Makna Idul Fitri Sebagai Hari Kemenangan Ramadan bulan yang suci, bulan yang mulia, bulan yang penuh keberkahan bulan ampunan sudah benar-benar pergi meninggalkan kita. Hari kemenangan Idul Fitri pun tiba, bahkan kini telah lewat berbilang hari. Hari kemenangan ? Benarkah kita telah meraih kemenangan? Berhasilkah Ramadan kita...? Diterimakah amalan puasa kita?
Taqwa Indikator Penerimaan Amal Ramadan
Indikator penerimaan amal hingga kita bisa meraih kemenangan dalam makna idul fitri yang sebenarnya berdasarkan narasi dalam al qur'an terletak pada satu aspek yang disebut taqwa. Puncak segala kebaikan yang menghimpun derajat utama manusia ditandai dengan banyak mengamalkan amal sholeh dan sikap yang kuat dalam konteks meninggalkan semua kemaksiatan.
Manusia yang bertaqwa dengan ciri-ciri yang ada di dalam QS Al Baqarah ayat 2 sampai dengan 5 merupakan golongan manusia 'elit'. Membutuhkan proses perjuangan dan kesabaran yang panjang untuk mencapai golongan orang yang bertaqwa ini.
Dimulai menjadi seorang muslim, kemudian menjadi orang yang beriman atau mukmin barulah setelah berhasil istiqomah di dalam kebenaran dan peningkatan serta penguatan keimanan yang berkesinambungan kita bisa termasuk menjadi orang yang mutaqin.
Level muttaqin merupakan tingkatan tertinggi, dilabeli sebagai orang yang termulia di sisi Allah sehingga Allah SWT memberikan apresiasi tidak hanya di akhirat tapi di dunia ini sudah Allah berikan kehormatan sebelum puncak kemuliaan di akhirat nanti memasuki surga firdaus yang dijanjikan.
Di dalam Al Baqoroh ayat kelima disebutkan bahwa Allah SWT memberikan hudan bagi orang-orang yang bertaqwa. Kata hudan menggunakan kata ala yang berarti hudannya itu menempel kemana pun ia pergi.. Petunjuk Allah itu selalu menempel dimana pun ia berada. Masya Allah....
Makna Hudan....
Makna hudan berarti jalan menuju kemudahan, jalan menuju kesuksesan, jalan menuju kebahagiaan dan jalan menuju kedamaian. Oleh sebab itulah mengapa orang yang bertaqwa hidupnya cenderung untuk selalu penuh dengan ketentraman lahir batin.
Orang yang berada di garis kebenaran dalam hidupnya cenderung selalu tenang jauh dari kegalauan atau kecemasan. Semua petunjuk hidup yang diberikan Allah SWT itu sangat dekat dengan aspek kebahagiaan.
Kata muflihun di dalam Al Baqoroh ayat kelima akar utamanya adalah falaah yang artinya bahagia, sukses, menang, kata aflah artinya menggenggam kemenangan dijamin dekat harapan indah yang diinginkan.
Kita diperintahkan bahkan diwajibkan berpuasa itu sebetulnya adalah kasih sayang Allah SWT kepada kita sebagai jalan menuju kesuksesan. Orang yang benar puasa itu cenderung indah hidupnya, karena dia telah meraih kemenangan dan kesuksesan. Ia layak untuk merayakan kemenangan di hari raya sesuai dengan makna Idul Fitri yang sebenarnya.
Kalau kita yang memberikan petunjuk dalam bahasa arab menggunakan kata hadaa, nah memberikan hudan kepada kita semua dalam bahasa arab adalah hadaayana. Allah SWT memberikan hudan kepadamu langsung dikatakan hadakum, Allah telah memberikan hudan kepada kita. Bagi orang yang telah berhasil puasa mendapat apresiasi dengan diberi petunjuk dan itulah orang yang muflihun orang yang bahagia, orang yang sukses.
Karena hudan itu suatu nikmat maka ungkapkanlah, ekspresikan seperti di surat Ad dhuha yang artinya bila mendapat nikmat itu ungkapkanlah. Namun cara pengungkapannya jangan sampai menjadi riya karena akan menghancurkan amalan kita.
Makna Idul Fitri Sebagai Hari Kemenangan
Maka kata Allah SWT pengungkapan kebahagiaan itu dengan mengucapkan takbir. Ekspresi kemenangn, ekspresi kesuksesan diungkapkan dengan membesarkan nama-Nya. Itulah mengapa kala Idul Fitri kita mengumandangkan takbir, Allohu akbar sebagai sebuah syiar kemenangan, syiar kesuksesan, syiar kebahagiaan.
Orang yang sukses dengan puasanya setelah Ramadan hidupnya makin nyaman karena makin banyak kemenangan yang diraihnya, hal itu diekspresikan dengan memperbanyak takbir. Jadi intinya, orang yang berhasil di dalam Ramadan nya akan selalu cenderung kepada kebaikan, sesuai dengan fitrah kita menjadi baik sesuai syariat Allah SWT. Ia akan segera berpaling di saat bertemu dengan kemungkaran, menjauhinya, menghindarinya bahkan mencegahnya.
Contoh aplikasi kesehariannya seperti saat melihat hal-hal yang buruk seperti pornografi ia segera memalingkan wajahnya, mendengarkan yang buruk, berghibah ia otomatis merasa tidak nyaman dan menghentikannya atau menghindarinya. Bersegera di dalam kebaikan menjauhkan dari segala kemaksiatan dan hal yang tidak bermanfaat untuk dirinya.
Jadi Makna Idul fitri bukan sekedar apa yang kita lihat seperti sekarang ini yang hanya merupakan aksesoris pemanis seperti makan-makan, kumpul-kumpul, bersenda gurau tidak jelas. Makna Idul fitri esensinya adalah bagi mereka yang taqwanya semakin bertambah. Semakin baik dalam hubungannya dengan Allah SWT, semakin baik hubungannya dengan sekitarnya, keberadaannya semakin memberi kebermanfaatan untuk sesama.
Semoga tulisan Makna Idul Fitri sebagai Hari Kemenangan ini bermanfaat untuk kita semua ya teman-teman.....
selalu suka dengan tulisan teh ida, jadi terus berkaca dan ingin memaknai idul fitri ini dengan lebih baik lagi. Makasih te ida
BalasHapusBetul sekali jadilah orang2 yg taqwa agar selalu mendpt petunjuk dari Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. semoga bunda menjafi salah satu dari orang2 taqwa itu. Aamiin.
BalasHapusSelamat Idul Fitri untuk teh Ida dan semua keluarga ya, semoga tulisan ini juga menginspirasi teman2 pembaca supaya bisa memaknai Idul Fitri lebih baik lagi :)
BalasHapusKemenangan yang hakiki adalah kemenangan atas nafsu diri sendiri ya mbak, contohnya jika sebelumnya masih suka over thingking, semoga after ramadhan sudah bisa mengendalikan diri dan ngga bikin diri sakit terus gara gara kita buat sendiri.. lho kok jadi curcol akunya
BalasHapusMemaknai hari raya Idulfitri yang sebenar-benarnya.
BalasHapusSemoga menjadi ummat Islam yang kaffah dengan senantiasa tawadhu dan qonaah juga istiqomah melakukan kebaikan.
Taqabbalallahu minna wa minkum.
Setuju sekali teh makna idul fitri bukan sekedar puasa yang tamat saja,tapi bagaimana kita memgumpulkan ketaqwaan dan manjadi orang lebih baik
BalasHapusteruma kasih mba... semoga kita masuk dalam golongan hamba-Nya yang menang setelah bulan Ramadhan ini
BalasHapusseneng bacanya mbaa, memang makna idulfitri lebih besar daripada itu. semoga kita bisa melanjutkan kebaikan2 di bulan ramadan untuk kita terapkan pada bulan2 selanjutnya yaa aamiin
BalasHapusTerimakasih insight dan sharingnya ya Mbak Ida, selamat merayakan Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin jika selama berinteraksi ada kata dan perbuatan saya yang kurang berkenan di hati Mbak Ida....
BalasHapusRamadan ibaratnya satu bulan yang "mencuci", menyucikan pikiran dnatingkah laku ya teh. Berhasil atau tidaknya Ramadan kemarin akan terlihat justru di bulan-bulan lainnya.
BalasHapusMoga tahun depan bisa ketemu Ramadan lagi aamiin
setuju teh, ini hari kemenangan kita yaaa, bahagia banget kalo udh idul fitri tuh rasanya kita bersuka cita sekaligu juga merindukan ramadhan semoga kelak tahun depan bisa bertemu lagi yaa
BalasHapusTaqaballahu Mina Waminkum Mba Ida, Mohon maaf lahit dan batin.. Dan selamat lebaran juga semoga amalan ibadah kita selama bulan puasa diterima oleh Allah dan kita masih bisa dipertemukan dengan Ramadan tahun depan, Aaamiin
BalasHapusSelamat hari raya idulfitri, Mba. Semoga kita masih dipertemukan kembali dengan ramadhan tahun depan dan bisa menjalani hari kemenangan dengan suasana yang lebih baik dari tahun ini, amiiin
BalasHapusTeteh, Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga teteh dan keluarga selalu diberikan kesehatan. Amin
BalasHapusSaya sebagai yang memiliki banyak temen muslim, ikutan hepi sih saat hari raya Idul Fitri, apalagi kalo kebagian ketupat, sayur kari sm opor and sambal goreng atinya, wah mantap itu
BalasHapusMakin banyak orang yang memaknai Idul Fitri dengan gemerlap duniawi ya mba. Semoga saja nantinya pemahaman tentang inti kemenangan yang sesungguhnya bisa benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan keseharian yang makin membaik.
BalasHapusSuka tulisannya, memberi insight yang mendalam terkait makna Idul Fitri yang rasanya sudah semakin bergeser.
BalasHapusBenar banget, Mbak, jangan sampai ungkapan nikmat kita menjadi riya. Insyaallah dikuatkan pada niat kita, ya. Misal ada yang berceloteh tentang hal lain, itu urusan mereka. Terpenting, niat kita baik.
BalasHapus