blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia
▼
10 Feb 2017
Televisi... Yes Or No?
Sebetulnya saya tidak anti televisi walaupun sudah hampir delapan tahun benda itu tidak terlihat di tempat tinggal kami. Ya, semenjak rusak, televisi ukuran 17 inc itu sudah terbang ke ruang atas dan tidak pernah dinyalakan lagi lebih dari tujuh tahun. Bukan, bukan karena saya anti televisi, ini lebih dari karena ketidakmampuan saya memenej dan mendisiplinkan keluarga dalam urusan televisi.
Dulu saat anak-anak masih kecil, dan pak suami jarang di rumah, televisi bertengger manis di ruang keluarga. Anak-anak sudah terpola hanya boleh menonton pada jam tertentu dan acara tertentu saja. Kalau gak salah ingat sih dulu acara yang kami sepakati untuk ditonton adalah Petualangan Si Bolang dan Film Boneka Si Unyil.
Namun kemudian pak suami sempat harus sering di rumah beberapa waktu, di sinilah awal mulanya kenapa akhirnya benda itu menjadi pengganggu. Si abi yang baru saja sering tinggal di rumah, sepertinya tidak mengerti aturan di rumah. Bahkan setelah kami beritahu pun tetap saja dengan kebiasaannya menyalakan televisi di sembarang waktu. Mending kemudian ditonton, ini mah jadi kebiasaan aja cekreks tinggalin begitu saja, saya matikan dia datang dan menyalakan lagi, dengan alasan nonton berita. Cape deh...hehe..
Kami jadi sering 'ribut' gara-gara televisi, bukan apa-apa sih..yang jadi korban anak-anak, nonton jadi seenaknya, komitmen yang kami tetapkan bersama jadi mentah lagi akhirnya. Beruntungnya tidak menunggu pakai lama televisi jadul itu akhirnya rusak juga. Kalau mau menyala lagi harus ditimpuk keras-keras atasnya..hehe.. Mungkin karena sering saya sumpahin biar cepet rusak ..:D
Dan kemudian pak suami sibuk kembali, kadang beliau mengajak membeli televisi kalau setiap pergi jalan-jalan saya tetap pada pendirian..no televisi. Salah sendiri..tidak bisa berdisiplin hehe.... Sudah karakter memang susah diubahnya, mau seribu janji terucap, saya tetap pada pendirian. Istri galak ya..hahaha...engga sih ini semua demi kebaikan anak-anak, dan risiko dari kebiasaannya yang sulit diubah.
Jadi jelas ya, saya gak anti televisi, ini hanya karena kegagalan kami berkomitmen saja. Akhirnya kami sekeluarga jadi terbiasa hidup tanpa televisi. Masalah pun muncul karena anak-anak banyak ketinggalan acara menarik yang sedang trend di kalangan teman-temannya. Akhirnya kami berinisiatif ada acara nobar alias nonton bersama sekeluarga minus abinya karena pulangnya selalu larut. Acara itu kami lakukan di Sabtu malam atau jum'at malam melalui layar komputer dan kemudian memutar kaset vcd yang kami pinjam atau beli.
😎
Kini beberapa tahun kemudian era internet pun semakin mudah diakses, semakin murah pula harganya. Nonton televisi maupun film bisa dilakukan dengan akses internet. Salah satunya adalah nonton sreaming film terbaru dengan videomax dari Telkomsel. Nonton pun bisa lebih mudah, tidak perlu lagi menggunakan media televisi. Bisa memakai layar PC komputer kita, laptop atau pun bahkan melalui benda lebih kecil bernama hape. Pak suami pun bisa bebas nonton sendiri melalui laptopnya.
Seperti halnya uang koin yang memiliki dua sisi, televisi pun demikian, kita bisa menjadikannya sesuatu yang memberi manfaat bila kita pandai memilih dan memilahnya. Karena banyak juga acara-acara yang bermanfaat yang bisa kita akses. Tetapi kalau kita gagal menggunakannya untuk kebaikan televisi bisa menjadi benda yang berbahaya bagi para penggunanya. Karena banyak juga acara yang tidak mendidik yang membuat kita membuang-buang waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan terkadang bisa merusak moral. Kesemua itu tergantung kita para penggunanya.
Saya masih susah kontrol nonton TV buat Marwah, karena sepulang sekolah Marwah dijemput neneknya dan di rumah neneknya suka nonton tv huhu, paling saya kontrol kalua pas pulang ke rumah aja, sehabis magrib ga boleh nyalain tv lagi
BalasHapuskalau soal TV, Alhamdulillah amat jarang nyala sih...tapi soal anak kurang disiplin tetep aja... halah #tepokjidatkusendiri
BalasHapusAku skarang juga nonton streaming mba. PUas tanpa jeda iklan. Hehehe
BalasHapusTV di rumah fungsunya buat rame aja.. Seperti suami mbak.. Setel, tinggaalll.. Hehehe.... Yang pebting mah rumah kliatannya gak sepi.. Saat ini saya belum memiliki anak, sehingga masih sesuka hati kami..
BalasHapussaya juga tidak anti TV. Tp sejak TV rusak 5 tahun yang lalu dan saya titipkan di rumah teman, kami biasa tak melihat TV. Rasanya juga tak ada yang kurang. Malah lebih produktif
BalasHapusKalau saya yes tapi dg pengawasan terutama untuk anak.
BalasHapustv cuman buat youtube-an :D anakku persis kek suami mba minta nyalain doank ga ditonton krn dy sibuk main orang2an. krn yg dy suka dengerin doank type audio soalnya :D
BalasHapusAku masih ada Tv, beberapa teman bener2 no tv. tapi keren lho, anak2nya jadi maniak baca semua. Jadi tergantung masing2 sih ya.
BalasHapusSalam kenal Mbak, aku follow, folbek ya :)
tv aku buat nonton video lagu2 anak atw film2 anak mbk,
BalasHapusFilm2 di youtube aku rampok, trus pindahin ke tv. Nonton kartun beberapa klo pas jam kartun hbs itu dia bosen sendiri wkwk
BalasHapusPersis sama nih kyk saya, pas baru2 awal kita pndh ke pku, dsni ga ada tv, anak2 sih ga mslh dan sy jg ud seneng mereka tanpa tv. Sampai kemudian piala dunia muncul, bapaknya merengek mnta dibelikan tv. Duuuuh... Tp untung stlh itu anak2 jrg idupin tv jg, paling pas upin ipin & jarwo aja.
BalasHapusaku jaramg sih nonton TV, lebih banyak nonton di laptop. hhehehee...
BalasHapus