Siapa yang menjadi pahlawan dalam hidup kita? Saya berpikir pasti banyak yang memilih orang tua, saya pun demikian. Namun supaya sedikit beda, saya ingin menghadirkan satu sosok yang menurut saya cukup memberikan inspirasi dalam hidup saya. Tentang keuletannya, tekadnya, motivasinya, kebaikan serta sepak terjangnya dalam meraih cita-citanya. Kebetulan karena dekat dengan momen hari guru jadi sesuai dengan sosok ini yang merupakan seorang guru TK.
Sesosok perempuan tangguh yang kini berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak Al Azhar Syifa Budi Parahyangan Kabupaten Bandung Barat. Layaknya para pemenang kehidupan, orang-orang sukses yang berhasil dalam hidupnya, orang-orang besar dan para pahlawan serta orang-orang yang merginspirasi mereka telah lulus melalui sebuah pola yang sama dalam hidupnya.
Pola kehidupan yang mereka lalui adalah melalui lima fase kehidupan, hal ini diungkapkan oleh seorang motivator bernama Fitra Jaya Saleh. Sebelum mengupas tuntas sosok ini saya ingin mengulas sedikit tentang lima fase orang-orang sukses dulu ya.. Kelima fase kehidupan yang dilalui orang-orang sukses itu adalah:
Fase Innocent
Orang - orang besar, orang sukses, para pahlawan yang menginspirasi berawal dari orang-orang biasa saja, seperti kebanyakan orang lainnya. 87% manusia yang hidup di dunia ini meninggal dalam kondisi di fase ini. Hanya menjadi orang biasa-biasa saja. Berjuang hanya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Fase The Call
Fase dimana orang biasa-biasa ini menemukan passion, menemukan panggilan hidup atau apa yang dicari dalam hidupnya. Semua orang sukses, semua orang berhasil harus menemukan The Call untuk memulai dan menemukan titik balik dalam hidupnya. Apa yang bisa dia lakukan yang membuat dirinya menjadi bermakna dalam hidupnya.
Fase The Fight
Setelah tau apa yang dicari dan menemukan passionnya mulai lah fase fight yaitu fase pertarungan, fase perjuangan. Kadang-kadang ujian datang dari orang-orang terdekat, kadang-kadang dari orang yang jauh. Saat kita bergerak, bekerja keras dan serius dalam bidang yang sesuai dengan panggilan hidup pasti akan selalu mendapatkan tantangan dan hambatan atau ujian.
Fase A Company
Ini adalah fase menemukan sekutu, tim atau teman-teman yang akan membantu kita menuju kesuksesan.
Fase Celebration
Hanya tiga persen orang di dunia ini yang sampai pada titik ini. Inilah fase keberhasilan, fase kesuksesan.
Penulis dan Teh Sumi sedang bernarsis ria :D |
Teh Sumi, Sosok Seorang Guru yang Menginspirasi
Lima fase kehidupan yang dilalui orang sukses ini tentu saja dilalui oleh sosok yang satu ini. Nama lengkapnya Sumi Suhartinah, saya biasa memangilnya Teh Sumi, meskipun usianya jauh di bawah saya dan sudah saya anggap adik sendiri. Panggilan 'Teh" hanya untuk sapaan penghormatan saja. Meskipun leluhurnya berasal dari Jawa Teh Sumi asli orang Cimahi karena lahir dan besar di Cimahi.
Inilah fase innocent seorang Teh Sumi, lahir dan tumbuh dari keluarga yang tidak berlebihan, membuat Teh Sumi tumbuh menjadi sosok yang strugle. Didikan orang tuanya yang cukup keras, membentuk mental dan motivasi yang kuat dalam hidupnya. Orang tuanya hanya mampu menyekolahkannya sampai jenjang SMK.
Teh Sumi, sosok yang dicintai murid-muridnya |
Fase The Call Sejak lulus dari SMK ia sudah tidak mendapat biaya pendidikan lagi dari orang tuanya. Namun karena tekad dan motivasinya yang kuat, hal itu tidak membuatnya gentar dan patah semangat. Teh Sumi tetap melanjutkan pendidikannya, ia mengambil kuliah di D2 PGTK UPI sambil bekerja mengajar di sebuah TK. Inilah fase The Call seorang Sumi Suhartinah, panggilan hidupnya, passionnya adalah menjadi guru bagi anak-anak. Saat ditanya mengapa memilih mengajar anak-anak TK Teh Sumi menjawab
"Saya suka anak-anak dan pendidikan di 5 tahun awal bagi setiap individu adalah hal yang paling penting dan mendasar yang menentukan kesuksesan serta keberhasilan di masa-masa berikutnya"
Luar biasa ya... tujuannya mulia mendidik generasi penerus bangsa sejak dari fase awal pendidikannya agar memiliki dasar yang kokoh hingga bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Fase Fight dalam diri Teh Sumi kalau menurut saya adalah saat ia berjuang kuliah sambil bekerja dengan biaya sendiri. Setelah lulus D2 Teh Sumi melanjutkan kuliah SI di UPI mengambil jurusan PG PAUD, tentu saja dengan biaya sendiri. Teh Sumi pun pindah mengajar ke TK Al Azhar Syifa Budi Parahyangan. Seiring dengan karirnya yang mulai 'menanjak' setelah lulus diangkat jadi guru tetap beberapa tahun kemudian Teh Sumi pun diangkat menjadi wakil kepala sekolah.
Setelah lulus S1 seakan tak mengenal lelah Teh Sumi melanjutkan S2 dengan biaya sendiri mengambil jurusan Manajemen Pendidikan di Uninus Bandung. Pulang mengajar sore hari, Teh Sumi langsung ke kampus sampai malam hari dengan mengendari motor. Padahal jarak tempuhnya lumayan jauh lebih dari 10 km. Itu dilaluinya selama beberapa tahun, tanpa mengenal lelah dan mengeluh. Ia pun masih sempat menulis buku tentang perkembangan anak-anak dan menerbitkannya di sebuah penerbit.
Buku karya Teh Sumi |
Niat yang tulus, melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dan selalu berusaha melakukan dengan usaha terbaik, membuat Teh Sumi terpilih mendapat reward di sekolah nya. Ia mendapat hadiah dari sekolahnya tempat bekerja berupa biaya ongkos naik haji. Selain itu ia pun terpilih untuk ikut seleksi guru teladan tingkat kabupaten mewakili sekolahnya. Di tingkat kabupaten Teh Sumi berhasil menjadi juara satu, maka ia pun mewakili kabupatennya maju ke tingkat Jawa Barat.
Penuh perjuangan yang luar biasa bersaing dengan guru-guru TK se Jawa Barat. Persiapan dan perjuangan yang melelahkan membuahkan hasil akhirnya Teh Sumi terpilih menjadi juara pertama Guru TK Teladan tingkat Jawa Barat dan berhak mendapatkan hadiah umroh selain hadiah lainnya.
Melenggang ke tingkat nasional, perjuangannya lebih berat lagi. Deraian air mata mengiringi perjuangan persiapan menuju penilaian di tingkat nasional. Bukan perjuangan mudah tentu saja, karena nama Jawa Barat ada di tangannya. Para mentor yang terdiri dari para pakar di bidangnya terus mendorong dan memoles Teh Sumi agar bisa tampil prima di tingkat nasional.
Selama beberapa waktu Teh Sumi dan para guru teladan se Jawa Barat lainnya digembleng dan dibekali berbagai ilmu sesuai bidangnya agar bisa mengharumkan nama Jawa Barat. Teh Sumi pun merasa mendapatkan ilmu yang luar biasa. Jawa Barat tahun 2018 menyabet gelar juara umum, tentu saja tahun ini berharap pula agar bisa menjadi juara umum.
Teh Sumi dan teman-teman dari Jawa Barat pun diundang ke Jakarta untuk bertanding. Menjadi tamu bak raja, para guru, kepala sekolah dan pengawas teladan dari seluruh provinsi diterima dengan istimewa. Tidur di hotel berbintang yang mewah, dan berbagai pelayanan istimewa lainnya.
Alhamdulillah akhirnya Teh Sumi berhasil meraih juara pertama Guru TK Teladan tingkat nasional berhak mendapat hadiah uang tunai dua puluh juta rupiah dan berhak untuk menimba pengalaman dan belajar di luar negeri selama tiga bulan. Perjuangan yang luar biasa, diiringi doa-doa akhirnya membuahkan hasil yang indah.... alhamdulillah.
Oya dari Jawa Barat ada 3 orang yang berhasil meraih juara 1 yaitu katagori guru teladan tingkat TK yaitu Teh Sumi, dua lainnya adalah katagori Kepala Sekolah tingkat TK dari TK Kristen Penabur Bogor dan Pengawas SMK dari Bogor. Sayangnya kali ini Jawa Barat gagal meraih juara umum.
Oya dari Jawa Barat ada 3 orang yang berhasil meraih juara 1 yaitu katagori guru teladan tingkat TK yaitu Teh Sumi, dua lainnya adalah katagori Kepala Sekolah tingkat TK dari TK Kristen Penabur Bogor dan Pengawas SMK dari Bogor. Sayangnya kali ini Jawa Barat gagal meraih juara umum.
Fase A Company Teh Sumi sudah ada sejak awal-awal perjuangan a company bagi Teh Sumi adalah keluarga yang mendukung penuh. Sekolah tempat mengajar yang kondusif serta teman-teman satu komunitas yang selalu mendukung dan mendoakannya.
Fase Celebration bagi Teh Sumi adalah saat ia dengan ikhlas mampu berkiprah sesuai passionnya dan meraih prestasi tertinggi di bidangnya. Namun a celebration yang hakiki tentu saja adalah saat menjadi muslimah yang sholihat yang memahami hakikat hidup dan berjuang untuk mencari ridla Nya. Dan insya Allah Teh Sumi sedang dan selalu berporses ke sana. Meluruskan niat-niat agar selalu atas nama Nya dan selalu untuk Nya.
Selamat ya Teh Sumi sudah menjadi guru berprestasi yang menginspirasi, semoga selalu istiqomah. Semoga tulisan Sosok Seorang Guru yang Menginspirasi ini bermanfaat ya teman-teman, sampai jumpa lagi dengan tulisan Cerita Ida lainnya :)
Wahhh ini keren sekali.. selain sebagai pendidik, pengajar beliau juga penulis. Bener2 inspiratif sosoknya...
BalasHapusTeh Ida baru tau lho aku tentang 5 fase orang sukses ini, btw siapakah pencetus 5 fase ini teh? Seorang Psychologkah?
BalasHapusDan teh Sumi memang menginspirasi sekali yaa ��
Ah iya lupaa tidak saya cantumkan, itu dari motivaator bisnis Fitra Jaya Saleh Mba... hasil renungannya mungkin :D
HapusBtw makasih pertanyaannya nanti saya revisi deh kasih namanya di tulisan :D
HapusLuar biasa kisah perjuangan Teh Sumi ini, sangat menginspirasi.
BalasHapusMeskipun orang tuanya tidak dapat membiayai pendidikannya lebih lanjut, namun justru dengan didikan merekalah karakter tangguh Teh Sumi terbentuk hingga mencapai titik sekarang ini.
Bagus juga ya apresiasi yang diberikan untuk guru inspirasi kaya gini. Selamat buat Bu Sumi yang berhasil menjadi guru berprestasi, perjalanannya gak mudah karena pastinya panjang ya lewat 5 fase
BalasHapusSubhanallah Perjuangan teh suka sebagai pendidik..inspiration for me actually
BalasHapusWah mau dong baca buku-buku Teh Sumi
BalasHapusSiapa tahu saya dapat inspirasi baru dari bukunya
Masha Allah keren banget..sosok pahlawan inspiratif banget teh Sumi. Salut banget sama perjuangan dan prestasinya 👏👏
BalasHapusRejeki ya, Teh, punya teman yang sangat menginspirasi hidup kita. Teh Ida seorang ibu yg bisa menginspirasi ibu2 lainnya. ��
BalasHapusSalam kenal dan selamat ya buat Bu Guru Sumi. Btw sudah berkeluarga belum nih Bu Guru Sumi? Belum kan ya?
BalasHapusMashaAllah benar2 menginspirasi, semoga bisa terus menularkan prestasinya pada murid2nya, Aamiinnn
BalasHapusProfesi guru itu mulia, sekaligus berat karena tanggungjawabnya untuk mendidik manusia, calon pemimpin ketika di dewasa.
BalasHapusSelalu salut dan hormat pada para guru
Selamat untuk teh Sumi. Semua anak saya lulusan SD Al Azhar Syifa Budi. Tetapi, bukan yang di sana.
BalasHapusPengalaman saya selama anak-anak sekolah di ASB, semua gurunya ramah sama anak. Metode belajarnya juga child friendly. Hubungan guru dan orang tua juga udah kayak keluarga
Saya gak tau, apakah semua ASB memang punya standar yang sama. Pastinya, setiap kali ada anak saya yang lulus SD, saya menangis saat silaturahmi sama semua guru. Jadi mewek pas saya komen ini. Kangen sama suasana dan semua guru di ASB
Wah memang ya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa hehe sosoknya keren banget
BalasHapusBravooo untuk Teh Sumiiii, keren bangeett.
BalasHapusSemoga jadi amal jariyah karena rajin berbagi ilmu dan always menginspirasi yaaaa
Prestasi Teh Sumi banyak juga ya, Teh. Wajar saja bisa menginspirasi perempuan lainnya. Teh Sumi yang rajin untuk menambah ilmunya dan berbagi untuk sesama
BalasHapusMenjadi guru itu tanggung jawab nya besar dan profesi yang sangat mulia.
BalasHapusBiasany Guru TK sering terlupakan...tp Ibu Sumi ini justru paling diingat yah....selamat menjadi inspirasi Teh Sumi, semoga semakin byk guru Tk seperti beliau
BalasHapusluar biasaaa ya sosok belia..dan sudah banyak buku yang dihasilkan ya mba. Semoga selalu sukses dan menginspirasi
BalasHapusSangat menginspirasi sekali ya, buat ku semua guru menginspirasi karena punya ciri khas dalam mendidik. Berbicara mengenai guru aku jadi inget guru BK SMA dia galak kalau kita ada masalah aja tapi baik dan enak diajak curhat haha.
BalasHapusSeorang Guru hendakmya tidak hanya bisa mengajar ya mba. Tapi supaya bisa mendidk juga. Salam buat teh Sumi ya
BalasHapusAku selalu salut sama guru. Apalagi guru-guru yang open minded. Yang mangajar dg tulus
BalasHapusselamat ya buat Teh sumi. Dulu, anak bungsuku juga bercita-cita jadi guru Tk saking dia sayang banget sama guru TK nya jadi pingin ngikuti jejak gurunya. Sekarang dah berubah sih cita-citanya
BalasHapusMasya Allah perjuangan Bu Sumi menjadikannya guru teladan ya. Semoga tetap terus menginspirasi dengan semua kegiatan yang positif seperti selama ini
BalasHapusSelamat buat Bu Sumi, kisahnya mengisnpirasi dan semoga makin banyak lagi karya yang dilahirkan.
BalasHapusTeh aku kok berpikir ttg fase2 yang disebut itu ya? Kok rasanya blm tuntas id fase kedua, eh apa malah di fase pertama ya hahah. Coba teh dijelasin lagi, diulas lbh dalam :D
Tetap Semangat dalam mengabdi... terima kasih untuk segenap guru
BalasHapus