Orang rata-rata umumnya mereka mempunyai ide yang bagus, tapi orang sukses mereka punya disiplin yang bagus. Sebuah kutipan yang sempat mampir di beranda facebook membuat saya jadi merenung. Disiplin, sebuah kata yang sulit dilakukan karena selalu bentrok dengan rasa malas. Karenanya untuk memotivasi diri kali ini Cerita Ida akan menulis tentang Cara Menghilangkan Rasa Malas.
Sebetulnya Cerita Ida sudah menulis tentang cara menghilangkan rasa malas ini di sini dan di sini. Sudah dua artikel saya tulis, tiada lain tiada bukan sebetulnya ingin memotivasi diri sendiri agar tidak malas menulis di blog. Tapi ternyata itu tidak berhasil terlebih di masa pandemi tulisan saya lumayan menurun jauh.
Kalau di evaluasi kenapa tulisan berkurang lebih karena di masa pandemi ini job menulis berkurang ya...hahaha.... Tapi jadi ketahuan dulu banyak tulisan karena job bukan tulisan organik. Jadi di sini bisa dilihat menulis banyak karena job. Job jadi motivasi untuk menulis.
Pandemi Sebagai Sebuah Peringatan
Masa pandemi ini sebetulnya mengingatkan banyak hal, mengingatkan betapa manusia itu makhluk lemah yang tidak berdaya. Mengingatkan tentang kematian itu begitu dekat, mengingatkan untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat, mengingatkan bahwa kita berada di penghujung akhir zaman ini. Termasuk jadi mengingatkan untuk memperbaiki niat di dalam setiap tindakan kita termasuk niat menulis.
Kawan..
Kita selalu dihadapkan pada dua pilihan dunia dan akhirat...
Antara kemuliaan yang fana atau kemuliaan yang abadi
Antara mencintai kehidupan atau mencintai kematian.
Antara mengejar hidup yang nyaman atau mati yang nyaman.
Antara mengisi tabungan dunia atau mengisi tabungan akhirat.
Kawan...
Hari ini kita beramal tanpa bisa menghitungnya, kelak di akhirat kita hanya bisa menghitungnya tanpa bisa beramal lagi..
Apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapinya?
Hanya ada dua pilihan untuk kita kawan..
Berjuang di sisa umur kita untuk mendekap surga Nya atau terlena oleh kehidupan di dunia...
dr. Gamal Albinsaid
Cara Menghilangkan Rasa Malas dengan Motivasi
Motivasi mendorong kita untuk melakukan apa yang harus kita lakukan pada saat yang tepat. Dan motivasi yang terbaik adalah motivasi futuristik. Karena dengan motivasi ini tidak akan lekang oleh waktu, tidak akan terhenti karena sudah tercapai atau belum tercapai cita-cita.
Seperti motivasi menulis karena job akan terhenti saat tak ada job, atau motivasi lain pun demikian akan terhenti bila target sudah bisa tercapai atau lelah karena tidak juga tercapai. Jadi motivasi haruslah bersifat abadi, karena saat sudah tidak ada motivasi akan selalu ada alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Akan semakin terjebak pada rasa malas. Jadi cara menghilangkan rasa malas yang utama adalah memperbaiki motivasi kita.
Coba baca quote di bawah ini....
Tiada keberhasilan tanpa kepayahan, tidak ada kesenangan di akhirat tanpa perjuangan atau kesulitan yg kita lalui di dunia.
Nikmatilah tantangan karena di sanalah orang hebat orang tangguh, orang kuat dibesarkan.
Motivasi yang terbaik untuk menghilangkan rasa malas adalah motivasi akhirat. Cara menghilangkan rasa malas adalah dengan menanamkan kecintaan kepada kehidupan yang akan datang. Dan motivasi seperti ini akan membuat kita selalu berusaha menjadi lebih baik. Memanfaatkan waktu untuk kebaikan-kebaikan....
Orang yang memiliki tujuan akhirat maka akan berusaha melaksanakan ajaran agamanya. Saat seseorang faham dan kemudian taat pada aturan agamanya niscaya hidupnya akan bahagia akan sukses.
Seseorang yang taat pada agamanya akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya karena paham betul bahwa waktu itu adalah modal yang harus dimanfaatkan untuk kehidupan abadi nanti.
Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya. (Hadist Hasan diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)
Disiplin yang merupakan salah satu pintu kesuksesan merupakan sebuah ajaran mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Allah SWT bersumpah dengan makhluknya hanya dengan waktu. Islam sangat menghargai waktu, hingga kita selalu diingatkn dengan waktu-waktu sholat.
Sayangnya kita sering terjebak sebatas ibadah ritual saja, padahal bila kita mampu mendalami makna dari ibadah-ibadah yang kita lakukan itu semua akan menjadi cara menghilangkan rasa malas. Akan membuat hidup kita terus lebih baik karena mempunyai mimpi besar yang futuristik.
Jadi inti dari tulisan Cara Menghilangkan Rasa Malas ini adalah memahami hakikat dari kehidupan kita di dunia yang fana ini. Untuk apa kita hidup dan mau kemana kita setelah kehidupan ini. Memahami semua ini akan membuat kita terus berupaya menjadi pribadi yang terus lebih baik, terus berusaha untuk selalu bermanfaat untuk sekitar kita.
Sebaik-baik manusai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR Ahmad Ath Thabrani)
Nah teman-teman semoga tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Cara Menghilangkan Rasa Malas ini bermanfaat bagi kita semua terutama mengingatkan diri pribadi untuk terus berusaha lebih baik, memanfaatkan waktu tersisa menjadi lebih berkah.
Nuhun Teh. Kalau mengurusi rasa malas mah emang ga akan ada ujungnya ya. Setan selalu tahu kelemahan manusia. Karena itu kita harus memotivasi diri. Kerjakan yg baik kalau mau jadi pemenang. Tinggalkan yg tidak bermanfaat untuk jadi pemenang juga
BalasHapusMeski malas itu lumrah, tapi kita harus segera memberantasnya ya
HapusJangan sampai diperbudak kemalasan sampai kita merugi
Kata2 Motivasi banyak dibuat karena tahu setiap jiwa ada rasa lemahnya terutama rasa malas. Dalam setiap pembelajaran modalitas diri selalu dibahas. Kalo aku males, ya udah gpp nikmati malasnya, sadari kalo sedang malas, lalu mengakui kalo emang sedang malas juga dan secepatnya delete rasa malas itu.
BalasHapusBiasanya langsung on kembali.
Setuju banget, Mbak. Kalau ibadah sekadar ritual kayaknya memang godaan malasnya suka kuat. Memang harusnya dipahami juga alasan beribadah. Jadi biar ada motivasi
BalasHapusMotivasi kaya gini harus selalu di inget nih. Harus terima dan tangguh ya saat menghadapi ujian hidup. Biar kita menjadi pribadi sukses dan lebih baik. Berat sih emang tapi memang begitu jalannya ya.
BalasHapusTerima kasih Teh.. Sebuah motivasi yg bagus, terutama utk saya yg masih sering malas ini..hehe
BalasHapusterima kasih sharingnya teh :) jadi pengingat buat saya, karena saya sering males nih kalau udah di rumah hahaa pengennya leyeh terus
BalasHapusTengkiuu Mbaaaa :*
BalasHapusKalau saya biasanya pakai kata-kata, nggak mau hidup susah.
Dan kalau saya merasa masih susah, saya ingat pesan-Nya, bahwa "Allah tak akan pernah mengubah nasib hamba-Nya, kalau hamba-Nya sendiri yang nggak mau berubah"
Betul banget ya.
Ibarat, kalau kita dari kota A, jalan lurus ke kota B, padahal tujuan kita kota Z, di mana letaknya di atas, bukan lurus ke depan, kalau lurus mulu, kapan sampenya ke Z ya? :D
So, kalau udah ingat itu, kecambuk lagi dah nggak mau malas-malasan :)
Jujur saya ini lebih sering males teh huhuhu pengen mengubahnya juga. Noted teh motivasinya, mudah-mudahan bisa bikin aku tambah semangat gak males-malesan lagi
BalasHapusTerima kasih atas motivasi nya, jujur sih rasa malas itu kayak ga bisa diusir. Pengennya malas terus, kita harus semangat ya :)
BalasHapusIya bener banget kalau lagi malas renungi lagi kembali tujuannya apa nanti bakalan balik lagi semangatnya kalau aku sih gtu teh
BalasHapusNah iya kalau motivasi ngeblog krn job kalau ga ada job maka akan berhenti ya teh makanya balik lagi motivasinya yang harus terus jd ya nulis terus
HapusKata2 motivasinya banyak juga ya. kadang orang malas karena tidak bisa melawan dirinya sendiri. musuh yang susah dilawan. makasi ya, jadi ikut termotivasi.
BalasHapusPeganganku selalu kalimat : Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orag lain. Semoga ii menjadi penambah ladang pahala di mata Allah. Terima kasih telah mengingatkan mba
BalasHapusTiada keberhasilan tanpa kepayahan. Benar juga sih Teh.
BalasHapusSalah satu yang bikin rasa malas itu berkurang memanglah motivasi.
Semoga dengan semangat berhasil dan menjadi manfaat bagi sekitar, memotivasi untuk nggak jadi malas lagi.
Sikap dan perilaku malas saya belum terobati. Penyakit menunda-nunda pekerjaan juga menjadi salah satu hambatan saya untuk produktif. Hikss
BalasHapusalhamdulillah ya Allah nemuin tulisan mba Ida yang memberikan motivasi banget. Aku akhir-akhir ini emang lagi males banget mba. Tapi sekarang jadi semangat lagi.
BalasHapusWaaaa thanks inspirasinya mbak. Setujuuu banget, ide bagus memang banyak, yang membuat sunset adalah kedisiplinan Dan konsistensi eksekusi idenya ya. ..
BalasHapusSejak menjadi Ibu, tentu rasa malas ini gak bisa diturutin terus menerus. Karena ada anak-anak yang selalu menggelayut mesra. HIhii~
BalasHapusAlhamdulillah,
Allah selalu punya cara memberikan hikmah pada setiap hambaNya.
Barakallahu fiik, teteh.
Bener banget mbaa sejak ada bayi di rumah rasanya 24jam kurang. Males udah ngga ada dalam kamus hehe gaya yaak. Tapi beneran, aku jadi belajar sangat menghargai waktu
BalasHapusSetuju mba. Kalau hanya menjalankan rutinitas saja, ntar ga ada nilai lebihnya. Harus berusaha untuk mencapai yang lebih baik, terutama yang berkaitan dengan ibadah.
BalasHapuskeren banget ini bahasannya, kalo udah mager tuh ya ampun, maunya ngeringkuk di tempat tidur atau sofa banget, harus dipaksain biar gak males
BalasHapusmalas ini emang paten dan paling susah mencari obatnya. kudu butuh effort yang super tinggi supaya bisa menghempas semua kemalasan itu
BalasHapusBener banget kak sejak pandemi, apa lagi kerja jadi wfh malas melanda, terkadang harus ada penyemangat yang super untuk menghilangkan rasa malas
BalasHapusMemang malas harus kita lawaan ya mba.. rasanya juga gimana gitu kalau malas melanda.. malu sendiri
BalasHapusIya bener bener bgt Rasa malas Itu hrs dilawan, aq bgt nih Maunya rebahan terus
BalasHapusIya ya Teh, buah manis itu adalah hasil dari perjuangan yang tidak mudah. Aku masih suka malas-malasan. Harus semangat nih.
BalasHapusmenunda itu pangkalnya kemasalan, kalau udah serba "ntar", udah deh bisa mager seharian bahkan berhari-hari dan memulainya lagi pun berat rasanya.
BalasHapusIni pengingat buatku. Makasiih mba. .
BalasHapusTerus terang kadang sesekali rasa malas hinggap. Ya udah ntar aja deh.. Kalau dituruti gitu bisa keterusan bahaya bgt
Terima kasih pengingatnya, Teh Ida.
BalasHapusAda satu kalimat yang masih kuingat banget, cuma sayangnya aku lupa itu kubaca di mana. Seorang tokoh deh kalo nggak salah. Jadi ada yang nanya kenapa dia selalu sibuk beraktivitas. Jawabannya, "Karena nanti akan ada waktunya aku tidak bisa beraktivitas lagi dan tidur selamanya".
Nuhun teh ida tulisannya, apalagi ditambah coretan dari dr Gamal Albinsaid, duh mak jleb banget. Intinya menggunakan waktu untuk hal yang berguna ya teh, berguna di dunia dan diakhirat. Karena bekal yang kekal adalah ketika kita melakukan urusan dunia untuk akhirat. Di dunia hanya jembatannya saja, di akhiratlah yang kekal
BalasHapusMemang mba kl rasa males tuh gak ada habisnyaaa. Apalagi kl dituruti duuh makin menjadi si males ini. Thank you sharingnya mba ❤ bagus banget pembahasannya hehehe memotivasi untuk tidak menjadi malas.
BalasHapusKalau rasa malas itu datang rasanya semua aktivitas yang kita ingin lakukan terasa berat. Kalau nggak di lawan bakal kita sendiri yang merugi jadinya.
BalasHapusBenar banget dr. Gamal. Dalam hidup kita memang selalu diberikan dua pilihan untuk dunia atau akhirat. Duh, berasa di hati nih.
Setuju teh mengilangkan dengan motivas akhirat, kadang aku juga baca Quran malasnya luar biasa tpi krn motivasi ya Allah jgn sampe nanti ga ada yang bisa beratin amalan baik akhirnya rajin apalagi ikut grup ngaji insyaAllah slaing menyemangati gitu sih teh kalau aku
BalasHapus