Inspirasi dari Seorang De Laras

Inspirasi dari Seorang De Laras  Hari Sabtu, 30 November 2019 alhamdulillah berkesempatan mengikuti peluncuran buku Aku dan Alam Semesta di Perpustakaan ITB Jalan Ganesha No 10 Bandung.  Datang paling awal, bahkan nyaris bareng dengan penulis, ilustrator, dan juga pembawa acaranya.  Berkah... karena bisa leluasa berfoto bersama dulu...hehe...

Kebetulan MC dan ilustratornya sudah kenal lama karena sesama blogger juga sedangkan dengan penulis walaupun ternyata sudah berteman di FB tetapi baru pertama kali ini bertemu.  Tapi karena keramahannya, serasa sudah kenal lama saja...

Berfoto bersama sebelum memasuki ruang tempat acara berlangsung 

Inspirasi dari Seorang De Laras

Lebih dari dua jam menanti, tapi sama sekali tak terasa karena asyik ngobrol dengan teman-teman,  Sisa waktu penantian saya gunakan untuk membaca buku yang kebetulan saya bawa dari rumah.  Buku Aku dan Alam Semesta yang akan diluncurkan merupakan buku karangan De Laras nama pena dari Diadjeng Laraswati H.  Aku dan Alam Semesta merupakan buku solonya yang ke 8 dan buku ke 25 nya bila dihitung dengan buku antalogi.

Berfoto sebelum acara dimulai 

Tertarik untuk mengikuti acara ini mendengar kasak kusuk dari beberapa teman bahwa buku yang akan diluncurkan adalah sebuah buku yang bagus.  Jadi penasaran kan ? hihi..  Acara peluncuran buku ini selain menghadirkan Mba Laras sebagai penulis buku, juga menghadirkan ilustrator buku yaitu Mba Tanti Amelia, Editor buku Edi Warsidi dari ITB Press yang juga menjadi penerbit buku ini dan Kang Ali Muakhir dari Forum Lingkar Pena.  Selain itu hadir pula Bapak Arief Arianto M.Agr sejawat Mba Laras di BPPT yang mewakili  Prof Bambang Hidayat Guru Besar ITB yang memberikan pengantar di buku ini.

Bunca Sang MC acara Peluncuran Buku Aku dan Alam Semesta credit: FB Mba Laras

Acara dimulai pukul 14 lebih beberapa menit, dimulai dengan pembukaan oleh MC sekaligus moderator Mba Elisa Koraag. Mba  Elisa Koraag ini seorang blogger juga, kami biasa menyapanya dengan panggilan Bunca.  Tampil dengan topi hitam khasnya, Bunca membuka acara ini dengan menyapa para peserta yang menghadiri acara ini.  Hadir di acara peluncuran buku ini para blogger dari Kumpulan Emak Blogger Bandung, dari Forum Lingkar Pena ada Pa Doni alias Mang Idon dari Komunitas Hayu Maca dan para hadirin yang lainnya.

para pembicara berfoto ria

Antara  Ilmu Pengetahuan dan Pesan Moral

Tampil sebagai pembicara pertama, Pa Arif Arianto, M.Agr mewakili Prof Bambang Hidayat yang juga ternyata ayah beliau. Pa Arief Arianto ini juga merupakan rekan sejawat Mba Laras di BPPT beda divisi namun dua tahun terakhir sama-sama berada  di Program Reformasi Birokrasi BPPT.  Dalam sambutannya Pak Arief mengulas tentang buku Mba Laras ini.

Pa Arief mengungkapkan buku Aku dan Alam Semesta adalah  buku yang istimewa karena merupakan buku fiksi kedua yang diterbitkan di ITB Press, selama ini ITB Press hanya menerbitkan buku-buku non fiksi.  Sebelumnya  yang pertama buku  fiksi anak dari Jerman tapi tidak bisa dilanjutkan karena ada masalah dengan perizinan dari pihak
Jerman. 

Menurut Pa Arief selain berisi banyak informasi tentang pengetahuan, buku ini juga memiliki banyak pesan seperti misalnya bahwa kita harus mempunyai cita-cita atau visi ke depan, kita pun harus cermat mencatat setiap informasi yang didapat.  Tentang hal ini dipersonifikasikan dengan ucapan sang anak bahwa ayah saya seorang yang cermat mencatat.  Selain itu juga ada pesan tentang kejujuran dan menjaga integritas

Pa Arief pun mengatakan bahwa buku ini meskipun tipis namun padat, bernas berisi dan cocok untuk kondisi kekinian dimana banyak orang tua yang kesulitan menyampaikan pesan kepada anaknya.  Dengan memberikan buku ini dan anak membacanya maka pesan orang tua bisa tersampaikan dengan baik.

Selanjutnya Mba Laras tampil mengungkapkan proses kreatif terciptanya buku Aku dan Alam Semesta ini.  Berawal dari pertanyaan keponakannya setelah Mba Laras menerbitkan dua buku  yang bertema hantu yaitu Misteri Hantu Berjubah dan Misteri Hantu Kartika, kok tentang hantu terus bukunya? hehe...  Akhirnya Mba Laras berusaha menulis tentang hal lain dengan menggali apa yang menjadi kenangan masa kecilnya.

Inspirasi dari Masa Kecil

Mba Laras pun menemukan bahwa yang paling berkesan di masa kecilnya adalah tentang Bintang Kejora karena itu yang sering diceritakan ayahnya.  Pada akhirnya Mba Laras mengetahui bahwa bintang kejora bukanlah bintang melainkan planet Venus.  Untuk mengetahui lebih jauh tentang ini akhirnya Mba Laras menemukan nama Profesor Bambang Hidayat yang merupakan astronom Indonesia.

Buku Aku dan Alam Semesta

Berkat bantuan dari teman blogger yang juga wartawan Tempo Lestantya R Baskoro akhirnya Mba Laras menemukan alamat Prof Bambang Hidayat.  Saat diemail ternyata Prof Bambang menyambut baik niat Mba Laras membuat buku ini.   Di tengah proses pembuatan Mba Laras bertemu dengan Mba Tanti Amelia yang memberikan masukan agar membuat satu rangkaian cerita secara lengkap tentang alam semesta.  Setelah melalui proses yang memakan waktu 10 bulan maka akhirnya terbitlah buku Aku dan Alam Semesta ini.

Hal yang Penting dalam Buku Cerita Anak

Kang Ali yang juga merupakan penulis cerita anak, memberi masukan bahwa yang paling penting untuk cerita anak sebelum konten adalah target pasar.  Untuk usia berapakah tulisan dibuat menjadi lebih penting dibanding konten.  Karena jika ini salah maka konten atau tulisan sebagus apa pun menjadi kurang berarti.

Kang Ali menilai tulisan Mba Laras untuk anak-anak usia akhir kalau untuk anak SD ya kelas 5 atau 6 lebih cocok lagi untuk anak SMP.  Ada sedikit masukan dari Kang Ali yaitu kalimat yang ditulis di buku Mba Laras ini terlalu panjang.  Ini mungkin salah satu penyebab tulisan ini untuk target pasar anak-anak yang sudah beranjak besar, karena perlu sedikit dicerna..hehe.

Para peserta asyik menyimak

Pembicara selanjutnya adalah editor buku Aku dan Alam Semesta yaitu  Kang Edi Warsidi .  Beliau mengungkapkan tentang proses editing buku ini.  Intinya sih lebih ke typo-typo di tulisan.  Karena memang penulis terkadang harus membiarkan imajinasinya liar hingga tulisan mengalir tanpa harus ada self editing.  Setelah tulisan selesai baru di edit, namun kadang selalu aja ada yang tertinggal.

Berfoto dengan Mak Tanti sang ilustrator buku 

Tanti Amelia  Sang Ilustrator

Pembicara terakhir adalah sang ilustrator keren yaitu Mak Tanti Amelia, beberapa kali sempat bertemu dengan blogger multi talenta ini.  Hasil ilustrasinya memang keren, saya juga suka melihatnya, sangat natural.  Mba Tanti menceritakan proses kreatif membuat ilustrasi sebanyak 41 gambar di buku ini.  Kalau dari obrolan sebelum acara dimulai sih saya menangkap Mak Tanti puas dan senang bekerja sama dengan Mba Laras karena komunikasi selama proses berjalan lancar.  Hingga mudah bagi Mak Tanti menggambarkan apa yang diinginkan oleh Mba Laras untuk bukunya.

Usai acara selanjutnya ada sesi tanya jawab yang dibagi dua sessi.  Para peserta peluncuran buku ini memang terlihat sangat antusias bertanya.  Pertanyaan banyak diajukan kepada Mba Laras terntu saja, tapi ada juga yang bertanya kepada pembicara lainnya.

Seluruh peserta acara berfoto usai acara Peluncuran Buku

Hari beranjak sore, meski masih banyak yang antusias bertanya, acara harus selesai.  Sebelum acara ditutup Mba Laras membagi-bagi kan hadiah buku dan beberapa hadiah lainnya dari sponsor acara.  Para peserta yang hadir pun semua mendapat oleh-oleh goody bag dari Faber Castell dan buku Misteri Hantu Kartika karya Mba Laras yang lain serta buku EYD.  Semua ilustrasi yang dibuat di buku Aku dan Alam Semesta ini menggunakan alat tulis dari Faber Castel.

Goodybag dari Faber Castel

Inspirasi dari Seorang De Laras 

Sebuah inspirasi dari Mba Laras alias Diadjeng Laraswati H, walaupun sebagai ibu yang berkarir tapi dapat menyisihkan waktu untuk menulis dengan cukup produktif.  Selain menulis buku Mba Laras juga adalah seorang blogger.. wah luar biasa ya tulisannya sudah banyak sekali.  Ketika ditanya apa yang membuat Mba Laras aktif menulis di tengah kesibukannya sebagai ibu dan wanita karir, Mba Laras menjawab bahwa ia selalu mengusahakan membuka laptop kemudian menulis tiap hari.  Ada atau tidak ada ide ia tetep menulis.  Mba Laras juga aktif di komunitas menulis yang membuatnya bisa berdisiplin untuk terus menulis.

Kalau diliat di blog nya sih inspirasi Mba Laras kayaknya ya Lebah Madu  yang ia tulis di halaman awal blognya di http://laraswati.com.  Menjadi seperti lebah madu yang penuh manfaat bagi sekitarnya.  Duh semoga saja bisa meniru Mba Laras untuk bisa produktif menulis dengan konten yang bermanfaat bagi sesama ya.. Doakan ya teman-teman  :)

Menjadi peserta pertama yang hadir.

Terima kasih Mba Laras,  Mak Tanti Amelia serta ITB Press juga komunitas KEB, karena saya sudah diundang di acara asyik ini.  Alhamdulillah sebagai peserta paling rajin karena dua jam lebih sebelum acara dimulai sudah datang...hahaha segitunya ya.. saya akan dikirim buku Mba Laras Aku dan Alam Semesta.  Nantikan review nya di blog Cerita Ida ini ya teman-teman.  Semoga tulisan Inspirasi dari Seorang De Laras ini bermanfaat ya :)