itu kita bisa bebas bertanya sesuai kebutuhan kita, dengan mengklik tombol posting pertanyaan, para agen bright advisor yang sudah berpengalaman akan menjawabnya paling lambat dalam waktu 2 X 24 jam. O ya, di web ini tersedia juga fasilitas bright kalkulator yang akan membantu kita menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan keuangan yang kita inginkan.
Sekarang, kita memiliki penasehat keuangan dimana dan kapan saja kita memerlukannya. Kita tidak perlu susah-susah pergi ke perencana keuangan dan kemudian membayarnya. Keraguan dan ketidak pahaman kita akan dijawab oleh bright advisor. Merencanakan keuangan sekarang semudah mengklik website bright advisor.
Semoga bermanfaat ya teman :)
Perencanaan itu penting banget ya, apa lagi buat masa depan. Dannn libura juga perlu perencanaan yg baik ternyata. Selama ini cuma mimpi liburan ke sana-sini, tapi gak jadi2 karena... Gak ada perencanaannya sama sekali :D.
BalasHapusYup betul sekali :)
HapusApapun jika direncanakan dengan baik, insya Allah hasilnya akan baik :)
BalasHapusYup insya Allah :)
HapusFasilitasnya mantap ya, jadi gak perlu ragu kalau ingin mencari tempat yang bisa membantu dalam mengelola pos-pos keuangan.
BalasHapusIya mba :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusnice post...
BalasHapusMaaf mau tanya Bu , Ini ibu Ida yg ngajar d BA bukan
BalasHapusbukan teh/mba mas :)
Hapus