blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

8 Feb 2017

Manajemen Keuangan Rumah Tangga


Tugas sebagai ibu rumah tangga memang sangat banyak sekali, salah satu tugasnya yang ingin saya soroti sekarang adalah sebagai manager keuangan rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga memang dituntut untuk memiliki kecerdasan finansial.  Minimal kemampuan untuk  mengatur cash flow keuangan rumah tangga agar dapat seimbang.

Di dalam pola pengaturan cash flow nya,tipe  manusia  dapat kita bagi menjadi  tiga tipe: yaitu cash flow orang kaya dimana ia memiliki sisa uang dan sisanya itu digunakan untuk berinvestasi. Cash flow orang menengah, ia mempunyai sisa uang tapi digunakan untuk konsumtif dan cashflow orang miskin, ia tidak memiliki sisa uang.  Sebetulnya kalau mengikuti teori tread mill berapa pun besarnya pendapatan kita kalau kita tidak mampu mengelolanya pasti akan selalu kurang, oleh karena itu kita harus menerapkan Pay Yourself First, menabung yang didahulukan barulah kemudian sisanya untuk kebutuhan konsumtif kita.


Ada banyak cara yang dilakukan  orang ketika ia memiliki uang lebih di luar uang yang digunakan untuk konsumsi.  Konon katanya kecenderungan seseorang dalam menggunakan otaknya sangat berpengaruh pada cara ia mengelola keuangan termasuk di dalamnya mengelola penghasilan, mengatur pengeluaran dan memilih asset serta investasi.  Orang yang berfikir dengan otak kanan akan mudah mengeluarkan uang tanpa perencanaan karena orangnya easy going, santai dan tidak ribet. pun demikian halnya dalam berinvestasi ia tidak membuatnya ribet.  Sedangkan pengguna otak kiri cenderung lebih terencana dalam memenej keuangannya tetapi agak ribet dalam berinvesatasi.


Orang yang berpikiran panjang jauh ke depan tentu akan menggunakan kelebihan uangnya itu untuk investasi dibanding untuk kesenangan sesaat.  Namun ternyata bagai uang logam yang memiliki dua sisi, demikian pula halnya dengan berinvestasi,  karena investasi itu identik dengan risiko.  Ada risiko yang harus ditanggung, makin besar keuntungan dari hasil investasi makin besar pula risiko kerugiannya, istilahnya High Risk High Return.  

Berbagai macam cara dilakukan orang untuk berinvestasi, hal ini tergantung pada tujuan orang tersebut berinvestasi.  Adapun kriteria yang harus diperhatikan adalah kemampuan kita dalam berinvestasi, waktu, modal dan risk and return.  Selain itu ada yang lebih harus kita perhatikan juga yatiu  don't put your eggs in one basket.  Kita harus belajar memange risiko yang mungkin akan dihadapi, karena risiko akan selalu ada, tidak bisa kita hilangkan, salah satunya jangan berinvestasi pada satu macam investasi.  Bila kita melakukan itu maka bila mengalami kerugian maka kita bisa mengalami kerugian yang besar dan bisa kehilangan seluruh investasi yang kita miliki.

Investasi di Tabungan atau Deposito

Investasi yang paling aman dan tidak mengandung risiko yang besar adalah berinvestasi di tabungan atau deposito.  Berinvesatasi di tabungan memang memiliki risiko yang kecil tetapi keuntungan yang didapat pun kecil sekali.  Bahkan kalau kita bandingkan dengan inflasi, menyimpan di tabungan uang kita cenderung nilainya berkurang.  Oleh karena itu investasi di tabungan kita lakukan untuk menyimpan uang cadangan saja bila ada keperluan mendadak atau ada kebutuhan yang tidak kita duga lainnya.

Investasi Reksadana. 

Ada juga orang yang berinvestasi di reksadana, untuk masyarakat modern berinvestasi di reksadana sudah tidak asing lagi.  Berinvestasi di reksadana tidak membutuhkan modal yang besar, bahkan untuk saat ini dengan uang sepuluh ribu saja kita sudah bisa berinvestasi di bidang ini.  Investasi di reksadana memiliki keuntungan yang besar bahkan bisa berlipat ganda tetapi  tentu juga dengan risiko yang besar pula.  Ada beberapa macam reksadana seperti saham, surat utang negara, pasar uang, campuran dan lain sebagainya.

Pilihlah reksadana yang kualified, dengan instrumen yang bagus, kita bisa mengeceknya di Bappepam.  Untuk yang peduli dengan halal haramnya berinvestasi pilihlah investasi syariah karena seorang manager investasi akan memutarkan uang yang kita miliki di mana saja yang menguntungkan tanpa mempedulikan produk usahanya.  Dengan berinvestasi di reksadana syariah kita akan terhindar dari penyimpanan uang kita di perusahaan minuman keras atau rokok misalnya.

Investasi Emas

Berinvestasi di sektor emas memang cukup aman, mengingat nilai emas mempunyai nilai tinggi dan cenderung naik.  Investasi emas bisa dilakukan di tiga macam investasi yaitu emas perhiasan, emas batangan dan dalam bentuk sertifikat emas.

Menyimpan emas dalam bentuk perhiasan sudah sejak dahulu dilakukan para orang tua kita.  Tetapi menyimpan dengan cara ini kurang menguntungkan karena saat membeli kita ada biaya pembuatannya yang cukup besar.  Lebih menguntungkan kalau kita investasi di emas batangan, yang perlu diperhatikan kalau ingin lebih murah investasinya emas dengan berat  yang cukup besar, karena kalau kecil ongkos pembuatannya lebih mahal juga.

Lebih praktis lagi investasi emas dalam bentuk sertifikat emas karena kita tak perlu menyimpan emasnya secara fisik karena emas kita tersimpan dengan aman di Bullion Assosiation.  Caranya kita tinggal ikutan deposito yang banyak ditawarkan oleh bank, prosesnya sama dengan menabung tetapi saldonya sesuai dengan harga emas sekarang.


Investasi Properti

Investasi di bidang properti memang membutuhkan modal yang besar, terutama pada tanah dan bangunan di tempat-tempat yang strategis dekat dengan berbagai fasilitas.  Namun dibalik harganya yang tinggi, investasi di bidang properti memberikan keuntungan yang besar.  Harga tanah dan bangunan tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan.  Membeli sekarang, dijual empat atau lima tahun yang akan datang harganya akan jauh lebih tinggi.  Oleh karena itu berbisnis di bidang properti menjajikan keuntungan yang sangat besar.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam berbisnis properti diantaranya adalah menetapkan tujuan.  Apakah dari bisnis properti ini kita ingin mendapatkan penghasilan aktif atau penghasilan pasif.  Penghasilan aktif artinya kita mendapatkan penghasilan di setiap periode tertentu sementara keuntungan pasif kita tidak mendapatkan penghasilan di setiap periode tertentu, penghasilan di dapat setelah kita menjual properti kita.  Selisih dari penjualan dan pembelian itulah penghasilan pasif yang kita peroleh.

Bila tujuan kita untuk mendapatkan penghasilan aktif maka kita harus berinvestasi dengan menyewakan properti kita misalnya bisnis kos-kos an atau kontrakan.  Sementara kalau pasif kita membeli untuk dijual kembali.  Salah satu investasi properti  yang menjanjikan adalah di Indo Pasifik Alam Sutra dengan Pacific Garden Style dan Pacific Garden Suites nya, sebuah hunian apartemen yang nyaman berkelas dengan lokasi yang cukup strategis.

Itulah empat jenis investasi yang bisa kita lakukan, mau pilih yang mana, semua itu tergantung pada kesanggupan kita menanggung risiko investasi.  Bila masih takut dengan risikonya pilihlah yang paling aman yaitu menabung di bank saja.  Walaupun sangat kecil keuntungannya namun investasi di sini cukup aman :)

5 komentar:

  1. Tfs Mak, tinggal investasi properti nih yg belum^^ semangat mencari rezeki yang halal, berkah dan banyak aamiin

    BalasHapus
  2. Kepengen inves properti, tapi msh nabung2 hehe

    BalasHapus
  3. wah bagus buat pengingat bagi pengantin baru kaya saya hhe ^_^

    www.leeviahan.com

    BalasHapus
  4. Investasi properti lagi dilirik banget kayaknya mbak sekarang, ayook borong rumah ������

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^