Padahal ada banyak orang di acara itu, tetapi kucing hitam itu terus-menerus menatapnya, seolah tidak ada orang lain di ruangan itu selain dirinya. Karena penasaran lelaki setengah baya itu menghampiri Nabi Musa dan bertanya tentang kucing hitam yang terus menatapnya itu. Setelah melakukan sholat, Nabi Musa pun mendapatkan jawaban dari Allah SWT bahwa usia lelaki itu tinggal beberapa hari lagi.
Mengetahui usianya tak lama lagi, lelaki itu segera menemui keluarganya, diceritakanlah pada istrinya tentang apa yang dicertakan Nabi Musa. Seluruh keluarga pun mempersiapkan perpisahan itu, lelaki itu meminta izin untuk bertemu dengan para sahabat dan handai taulan untuk mengucapkan perpisahan. Ia pun bertemu mereka dan mengungkapkan berita tentang usianya tersebut. Lelaki itu meminta maaf pada setiap orang yang ia temui.
blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia
▼
16 Jun 2017
13 Jun 2017
Berkah Kejujuran : Squishy-Squishy Maghfira
Sudah lama bungsuku Maghfira ingin mengoleksi Squishy, dia sudah
membuat list squishy yg ingin dibelinya. Total harga semuanya menurutnya
sih sejuta lebih.Tentu saja saya tidak meng acc nya. Saya hanya
membelikan satu buah yang harganya lumayan, satu lagi yang harganya murah, yang ini dia beli
dengan uangnya sendiri.
Akhirnya, inisitiatif Maghfira sendiri dengan berbekal tutorial di youtube dia membuat sendiri squishy-squishynya. Lumayan bagus sih klo menurut saya, tetapi Maghfira tidak puas, katanya sih "kurang slow Umi..". Saat ditanya kenapa suka squishy kan sayang uangnya dibeliin mainan yang cuman dipijit-pijit doang, Maghfira berkata "Kan buat mainan kalau stress". "Memang Maghfi suka stress gitu?" Tanyaku. "Kalau misalnya lagi belajar yang susah-susah..." Jawabnya.
Nah di bulan Ramadan ini ia biasa ikutan lomba tahfidz qur'an. Hadiahnya bingkisan lebaran dan uang pembinaan. Sejak jauh-jauh hari ia sudah wanti-wanti ingin ikut. Katanya kalau menang uangnya untuk mebeli squishy idamannya... :)
Hampir saja tidak jadi ikutan, daftar mendadak pas Hari H karena uminya ketinggalan info, itu juga karena ada yang izin gak ikut acara pengajian dengan alasan mau nganter anak-anak masjid lomba tahfidz al qur'an. Jadi tahu kalau acara lomba tahfidz sudah akan mulai. Segera saya menghubungi panitia, ternyata masih bisa daftar, alhamdulillah akhirnya Maghfira ikut lomba juga.
Syukur Alhamdulillah Maghfira ternyata juara...Di sini awal cerita bermula :) Maghfi yang berusia 9 tahun masuk katagori remaja, tetapi dipanggil sebagai salah satu juara di katagori anak-anak. Katagorinya terbagi menjadi dua bagian memang, usia 4-8 Tahun untuk katagori anak-anak, dan usia 9 - 15 tahun untuk katagori remaja.
Sempat bimbang, karena kasihan melihat Maghfira sudah begitu bergembira berdiri di depan. Tetapi khawatir tidak berkah, akhirnya ketika sudah duduk di samping, Maghfi kubisikin "Maghfira tadi itu jurinya salah, Maghfira kan masuknya ke katagori remaja..." Kataku pelan-pelan..
"Kita luruskan yuk ke panitia...Ga apa2 ya kalau Maghfira gak juara juga.." Saya memberinya alternatif terburuk, mengingat 'saingan' di katagori remaja sudah besar-besar, sudah lulus SMP hapalannya pun sudah ada yang hapalannya sampai 22 juz.
Maghfira terlihat kecewa, seperti menahan tangis.. Kubiarkan dia memikirkannya. Hanya kutambahkan khawatir uangnya tidak berkah, karena bukan hak nya. Akhirnya dengan terlihat sangat berat Maghfira mengangguk. Alhamdulillah..good job, anak sholihat...:)
Segera saya pun menghampiri, panitia, kujelaskan duduk permasalahannya, sambil kukatakan Maghfira enggak apa-apa kalau enggak juara juga, Maghfi nya sudah siap, panitia pun terlihat kikuk, dan meminta maaf, Setelah dilihat nilainya. Panitia pun berkata "Enggak apa-apa bu, Maghfira tahfidznya memang bagus, nilainya juga masih masuk sebagai juara di katagori remaja".
Alhamdulillah, berkah kejujuran akhirnya Maghfira tetap juara kali ini plus dengan ketenangan hati karena memang haknya.
"Tuh kan Maghfira, Allah Maha Baik ya...kalau jujur hatinya jadi senang dan tenang....alhamdulillah Mahgfira tetap juara. Kataku sambil memeluknya."Iya Umi..." katanya tersenyum senang. Alhamdulillah sebuah pelajaran yang berharga di bulan Ramadan ini untuk Umi dan Maghfira tentang kejujuran. Menanamkan kejujuran dari kecil memang tidak mudah ternyata, terkadang menyangkut sebuah perasaan... :)
Akhirnya, inisitiatif Maghfira sendiri dengan berbekal tutorial di youtube dia membuat sendiri squishy-squishynya. Lumayan bagus sih klo menurut saya, tetapi Maghfira tidak puas, katanya sih "kurang slow Umi..". Saat ditanya kenapa suka squishy kan sayang uangnya dibeliin mainan yang cuman dipijit-pijit doang, Maghfira berkata "Kan buat mainan kalau stress". "Memang Maghfi suka stress gitu?" Tanyaku. "Kalau misalnya lagi belajar yang susah-susah..." Jawabnya.
Nah di bulan Ramadan ini ia biasa ikutan lomba tahfidz qur'an. Hadiahnya bingkisan lebaran dan uang pembinaan. Sejak jauh-jauh hari ia sudah wanti-wanti ingin ikut. Katanya kalau menang uangnya untuk mebeli squishy idamannya... :)
Hampir saja tidak jadi ikutan, daftar mendadak pas Hari H karena uminya ketinggalan info, itu juga karena ada yang izin gak ikut acara pengajian dengan alasan mau nganter anak-anak masjid lomba tahfidz al qur'an. Jadi tahu kalau acara lomba tahfidz sudah akan mulai. Segera saya menghubungi panitia, ternyata masih bisa daftar, alhamdulillah akhirnya Maghfira ikut lomba juga.
squishy buatan Maghfira :) |
Sempat bimbang, karena kasihan melihat Maghfira sudah begitu bergembira berdiri di depan. Tetapi khawatir tidak berkah, akhirnya ketika sudah duduk di samping, Maghfi kubisikin "Maghfira tadi itu jurinya salah, Maghfira kan masuknya ke katagori remaja..." Kataku pelan-pelan..
"Kita luruskan yuk ke panitia...Ga apa2 ya kalau Maghfira gak juara juga.." Saya memberinya alternatif terburuk, mengingat 'saingan' di katagori remaja sudah besar-besar, sudah lulus SMP hapalannya pun sudah ada yang hapalannya sampai 22 juz.
Maghfira terlihat kecewa, seperti menahan tangis.. Kubiarkan dia memikirkannya. Hanya kutambahkan khawatir uangnya tidak berkah, karena bukan hak nya. Akhirnya dengan terlihat sangat berat Maghfira mengangguk. Alhamdulillah..good job, anak sholihat...:)
Segera saya pun menghampiri, panitia, kujelaskan duduk permasalahannya, sambil kukatakan Maghfira enggak apa-apa kalau enggak juara juga, Maghfi nya sudah siap, panitia pun terlihat kikuk, dan meminta maaf, Setelah dilihat nilainya. Panitia pun berkata "Enggak apa-apa bu, Maghfira tahfidznya memang bagus, nilainya juga masih masuk sebagai juara di katagori remaja".
Alhamdulillah, berkah kejujuran akhirnya Maghfira tetap juara kali ini plus dengan ketenangan hati karena memang haknya.
"Tuh kan Maghfira, Allah Maha Baik ya...kalau jujur hatinya jadi senang dan tenang....alhamdulillah Mahgfira tetap juara. Kataku sambil memeluknya."Iya Umi..." katanya tersenyum senang. Alhamdulillah sebuah pelajaran yang berharga di bulan Ramadan ini untuk Umi dan Maghfira tentang kejujuran. Menanamkan kejujuran dari kecil memang tidak mudah ternyata, terkadang menyangkut sebuah perasaan... :)
12 Jun 2017
7 Tips Menjaga Semangat Ramadan
7 Tips Menjaga Semangat Ramadan Tak terasa ramadan kali ini telah kita lalui selama 17 hari, hanya tersisa 12 atau 13 hari lagi. Sudah mulai terasa kendorkah semangat kita? Atau iman di dada sudah semakin membuncah? Alhamdulillah kalau ternyata ramadan ini semakin semangat, pertanda kita memiliki persiapan yang mantap dan masih memiliki tenaga hingga sukses sampai final nanti.
Sayangnya, melihat secara umum di masyarakat kita yang terjadi justru sebaliknya, shaf di masjid mengalami kemunduran, banyak yang hijrah aktivitas yaitu melakukan thawaf di pertokoan, mall. pasar, dan super market mendadak penuh tak terkira. Fenomena yang terus terjadi di setiap tahunnya. Sangat disayangkan ya, Ramadan mubarok ini disia-siakan sedemikian rupa.