Deg, saya tercekat, serasa diingatkan kembali ketika membaca tulisan itu. Sebuah tulisan yang ditulis seorang teman saya di sebuah grup WA ketika saya meminta tips berwirausaha. Teman saya ini adalah teman seangkatan saat zaman kuliah dulu. Ia menikah dengan seorang muslimah, adik kelas saya yang juga sahabat dekat saya yang juga ada di grup itu. Benar-benar silaturahmi itu pernah berkah walau tidak bertemu langsung tapi keberadaan grup yang mempertemukan sahabat-sahabat lama itu memang memberi banyak inspirasi.
Mengapa saya begitu tercekat ? Karena saya adalah pengagum trainner Ippho Santosa dan buku 7 Keajaiban Rezeki itu sudah saya miliki kurang lebih enam tahun yang lalu, tepatnya tahun 2010. Tetapi saya belum bisa sesukses teman saya yang beromzet 100 juta sehari. Jelas saya cemburu, merasa terinspirasi selain itu sepertinya jadi merasa tertampar juga rasanya.
Saya seperti disadarkan kembali, rupanya selama ini saya hanya senang mencari ilmu tanpa bisa mengaplikasikannya secara utuh. Teman saya bisa sukses karena mempraktekan ilmunya Bang Ippho, seharusnya saya juga bisa dong. Di halaman awal buku 7 Keajaiban Rezeki ini ada testimoni pembaca buku 10 Jurus Terlarang. Di sana para pembaca mengungkapkan kisah suksesnya karena telah mempraktekkan buku 10 Jurus Terlarang buku Bang Ippho sebelumnya. Parahnya lagi saya pun sudah membaca buku 10 Jurus Terlarang, tanpa mengaplikasikannya. *Tepuk jidat.
Di tengah keriwehan sebagai ibu rumah tangga dengan lima anak yang juga memiliki usaha kecil-kecilan dan juga sebagai seorang blogger yang sudah mulai memonotize blognya, saya pun mulai membaca kembali buku-buku Ippho. Sementara suami sepertinya sudah sangat sibuk dengan seabreg tugasnya yang mudah-mudahan memang bermanfaat bagi umat. Alhasil, proses memulai mencermati, mempelajari dan mulai sedikit demi sedikit tidak terlalu lancar memang. Tapi saya berharap saya bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar.
Mulai membaca buku-buku Bang Ippho kembali saat diperjalanan |
Saya memang penyuka motivasi, karena bagi saya hidup harus selalu terus menuju lebih baik. Tanpa ada motivasi hidup bisa stagnan dan merasa berada dalam zona nyaman hingga kita tidak berkembang. Salah seorang teman saya pernah menulis tentang saya yang berjudul Ida Tahmidah, Seorang Motiva Blogger karena memang saya banyak menulis tentang motivasi, itu cukup membuktikan saya memang penyuka motivasi.
Dan diantara motivator yang saya suka ikuti dan cermati, Bang Ippho lah yang paling saya suka karena bagi saya memang begitu mencerahkan, meski sampai saat ini hanya bisa membeli bukunya tanpa bisa mengikuti trainingnya. Di twitter saya juga followernya, beberapa kali twitnya bang Ippho saya retweet.
Beberapa twitnya Bang Ippho yang saya twit |
Melakukan apa yang Bang Ippho ajarkan, bagi saya berarti mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh agama Islam karena memang Bang Ippho mengajarkan dan menterjemahkan sebagian dari ajaran Islam itu sendiri. Tentang adab berdo'a, penghormatan kepada orang tua, selaras dengan pasangan, infak, shodaqoh, tentang sholat dhuha, keihlasan dan lain sebagainya. Itu kan yang diajarkan Bang Ippho ? Semua sumbernya dari ajaran Islam, Bang Ippho hanya menterjemahkan dan menunjukkan faedah dan keajaiban ketika kita mengaplikasikan itu. Kesimpulan dari motivasi Bang Ippho bagi saya adalah mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari maka kita bisa sukses di dunia dan akhirat.
Saya juga mempunyai seorang teman yang memiliki sekolah TK Khalifah yang bermitra dengan Bang Ippho. Mendengar dari penuturan teman saya itu, saya semakin 'terpesona' dengan pemikiran Bang Ippho yang mulai mengajarkan anak-anak TK mengaplikasikan buku 7 Keajaiban Rezeki di TK nya. Bunda Naya -teman saya itu- sering terbengong-bengong dengan tingkah dan pemikiran anak-anak TK yang sekolah di TK nya yang begitu Islami dan dewasa. Di usia yang sangat belia telah tumbuh jiwa wirausaha, empati dan hormat kepada orang tua.
Tulisan di alinea awal tulisan ini yang juga mungkin berupa ungkapan yang berisi tips dari teman saya di grup WA teman-teman kuliah yang menjadi pengajar di sebuah masjid dulu itu, betul-betul mengingatkan kembali kepada saya untuk kembali membaca buku-buku Bang Ippho dan tentu saja berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Saya selalu berdo'a anak-anak saya bisa seperti Bang Ippho, bahkan lebih baik lagi. Bisa sukses menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang. Insya Allah sukses juga diakhirat mengingat apa yang Bang Ippho ajarkan selama ini memang bermanfaat untuk umat. Terima kasih Bang Ippho, do'akan semoga saya mampu mengaplikasikan ilmu Bang Ippho 'Right' Santosa dan bisa sukses seperti mereka yang telah mengaplikasikannya.
Terima Kasih teh yang sudah berbagi inspirasi, semoga ini menjadi motifasi saya, amin
BalasHapusbetul mak, inget dulu walopun bukan jaman sekolah dan sudah jaman gadget, aku masih baca buku di angkot menunju tempat kerja, sekarang kayanya susah banget menjauhi gadget, hiks..baru tau Bang Ippho, makasih infonya mak, jadi penasaran
BalasHapusKaya'nya perlu berburu bukunya Bang Ippho nih saya
BalasHapusCerita saya banget nihh...sudah baca bukunya bang ippho tapi belum dilaksanakan dgn bener ����
BalasHapus