Meski belum pernah posting tentang pilkada bukan berarti saya tidak peduli dengan pilkada serempak yang akan berlangsung 15 Februari 2017 nanti. Terlebih lagi di tempat tinggal saya yaitu Kota Cimahi juga ikut serta dalam penghelatan itu. Jadinya saya lebih care karena ini menyangkut masa depan kota tempat saya hidup selama lebih dari 19 tahun ini.
Ada yang bilang politik itu kotor, tetapi tidak menurutku. Yang kotor adalah oknum pelakunya saja. Sementara politik sifatnya netral saja sama halnya dengan bisnis, bisa kotor tapi bisa juga membawa kepada keberkahan tergantung para pelakunya. Tapi karena selama ini orang-orang sholeh banyak yang antipati dengan politik jadinya yang bermain di dunia politik banyak yang hanya mencari keuntungan pribadi saja. Ya sudah imej politik itu kotor jadi tertanam kuat di dalam kehidupan kita.
Bagi saya perempuan harus melek politik karena banyak kebijakan yang dipengaruhi oleh politik. Termasuk harga-harga kebutuhan rumah tangga yang sangat berkaitan dengan dunia ibu-ibu merupakan hasil dari sebuah pilihan politik. Buktinya saja, kalau para pelakunya tidak piawai dalam hal ini para penentu kebijakan di negara kita tidak pro rakyat, harga-harga kebutuhan pokok terus melonjak naik. Kekuasaan itu harus diraih karena dengan kekuasaanlah kebijakan-kebijakan yang baik mendapat payung hukum yang kuat dan mendapat legitimasi untuk ditegakkan di masyarakat,
Di pilkada serentak ini saya lebih konsen memperhatikan pilkada di kota sendiri dan di Jakarta. Kalau Kota Cimahi jelaslah itu kan tempat tinggalku saat ini, jadi saya juga berkepentingan langsung dengan pilkada di kota ini. Sementara kalau pilkada Jakarta lebih karena Jakarta adalah ibu kota negara kita jadi baik buruknya Jakarta sedikit banyak mencerminkan negara kita.
So saya cukup perhatian ke kedua pilkada tersebut, di Cimahi saya ikut nyebur juga karena sebagai bentuk tanggung jawab pribadi saja. Saya tau ada orang yang baik yang ikut jadi calon sementara saya tau yang lainnya seperti apa jadinya saya berkewajiban memberitahukan hal itu pada mereka yang tidak tahu.
ajang debat publik seharusnya bisa dijadikan alat menilai kapabilitas paslon |
Untuk pilkada Jakarta saya jadi semakin konsen karena pilkada di Jakarta jadi semakin ramai dengan tingkah salah satu calon yang tidak bisa menahan emosi dan mulutnya. Kemudian sampai ada kasus penistaan pada al qur'an yang penyebabnya tak lepas dari ketidakmampuan belio mengelola ucapannya.
Sebagai seorang yang beragama Islam saya tersinggung dong, gak pantaslah seorang pejabat publik membahas sesuatu yang sangat tidalk dikuasainya yang berhubungan dengan kitab suci agama lain dengan memakai kata dibohongi pula. Jadi kalau ada yang berpendapat ini bukan masalah penistaan dan hanya upaya menganjal belio jadi gubernur ya sangat tidak setuju sama sekali lah. Nurani saya sebagai seorang muslim terusik dengan kata-kata beliau yang seenak udelnya itu.
Ternyata banyak kaum muslimin yang tersinggung pula karena terbukti beberapa kali aksi yang hadir adalah umat Islam dari seluruh penjuru tanah air kita. Kalau hanya masalah pilkada yang hadir tidak akan sampai jutaan seperti itu. Tidak ada satu partai politik pun yang akan mampu mengumpulkan orang untuk berdemo sebanyak itu.
Terlepas dari semua itu, saya jadi bisa melihat orang-orang yang memiliki giroh kepada agama yang tinggi, yang tersinggung ketika kitab sucinya dianggap membohongi. Saya jadi bisa melihat mana ulama yang benar yang berpegang teguh pada kebenaran dan mana yang pura-pura ulama. Bisa melihat pejabat negara mana yang sudah terbeli oleh kekuasaan dan tidak lagi berpihak pada kebenaran. Saya juga jadi bisa melihat teman-teman di medsos maupun dunia nyata yang peduli pada masalah ini dan memiliki kecemburuan yang tinggi pada agamanya.
Atau bahkan saya juga jadi bisa melihat teman-teman yang duduk berhimpun dalam satu barisan dengan mereka yang memusuhi Islam. Memusuhi Islam? Kan mereka mendirikan masjid... ingat di dalam al qur'an juga diceritakan kok kalau kaum musyrikin itu mendirikan masjid juga tapi namanya masjid Diror. Hanya bangunan yang digunakan untuk memecah belah umat Islam saja.
Saya sekarang hanya mampu berdo'a dan berharap saja semoga kebenaran dan keadilan ditegakkan. Yang salah, yang sudah membuat kegaduhan ya dihukum lah karena sudah nyata-nyata kesalahannya. Walau katanya tidak berniat tapi sudah terucap dan membuat kegaduhan di seantero tanah air ini, sama toh dengan orang yang menabrak juga tentunya tidak berniat menabrak, tapi karena kelalaian ia jadi merugikan orang lain dan harus menerima ganjarannya.
Yah akhirnya mari kita menantikan saja berita persidangan Ahok terbaru, semoga keadilan ditegakkan di bumi pertiwi ini. Dan untuk pilkada Cimahi semoga saja orang-orang yang baik dan amanah serta peduli pada masyarakat kecil yang terpilih di pilkada kali ini. Semoga...
Wait n see, semoga aman terkendali, amin...
BalasHapusSaya no coment buat Pilkada, hanya berdoa saja semoga diberikan pemimpin yang amanah dan gak rusuh
BalasHapusPilkada Jakarta panas banget, sampe yg di Jogja ni lupa kl mereka bsk Rabu Pilkada jg. Wkwkwk
BalasHapussmoga pilkada serentak ini berjaln lancar, aman, dan sukses amin
BalasHapussemoga dalam pilkada serentak besok aman dan lancar semuanya... dan yang terpilih bener2 sepertinya janjinya.. amin....
BalasHapusSemoga semua daerah yang melakukan Pilkada Serempak ini bisa berjalan dengan aman dan tertib,,, dan bagi yang kalah semoga dapat menerima hasilnya,, dan bagi yang menang jangan bangga,,, tanggung jawab yang berat sudah menanti
BalasHapusWallahua'lam.. Semoga diberikan peminpin yang terbaik.. Aamiin..
BalasHapusWallahua'lam.. Semoga diberikan peminpin yang terbaik.. Aamiin..
BalasHapusorang yang peduli dan amanah saja mba yang berpolitik biar ga berpolitik kotor he...
BalasHapusAmiiin.. Moga semuanya lancar dan terkendali
BalasHapussayang saya mah ga ikutan pilkada sekarang, punya ktp beda dengan tempat tinggal :) padahal kalau ditempat sebelumnya walau ga punya ktp setempat tapi rt nya aktif daftarin & dulu bisa ikutan nyoblos
BalasHapussemoga ada pemimpin yg jujur dan amanah
BalasHapus