8 Des 2018
10 Lagu-Lagu Kenangan yang Melekat Erat
10 Lagu-Lagu Kenangan yang Melekat Erat Semenjak menikah di rumah atau dimana pun kami, saya dan suami tidak pernah menyengaja mendengarkan lagu-lagu, kecuali beberapa nasyid. Meski saya hobi menyanyi, tapi lagu-lagu yang kadang didendangkan adalah lagu-lagu zaman dahulu kala. Sisa-sisa memori nyanyian jadul ternyata masih terekam di dalam ingatan.
Pun begitu dengan anak-anak kami, karena tidak biasa diperdengarkan lagu-lagu, jadinya mereka tidak pernah mendengarkan lagu kecuali beberapa nasyid. Malah kalau saya menyanyi lagu-lagu zaman dahulu anak-anak suka protes. "Umi kok nyanyi lagu seperti itu..." atau tiba-tiba saja mereka melantunkan hapalan qur'an nya dengan suara lebih keras dari nyanyian uminya....
Jadinya saat ditanya lagu-lagu apa yang tersimpan di dalam playlist? Tentu saja jawabannya tidak ada sama sekali. Bukan berarti anti sih, karena saya sudah membahas hal ini di tulisan Cerita Ida tentang Hukum Musik di dalam Islam. Anakku ada yang piawai bermain piano kok, dari SD sampai SMA Si Sulung les piano, Si Tengah juga sempat les keyboard. Yang lainnya memang tidak ada yang berminat ke musik jadi tidak les musik tapi maunya les olah raga ya akhirnya mereka sempat les bulutangkis ada yang renang dan ada yang bermain bola.
Sekarang yang sering terdengar di kamar anak-anak ya lantunan Al Qur'an. Ala kulli hal saya bersyukur mereka dekat dengan Al Qur'an. Alhamdulillah, dengan dekat al qur'an mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sholih dan sholihat, santun, baik budi dan tidak sombong juga rajin menabung ..hehe... Saya bersyukur mereka bisa tumbuh menjadi anak-anak yang sholih dan sholihat meski uminya mah belum sholihat..heu...Alhamdulillah sering diingatkan oleh anak-anak juga.
Terlebih sekarang Si Tengah ingin sekolah yang sambil mondok, terlihat lebih sholihatnya. Kalau pas pulang ke rumah, saya minta untuk ngepel depan itu kaos kaki nempel terus walau resikonya basah. Kalau uminya sih lebih memilih memakai sandal tertutup daripada berkaos kaki ria di dalam rumah. Pastinya makin sering mengkritisi uminya kalau umi-uminya macam-macam...hehe
Sisa-sisa masa lalu uminya memang masih ada sih, karena memang dulu suka banget menyanyi. Dari kecil sampai SMP tiap hari dicekokin lagu-lagu ya pastinya masih ada tersimpan di alam bawah sadar. Lagu-lagu yang masih ingat ya lagu-lagu pop. Lagu-lagu Grace Simon, Titik Puspa, Titik Sandora dan Muchsin, Fariz RM, Chrisye dan Ebiet G Ade
Kalau masih suka mendengarkan musik pasti yang ada di dalam playlist ya mereka itu. Baiklah kita berandai-andai saja seandainya ada maka lagu pertama yang ada di play list adalah lagu Ebiet G Ade
dan Chrisye seperti:
Rumput yang Bergoyang,
Berita Pada Kawan
Ttip Rindu Buat Ayah
Camelia
Masih Ada Waktu
Ketika Tangan dan Kaki Berbicara
Pergilah Kasih
Hip Hip Hura
Lilin - Lilin Kecil
Badai Pasti Berlalu
Tapi itu seandainya ya hahaha....aslinya saya sudah tidak mendengarkan lagu-lagu lagi kecuali yang tidak sengaja. Aduh maaf jadi ke sana ke mari ya, asyik juga sih ikutan #BPN30DayChallenge2018 dari #BloggerPerempuan jadi bisa menulis curhat kayak gini. Menulis yang ringan dan yang lucu walau mungkin bingung dengan tema-tema seperti ini. Masih nyambung lah ya... Daripada ngambil tema pengganti yang kurang cocok.
Terima kasih ya teman masih mau membaca 10 Lagu Kenangan yang Melekat Erat, semoga ada manfaatnya ... :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Template by
Blogger Perempuan
Dari beberapa list lagu diatas, ada saya yg saya koleksi di play list. Titip Rindu Buat Ayah.
BalasHapusMaa syaa Allaah, pengen ikuti jejak mbak Ida nih deh dalam mendidik anak,- dengan tidak mendengarkan lagu pada anak2 dan hanya mendengarkan murattal Al-Qur'an
BalasHapusDi smartphone sy skrg jug udah gk ada playlist lagu, hehe
Btw salam kenal ya mbak. Baru pertama kali berkunjung ke mari sayanya :)
Brbrpa lagunya aku msh familier, krn mama dulu srg muterin lagu chrisye dan ebiet :). Walopun aku penggemar musik rock, tp krn terbiasa dgr lagu2 lembut diatas, ya jd seneng juga . Apalagi kalo dengerinnya pas mellow :D
BalasHapus