blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

21 Feb 2017

Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Keren


Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Keren, Untuk ibu rumah tangga yang bekerja sepertinya hari libur sabtu dan minggu merupakan hari yang istimewa.  Karena di hari itu ia bisa berkumpul dengan keluarganya tanpa harus terganggu oleh rutinitas kerjanya.  Week end bagi mereka yang bekerja tentu dimanfaatkan betul karena bagi mereka hari itu  saat yang tepat untuk bisa lebih dekat dengan keluarganya.  Bisa kumpul bareng, jalan-jalan, wisata bareng keluarga atau apa pun yang bisa menembus waktu selama lima hari dalam sepekan yang penuh di luar.

Namun ada beberapa ibu bekerja yang menjadikan hari sabtu dan minggu sebagai hari bersih-bersih di rumah.  Mungkin saja hari sabtu dan minggu adalah hari membereskan cucian seabreg, setrikaan atau pekerjaan lainnya yang bertumpuk yang tidak sempat mereka kerjakan di hari biasanya.  Yup, tiap rumah tangga kan berbeda-beda kondisinya.  Ada yang bekerja karena memang membutuhkan tambahan uang untuk keluarganya ada yang untuk eksistensi diri mengamalkan ilmu yang dimilikinya atau ada yang untuk mengisi waktu luangnya karena kesal di rumah saja.

Sementara itu bagi ibu rumah tangga yang full di rumah mengerjakan urusan rumah tangga adalah rutinitas yang tidak habis-habisnya. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan memenej waktu agar waktu di rumah tidak habis untuk urusan pekerjaan ibu rumah tangga saja.  Bagi saya kalau seharian terus selama tujuh hari berkutat di urusan dapur, sumur, kasur tentu saja merupakan hal yang membosankan.  Saya bukan tipe seperti itu, meski dari awal menikah saya sudah berkomitmen untuk tidak berkarir dan menjadi ibu rumah tangga saja.  Mungkin pengalaman memiliki ibu bekerja membuat saya berkomitmen seperti itu walau sejujurnya saya bukan tipe orang yang bisa diam di rumah saja hehe..  kontradiktif memang.


sumber: mommiedaily.com

Beruntungnya saya bertemu komunitas ibu-ibu rumah tangga keren yang banyak memberi inspirasi bagi saya. Ibu rumah tangga yang meski tidak berkarir tetapi memiliki banyak aktivitas yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Hal inilah yang sedikit banyaknya membuat saya mampu bertahan menjadi ibu rumah tangga biasa... Bukan lagi rahasia kalau kesibukan di rumah tangga sering membuat seorang perempuan menjadi stagnan, tidak berkembang.  Rutinitas yang menumpuk itulah cikal bakal kenapa seorang ibu rumah tangga terkadang merasa tidak berkembang.

Seseorang bisa berubah ternyata memang benar, saya melihat beberapa perempuan yang dulunya keren, cantik dan cerdas mempunyai nilai akademik cemerlang yang kemudian setelah bertemu belasan tahun kemudian menjadi pribadi yang berbeda...  Lebih introvet, terlihat sedikit minder dengan status 'ibu rumah tangga' saja.  Dibandingkan dengan teman-teman yang berkarir, yang jauh lebih mapan dengan karir yang sudah dibina belasan tahun lamanya, wanita pekerja terlihat jauh lebih pede.  Ketika reunian misalnya ketika bertemu dan ditanya pekerjaan "Ah saya mah ibu rumah tangga biasa.." jawabnya sedikit tidak bertenaga..hahaha..

Hei Mom..wake up... menjadi ibu rumah tangga adalah memang kodratnya perempuan.  Di dalam Islam sejatinya perempuan memang lebih baik banyak di rumah.  Mengapa? Karena di luar sana penuh dengan godaan dan fitnah.  Bukan berarti tidak boleh, tapi kelak kita tidak akan ditanya apakah kita berkarir atau tidak. yang akan ditanya adalah tanggung jawab kita di dalam rumah tangga.  Jadi seorang ibu rumah tangga semestinya bangga menjadi ful time mom...karena di sanalah semestinya dia berada membangun peradaban masa depan dengan mendidik putra putri nya sepenuh hati, dan juga menjadi seorang istri yang selalu menjadi teman dan penyejuk mata bagi suaminya.

Yang patut diperhatikan biar kita tetap bisa berkembang optimal adalah kemampuan kita memenej rumah tangga.  Menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan yang sangat sulit karena kita harus bisa menjadi menejer semua urusan.  Sulit karena tidak punya atasan yang bisa mengevaluasi kerja kita, tidak ada kompetitor yang membuat kita bisa terpacu bekerja sebaik-baiknya, memenej waktu yang berlimpah menjadi sebuah kerja luar biasa.  Sulit, karena harus bisa memotivasi diri sendiri.

Saya banyak melihat seorang ibu yang memiliki banyak anak bahkan sampai ada yang belasan, tidak memiliki asisten tetapi kiprah nya di luar sangat amazing.  Rumah tangga aman terkendali, tapi bisa memegang beberapa majelis taklim, halaqoh, aktif di masyarakat dan lain sebagainya. Kerennya lagi mereka itu masih bisa mendapatkan penghasilan sendiri untuk membantu kebutuhan rumah tangganya.  Hal itu dikarenakan kemampuannya memenej waktu dengan baik hingga mereka ia tidak terlarut dalam kesibukan yang tidak habis-habisnya.

Kemampuan memenej waktu, memenej pekerjaan rumah, bahkan sampai cara mengerjakannya pun ternyata seorang ibu rumah tangga keren mempunyai tips khusus, hingga bisa penuh dengan efesiensi dan efektivitas.  Membereskan rumah, mencuci baju, cara membersihkan kompor gas, melipat, pokoknya segala urusan  di rumah, sepertinya ada tips-tipsnya biar bisa jauh lebih praktis. Keren yak mereka...saya juga lagi belajar banyak dari mereka.  Padahal pengalaman jadi ibu rumah tangga sudah hampir 20 tahun tapi masih belum bisa sekeren mereka ... ihiks...*tutupmukapakaiember.

Tapi learning by doing, itu lebih baik kan, daripada stagnan tidak ada kemajuan malah terperangkap pada stereotip ibu rumah tangga tukang ngerumpi, atau menjadi sosialita yang kerjanya belanja dan pelesiran hehe...atau kalau tongpes kerjanya hanya nonton sinetron terus menerus.  Mudah-mudahan kita diberi kekuatan untuk terus belajar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi terus menerus agar bisa Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Keren seperti mereka...





12 komentar:

  1. Amin. Kerennya ibu rumah tangga, saat anak2 menjadi anak soleh dan solehah juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup karena itu tugas utama ibu rumah tangga ...mendidik anak2nya menjadi generasi sholih/sholihat yang lebih baik dari kita :)

      Hapus
  2. Makanya aku dulu berpikir mesti ada sekolah ibu RT mak, krn sejatinya kan ibu RT tuh ya bendahara, koki, manajer, dpkter, guru, dll, kl kuliah udh brp jurusa coba, iya kan? hehe.. Mak, koreksi buat editing dikit, week up mungkin typo, maksudnya pasti wake up kan :D Thanks sharingnya, aku suka tema artikelnya^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup..sekolah ibu rt emang lebih penting dari jurusan yang diambil dulu:) Makasih koreksinya

      Hapus
  3. kalau saya lihat emmang antara say adan istri saya sungguh sangat jauh berbeda, bangun tidurnya saja jauh. istri saya sebelum subuh udah bangun menyiapkan banyak hal, eee saya seringnya bangun pas adzan subuh atau malah pas iqamah....

    BalasHapus
  4. Dari banyak cerita tentang keseharian Emak2 di banyak blognya Emak2, saya begitu tahu bahwa ternayata kesibukannya melebihi laki2, dari subuh hingga petang selalu aktif bergerak mengurus keluarga, namun di lakukan dengan suka cita, Ibu Rumah Tangga emang keren

    BalasHapus
  5. ibu rumah tangga mah te o pe be ge te mbak, pekerjaannya full 24 jam, makanya sangat menghargai IRT yang loyal nan setia terhadap keluarga

    BalasHapus
  6. Iya mba jujur ada fase dimana jadi irt membuat ke-pd-an berkurang. Biar smgt tetep cari aktualisasi diri yg bisa dilakukan dr rumah

    BalasHapus
  7. Bgitu melahirkan saya sudah berkomitmen untuk jadi ibu rumah tangga tulen. Niat itu dg pertimbangan untuk menjaga akidah anak sebab klo saya tetap ngantor, anak akan diasuh keluarga/kerabat yang berbeda banyaklah pola pikir-pola asuhnya dg nilai-nilai yang saya yakini. Sementara untuk dititipkan di taman bayi/balita yang bagus,itungannya enggak imbang dengan gaji yang saya peroleh bila bekerja...maka lebih baik jadi full time mom. Eh, apa daya? Rupanya sebagian besar mengecam pilihan saya (padahal kala itu suami setuju-setuju saja dg keputusan saya). Saya dinilai bodoh sekali sebab sarjana tapi nganggur, dianggap maunya enak2an di rumah minta duit dari suami....Ya Allah, saya pikir mereka semua bngga dengan keputusan saya jadi IRT sembari mengembangkan karier nulis saya...Saya jadi merasa geli sekaligus sedih, sedangkan di luaran sana banyak istri yang ingin terus berkarier tapi diminta suaminya untuk tinggal di rumah, eh saya yang sukarela mau tinggal di rumah malah dibegitukan? Pada akhirnya suami kemakan pendapat itu...menyesali kemengangguran saya #padahal tidak menganggur juga

    BalasHapus
  8. Ibu Rumah Tangga itu bagi sebagian orang julukannya ibu tidak bekerja. Padahal pekerjaan di rumah olalaaa..melebihi orang kantoran sibuknya *malah curhat hihhiii

    BalasHapus
  9. Harus punya isteri yang bisa ngurus rumah tangga ya .
    dan tentunya dibantuin juga

    BalasHapus
  10. iyah bu benar learning by doing

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^