Ketika Emak Mulai Bertanduk

Ketika Emak Mulai Bertanduk  Dulu saat anak-anak masih kecil semangat membaca buku tentang parentingku begitu menggebu, tapi setelah anak-anak besar dan 'kepongahan' pun hadir.  Merasa sudah berpengalaman jadi tidak update lagi tentang parenting.  Dan proses pendidikan anak-anakku bergantung pada seorang ibu yang mungkin berpikiran sangat monoton.

Mungkin juga karena kesibukanku di beberapa aktivitas  tapi yang pasti semua berlabuh pada rasa malasku hingga saya jadi ibu yang tidak update dan malas membaca buku tentang proses pengasuhan anak.

Fokusku mungkin sudah teralih, hingga mencari ilmu parenting bukan lagi jadi fokus utamaku.  Meski sesekali saya mengisi ceramah tentang keparentingan, mungkin itu lebih pada ke pengalaman pengasuhanku.

Sampai mataku teronggok pada sebuah buku Anak dari Surga Menuju Surga, sebuah buku pemberian  dari kakakku, temanku sahabat seperjuangan di zaman kuliah dulu, Ida S Widayanti, sang penulis buku ini.

Bersama Teh Ida Sang Penulis setelah ratusan purnama tidak berjumpa

Anak dari Surga Menuju Surga  merupakan buku keempat dari Teh Ida -demikian saya memanggilnya-.  Buku 1 dan 2 saya dulu semangat sekali membacanya, sempat ikut menjualkan buku-buku itu juga dan kalau tidak salah Teh Ida pun sempat menuliskan testimoniku tentang bukunya di salah satu buku itu di cetakan berikutnya.

Tetapi buku keempat ini, hadir saat si emak sudah merasa jumawa dan tidak merasa perlu dengan ilmu parenting  lagi.  Hingga buku pemberian itu lama tersimpan begitu saja, tanpa sempat membacanya.

Sengaja saya menulis tentang kemalasan ini di prolog tulisan ini, agar Teh Ida tidak tersinggung, seandainya tahu bukunya belum saya baca.  Tapi hari ini saya mulai membaca buku ini, dan Masya Allah... berjuta kesadaran pun hadir dalam diri.

Buku-buku Parenting Karya Teh Ida

Semoga jadi amal jariyah yang barokah untuk Teh Ida.. Duh saya kok jadi seneng ya.. namanya sama dengan Teh Ida yang ini..hahaha...Semoga tertular kekerenannya...Aamiin Allohumma Aamiin..

Baru saja membaca beberapa lembar buku ini saya sudah bisa menangkap inti dari buku Anak dari Surga Menuju Surga Ini.  Dan ini mengubah mindset saya terhadap anak-anak.  Percayalah usai membaca buku ini para pembacanya akan memiliki pandangan berbeda tentang anak-anak.

Setidaknya itu yang saya alami, saya langsung mencari sisi positif dari anak-anakku ...Astagfirullah selama ini saya abai terhadap semua itu.  Faham bahwa anak itu terlahir dalam kondisi fitrah bahkan beberapa kali mengisi kajian tentang ini di beberapa acara parenting, tapi dalam tataran aplikasi saya sering abai...

Anak dari surga menuju surga memang benar adanya, seandainya saja kita sebagai orangtua berhasil mempertahankan kefitrahan itu....

Jadi terbayang saat Maghfira bungsuku, yang mendesakku untuk segera hapal surat Al Kahfi ayat 1 sampai dengan 10.  Bahkan beberapa kali dia memperdengarkan lantunan ayat itu dari youtube dengan suara keras padahal dia sudah hapal  "Supaya Umi cepat hapal.." katanya.  Rupanya Maghfira takut uminya tidak selamat dari fitnah Dajal...

Terbayang saat Mushab anak keempatku bercerita saat mengembalikan kembalian uang angkot karena merasa kelebihan. Sungguh kejujuran sudah tertanam dalam dirinya... Terbayang semangat menghapal al qur'an nya...duh Umi jadi malu kalau ingat ini...

Terbayang saat Fathya anak ketigaku yang mengoreksi bacaan surat At Tahrim ku saat sholat Isya tadi malam.. Anak yang sudah hapal lebih dari 10 juz itu enggan menjadi imam karena menghormati emaknya yang sudah sepuh... padahal dari sisi hapalan dan tahsin nya dia jauh lebih bagus. Ah malailat kecilku sudah menjelma menjadi guruku...

Terbayang dengan kejujuran Aa Miqdad yang menolak usulku mengambil shutle kok bekas yang berserakan di lapangan tempat berlatih karena itu  Aa rasa bukan haknya.  Terbayang saat kemarin siang dia dengan telaten membantu temannya mengerjakan tugas via video call..Terbayang Aa yang rajin membantu ngepel tiap hari... Sungguh baik hatimu Nak...

Foto 4 tahun yang lalu, blm bisa update lagi sampai sekarang karena susah kumpul

Terbayang kebaikan Si Sulung Kaka Azizah zaman SMA dulu, pulang sering agak larut karena bersama teman-temannya membuat rumah singgah yang menampung anak jalanan di pinggir kereta dan mengajari mereka belajar.  Kini Kakak menyisihkan sebagian dari uang saku bea siswanya untuk membiayai adik asuhnya dan sedikit membantu program beasiswa di SMA nya.

Sungguh... tiba-tiba saja banyak sisi positif dari mereka muncul dan saya sering lupa dan abai untuk mengapresiasinya.  Kita sebagai orang tua selalu fokus ingin mereka menjadi baik, sehingga sedikit saja mereka abai akan tugasnya kita berubah menjadi emak yang bertanduk.

Padahal kadang mereka sudah jauh lebih dari kita..padahal mereka adalah selembar kertas putih bersih tanpa noda..sedangkan kita?

Jadi saat kita akan mulai bertanduk, ingatlah dengan kebaikan-kebaikan mereka.  Mulailah lebih teliti terhadap sisi postif mereka. Saya haqqul yakin semua bunda di dunia ini akan menemukannya... Kalau takut lupa tulislah itu, buatlah list nya agar tidak sering berubah menjadi emak yang bertanduk. Karena benar adanya bahwa  Anak dari Surga Menuju ke Surga.... Semua anak itu keren kalau kita selalu memandang dari sisi positifnya  ..Jadi Ketika Emak Mulai Bertanduk ingat Cerita Ida ya.. eh :D