Peran Orang Tua di Era Digital memang lebih berat, karena perubahan zaman yang begitu cepat, dan kita dituntut untuk tidak tertinggal jauh dari anak-anak kita. Untuk memahami anak kita harus memahami kondisi zaman digital ini, karena anak-anak kita terbentuk oleh kondisi zamannya. Seorang Ali Bin Abi Thalib pernah berkata "Didiklah Anak-anakmu agar siap menghadapi zamannya, karena mereka kelak akan hidup di zaman yang berbeda"
Anak-anak kita adalah generasi digital, mereka tumbuh bersama perangkat teknologi digital. Aktif berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial dan menggunakannya dalam keseharian hidup mereka. Mereka cepat belajar berbagai aplikasi terbaru dengan berbagai fiturnya yang selalu up to date. Download lagu, film, main game, stalking akun, komen, chatting, upload aktifitas sehari-hari di media menjadi gaya hidup mereka.
Baca Juga : Tips Mengoptimalkan Manfaat Internet dalam Keluarga
Dibentuk dengan dunia seperti itu akhirnya menciptakan seorang pribadi yang multitasking, memiliki pengetahuan dan penguasaan IPTEK, bersifat terbuka termasuk dalam urusan pribadi mereka, cepat beradaptasi dengan lingkungan. Mendapatkan informasi demikian cepat membuat mereka menjadi generasi yang penuh dengan ide-ide visioner dan inovatif, cenderung bertanya dan memintra kritik serta saran untuk kemajuannya. Rewards terbaik bagi mereka adalah ketika dinilai berarti bagi hal-hal tertentu.
Tentu saja bagai dua sisi mata uang, kemajuan zaman yang serba cepat ini ada sisi positif dan negatifnya. Peran Orang Tua di Era Digital sangat berperan dalam upaya meminimalisir sisi negatif dan mengoptimalkan sisi positifnya. Sebuah tantangan berat bagi kita para orang tua karena kita dituntut untuk sadar teknologi dan melek media di tengah tugas kita yang lainnya.
Sisi negatif dari teknologi digital ini antara lain:
- Adictif / kecanduan terhadap internet
- Menjadi pribadi yang selfish asyik bergadget ria
- Konten negatif (pornografi, kekerasan dll)
- Menjadi korban karena mudah percaya
- Bullying
Meminimalisir dampak negatif dari teknologi digital ini adalah tugas dari kita para orang tua. ]Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya. Secara garis besar terdapat tiga tugas kita yaitu, mengedukasi (nasehat), membatasi dan membentengi. Itu tiga hal pokok yang harus kita ingat dan senantiasa kita lakukan terhadap anak-anak kita.
Pemahaman anak tentang efek negatif gadget tentulah belum banyak, so tugas kita sebagai orang tua untuk memberikan pemahaman fungsi dari teknologi yang memudahkan kehidupan manusia, manfaatnya dan efek negatif teknologi dalam hal ini gadget. kemudian tujuan pemberian gadget kepada anak.
Salah satu efek negatif gadget: Menjauhkan yang dekat |
Membatasi pemakaian internet memang wajib dilakukan baik itu waktu maupun situs-situs yang dituju. Sepakati bersama berapa jam anak bermain internet dalam sehari, apa saja yang boleh diakses, kemudian juga membatasinya dengan aplikasi yang bisa menyaring dari situs - situs konten dewasa, kekerasan dan games-games tidak bermanfaat atau film yang tidak mendidik.
Membentengi anak dengan agama memang sangat penting. Di jaman yang serba terbuka ini sudah tidak mungkin lagi mensteril anak dari internet. Berilah mereka imun, kekebalan untuk mampu menyeleksi sendiri apa yang baik untuk dirinya maupun yang tidak baik. Berilah pemahaman bahwa memang teknologi meudahkan tetapi agama lah yang akan menyelamatkannya di dunia dan di akhirat. Jadikan pembelajaran keagamaan bukan sebatas doktrinasi dan hapalan, tapi sentuhlah emosinya hingga dia memahami, menyenangi bahkan merindukan ritual keagamaannya, terlebih tentang kecintaan kepada Sang Pencipta.
Peran Orang Tua di Era Digital ini memang cukup berat, oleh karena itu kita dituntut untuk melek media dan melek teknologi. Kerjasama suami istri sangat diperlukan, karena mendidik anak bukan tanggung jawab ibu saja atau ayah saja. Tetapkan bersama tujuan mendidik anak untuk apa, hasil survey menyebutkan banyak sekali orang tua yang tidak paham apa tujuan mereka mendidik anak. Ayah dan ibu pun harus memiliki kesamaan pandangan. Memiliki hubungan yang akrab dengan anak wajib hukumnya, sudah bukan jamannya lagi mendoktrinasi, bersikap otoriter kepada mereka, di jaman ini hubungan yang terbaik adalah menjadikan kita sebagai teman bagi anak-anak kita.
Wallohu'alam.
Baca ini jadi teringat tujuan kami mendidik Kakak. Makasih Bunda sudah diingatkan kembali lewat tulisan ini.
BalasHapusSama-sama mba :)
Hapusmakasih sharingnya mbak, harus ekstra ya denagn banyak kemajuan teknologi ini
BalasHapusSama-sama Mba :)
HapusTeknologi itu memberi efek positif dan negatif. Kita butuh, tapi di sisi lain juga mengancam.
BalasHapusIya setuju mba, terima kasih sudah mampir dan membaca :)
HapusMembuat kesepakatan bersama akan jauh lebih efektif ketimbang orangtua yang berperan aktif melarang ini dan itu ya, Mbak.
BalasHapusYup mantap Pak :)
HapusBanyak plus minus nya ya teh, alhamdulillah adik masih bisa di rem
BalasHapusAlhamdulilah :)
HapusIya bener banget anak jaman now mah kudu di jadiin sahabat, biar saling terbuka berkomunikasi. Ahh semoga kita semua menjadi orang tua yang bisa memberikan yang terbaik buat anak ya Teh.Btw selamat berbagi, semangaat!
BalasHapusMakasih teh Nchie... berupaya menebar manfaat sekecil apa pun itu ya Teh :)
HapusKeren teh Ida jadi pemateri :) emang teknologi tuh ada plus minusnya yang penting sebagai ortu juga kita mesti melek teknologi ya teh dan bisa memfasilitasi anak-anak dengan baik
BalasHapusAlhamdulillah... biasa aja teh, ini sisi lain dari hidupku selain blogger, cuman baru kali ini aja di ekspose hahaha
HapusMemang dibutuhan negosiasi dan peratura yg tegas bersama anak-anak ya, Teh Ida
BalasHapusBetul Mba.. setuju sekali :) Terima kasih sudah mampir :)
HapusKeren, teh, dipercaya jadi Pemateri acara bagus. Barakallahu.. Iya bener teh, orang tua zaman now harus ngiktuin banget perkembangan internet sekaligus tetap menerapkan nilai-nilai keluhuran.
BalasHapushehe..alhamdulillah teh..ini sisi lain dari hidupku yg engga pernah ku ekspose, berupaya menebar manfaat sekecil apa pun itu :)
HapusHebat Teh Ide �� jadi pemateri uang yang jempolan ��
BalasHapusAamiin...hanya berupaya berbagi aja teh... gak hebat, :)
HapusIni waktu di RA Multazam ya teh
BalasHapusyup... anakmu sekolah di situ kah? Kok ga ketemu :)
HapusPonakanku yang masih balita juga jago ngoprek gadget padahal ga diajarin. Jadi orangtua jaman milenial ga boleh gaptek ya, Teh.
BalasHapusbetul anak sekarang cerdas2, bahaya kalau ortu nya gaptek hehe..
HapusPingin sekali mengundang teteh ke sekolah adik. Tapi di daerah Dago.
BalasHapusKejauhan kah teh?
Gadget ini memang candu.
Jangankan anak-anak, yang otaknya belum sepenuhnya bersambungan, orang dewasa saja...bisa gak ada habisnya kalau sudah pegang gadget.
Sediih rasanya..."Menjauhkan yang dekat."
hahaha... malu ah diundang teh Lendy yang lebih pakar mah :D
HapusIya setuju teh.. :)
Ide yang menarik dan aktual. Asyek nih ada pemateri baru😅😍👍
BalasHapusIzin share yah
Mangga di share :) Sebetulnya sudah lama Bu, tapi baru sekarang2 aku upload hahaha
HapusYg selfish tanda seru bagi aku...
BalasHapusNah kenapa tuh ..hehe..
HapusDisela kesibukan orang tua seringkali tdk bisa menemani lalu gadget lah yg diberikan pd anak supaya bisa anteng... Padahal kita tengah memberikan bahaya ditangannya...
BalasHapusMakasi um diingatkan kembali :)
Iyuo ..betul sekali bunda.. :)
HapusHiks dilema ortu jaman now begini ya, hrs berperan dlm memfasilitasi gadget
BalasHapusSusahnya, anak2 nih ngeliat emaknya pegang gadget terus. Heuheu....da cari nafkahnya dari dunia online. Tapi setidaknya mereka jadi tau kalo gadget nggak cuma buat main.*menghibur diri
BalasHapus