Yup, saya senang sekali dengan acara bloger kali ini. acara apaan sih itu, kok bertele-tele...hihi... Nama acaranya adalah World
Memberikan edukasi gerakan berwakaf bagi umat muslim di Indonesia Menggalang gerakan kembali pada Al Qur'an sekaligus kepedulian kepada umat muslim di tepian negeri Membantu sebagian kebutuhan sarana kehidupan umat muslim di tepian negeri seperti: pembangunan masjid, sarana air bersih, pendidikan, beasiswa, operasional dakwah da'i tepian negeri Menjalin kerjasama antara penerbit, dunia usaha dan lembaga kemanusiaan dalam mengadvokasi kebutuhan muslim minoritas di daerah tepian negeri
Selanjutnya Ustadz Abdul Aziz Ar Rauf Al Hafidz menggugah semangat yang hadir untuk mencintai al-qur'an. Ustadz yang hapal seluruh al qur'an dan pernah menjadi anggota dewan di DPRD DKI Jakarta ini mengungkapkan bahwa pecinta al qur'an adalah orang-orang pilihan Allah SWT.
Al Qur'an sebenarnya memiliki energi yang dahsyat yang membuat gunung bisa menjadi terpecah hal ini difirmankan Allah SWT di dalam Al Qur'an surat Al Hasyr ayat 21. Beliau menambahkan bahwa syarat mutlak agar al qur'an memiliki energi yang dahsyat adalah bersama al qur'an kita takut dan khusyu kepada Allah SWT.
Al Qur'an harus menjadi energi bagi orang-orang yang beriman sampai akhir hayatnya. Jiwa yang bersih akan protes manakala ia menjauh dari al qur'an. Karena sesungguhnya menjauh dari al qur'an berarti menjauh dari Allah SWT. Karena itu kita harus terus selalu berusaha dekat dengan al qur'an dan menjadikan al qur'an energi dalam kehidupan kita. Kedekatan kita dengan al qur'an memang tidak instant melalui proses yang panjang dan pasti akan diuji oleh Allah SWT.
Ustadzah Mimin Aminah melanjutkan tausyiah Ustadz Abdul Aziz dengan membahas tentang Al Qur'an Energi sakinah. Intinya bahwa bila manusia ingin bahagia, sakinah di dalam hidupnya maka harus selalu dekat dengan al qur'an.
Sementara itu wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar warga Jawa Barat menjadi masyarakat yang mencintai al qur'an. Menurutnya generasi al qur'an akan menciptakan agen-agen perubahan yang bermanfaat bagi tatanan kehidupan di dalam bernegara dan berbangsa.
Ustadz Hilman Rosyad yang menjadi pembicara selanjutnya mengungkapkan bahwa 9 Dzulhijah moment dimana jutaan orang berkumpul di Padang Arafah jangan hanya dinikmati oleh mereka yang berhaji saja. Kita yang tidak berhaji harus turut merasakan dan menikmati hari yang sangat istimewa ini.
Sesungguhnya yang berhaji hanya 0,2% saja atau sebanyak kurang lebih tiga jutaan manusia saja. Selebihnya lebih dari 1,5 milyar muslim di seluruh dunia harus turut pula menyambut hari yang sangat spesial ini dengan melaksanakan saum sunat arafah dan ibadah terbaik lainnya. Kalau saat Bulan Ramadan ada lailatul qadar dimana ribuan malaikat turun ke muka bumi, maka keistimewaan hari Arafah adalah pada hari itu Allah turun langsung ke dunia.
Lantunan Firman Allah SWT yang Menembus Kalbu
Selain rangkaian tausyiah dari para ustadz para hadirin pun diajak untuk melantunkan ayat-ayat suci al qur'an. Masing-masing yang hadir kebagian membaca satu lembar al qur'an yang sudah ditetapkan panitia saat pertama kami masuk. Ya, saat tadi masuk saya diberi sepotong kertas yang berisikan tulisan juz 23 lembar ke 9, artinya saya harus membaca bagian itu. Luar biasa ribuan orang mengumandangkan kalam Illahi, menghadirkan suasana haru yang menyelimuti kalbu.
Selain dari itu ada pembacaan ayat-ayat pilihan yang dikumandangkan oleh para ustadz pecinta al qur'an. Mereka itu antara lain adalah Ustadz Evie Efendi, Ustadz hafidz kembar 3 Hannan, Mannan dan Ikhsan, Ustadz Abu Robbani, Muzammil Hasbalah. Mereka semua kebagian membacakan ayat-ayat pilihan.
Ustadz Evie Efendi kebagian membaca surat Al Baqoroh 1-5, Muzammil Hasbalah Al Hafidz yang duduk tepat di depanku (hadeuh senengnya dekat al hafidz yang sedang ngehits karena keindahan suaranya... hahaha...) kebagian surat Ar Rahman 1-16 sedangkan ustadz yang lainnya ada yang kebagian QS Al Hujarat 6-10, Al Kahfi 1-10, QS As Shaff 1-9, An Nasr dan tiga surat terakhir.
Do'a khataman al qur'an pun menggema di seluruh penjuru masjid. Masya Allah moment yang sangat menggetarkan jiwa. Bersyukur sekali bisa ikut bergabung di moment seperti ini. Selanjutnya do'a bersama dipimpin oleh Abu Robbani.
Acara ditutup dengan ceramah dari ustadz gapleh alias gaul tapi sholeh yaitu Ustadz Evi Efendi yang tampil dengan pakaian hasnya yang gaul abis lengkap dengan kupluk gaul ciri paling khasnya. Berbeda dengan penceramah lainnya yang serius tapi menghujam Ustadz Evie ceramahnya mengundang gelak tawa.
Tetapi esensi dari ceramah yang penuh candaan itu cukup tersampaikan. Banyak tersindir sepertinya, mentertawakan diri sendiri yang lebih banyak membaca message di WA atau bersosial media daripada membaca al qur'an.
Sekitar pukul 11 siang acara pun usai sudah, semoga acara ini membekas dan memberi jejak untuk selangkah lebih dekat kepada Al qur'an bagi semua yang hadir di sana khususnya saya pribadi. Semoga teman-teman yang membaca tulisan ini pun turut terpanggil untuk selalu dekat dan mencintai al qur'an sebagai petunjuk hidup kita agar selamat di dunia dan di akhirat nanti.
Barakallah fiik teh..
BalasHapusKarena aktivitas yg utama harusnya Allah dulu..baru yg lain.
In syaa Allah semuanya dilancarkan.
Haturnuhun remindernya, teh Ida..
Inget banget kata-kata teh Ida, belajar dan menghapal Al Quran itu banyak sekali manfaatnya, jadi malu, sekarang saya sesang beljar hapal al wuran sehari satu ayat, doain istiqomah yaa
BalasHapusMasyaAllah luar biasa sekali acara yang mengkumandangkan cinta al quran ini mbak, Di tambah lagi ada Muzammil Hasbalah yang bikin baper dunia akhirat setelah melangsungkan pernikahannya. Mudah2an Allah mendekatkan kita dengan Al Quran dan kita mendapat magfiroh dari setiap ayat yang dibaca
BalasHapus