Dengar Alam Bernyanyi : Menjadikan Hutan Lebih Berseri Pendaki gunung sahabat alam sejati, jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan. Memproklamirkan dirimu pecinta alam. Sementara maknanya belum kau miliki....
Lirik di atas adalah satu lagu jadul yang sebagian besar liriknya masih saya ingat. Penyanyi dan penciptanya adalah Ritta Rubby Hartland seorang penyanyi country yang cukup terkenal di era tahun 80-an. Judul lagunya yaitu Kepada Alam dan PenciptaNya.
Sebuah lagu keren dan unik karena memiliki makna yang dalam, nyayian yang membawa pesan kepada kita untuk bisa menghayati makna cinta terhadap alam secara hakiki. Karena menurut lagu itu banyak yang mengaku peduli terhadap alam tetapi kenyataannya malah merusak alam.
Dari dulu memang saya sangat menyukai lagu, film, atau tulisan atau apa pun itu yang memiliki kebermanfaatan lebih daripada hanya sekedar hiburan yang memanjakan mata atau telinga. Mendengarkan lagu itu akan lebih bermanfaat bila isi dari lagu itu mengingatkan kita terhadap kebaikan termasuk tentang kepedulian terhadap alam.
Bukan tentang lagu ini yang sebenarnya ingin saya tulis di postingan Cerita Ida kali ini. Saya sedang merasa senang karena setelah ratusan purnama berselang kini hadir kembali sebuah lagu yang memiliki makna yang dalam dan berisikan kepedulian terhadap alam.
Alhamdulillah, saya senang karena akhirnya hadir kembali sebuah lagu yang bukan sekedar enak didengar, seperti lagu-lagu lain pada umumnya tapi juga lagu dengan sarat makna serta membawa pesan penting untuk kelestarian alam.
Dengar Alam Bernyanyi : Menjadikan Hutan Lebih Berseri
Lagu dengan isu lingkungan hidup memang lagu yang jarang terdengar terlebih bila dibandingkan dengan lagu romantika percintaan dua hati misalnya. Namun sudah seharusnya lagu-lagu bertema kepedulian kepada kelestarian alam selalu digalakkan, sebagai pengingat untuk kita yang sering sekali lalai.
"Dengar Alam Bernyanyi" sebuah lagu yang mengetuk saya untuk menulis tulisan berjudul Dengar Alam Bernyanyi, Menjadikan Hutan Lebih Berseri ini. . Pencipta lagu ini adalah Laleilmanino: Lale (Arya Aditya Ramadhya), Ilman Ibrahim serta Nino (Anindyo Baskoro).
Trio pencipta lagu dan produser rekaman asal Jakarta yang sudah terbentuk sejak tahun 2013 ini memang dikenal sebagai pencipta lagu yang jenius. Kekuatan utama lagu Dengar Alam Bernyanyi ini terdapat pada liriknya yang sarat makna, komposisi musik yang catchy serta aransemen musik yang enak didengarkan.
Di lagu ini Laleilmanino berkolaborasi dengan teman-temannya di dunia seni yang memiliki kepedulian yang sama terhadap alam yaitu Chicco Jerikho, Sheila Dara dan HIVI!. Ketiganya dipilih Laleilmanino karena mereka semua dianggap kolaborator yang memiliki suara yang kuat untuk menyampaikan pesan penting ini kepada khalayak.
Lagu ini kemudian terpilih sebagai lagu tema resmi Y20. Dengar Alam Bernyanyi yang dirilis untuk menyambut Hari Bumi, 22 April 2022 ini, untuk pertama kalinya diperdengarkan di acara pembukaan Pra-KTT yang dilangsungkan di Balikpapan pada tangal 21-22 Mei 2022.
Pesan di balik lagu ini memang betul-betul mengingatkan kita untuk kembali ke alam. Bersama-sama menjaga bumi dari dampak perubahan iklim yang kian hari semakin terasa parah dirasakan. Simak saja lirik Dengar Alam Bernyanyi ini...
Lihat aku di sini
Indah lukisan Tuhan
Merintih ingin kau kembali
Beri cintamu lagi
Bila kaujaga aku
Kujaga kau kembali
Berhentilah mengeluh
Ingat, kau yang pegang kendali
Kau yang mampu obati
Sudikah kau kembali?
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi
(Ah, ha, ha)
Bila kau lelah dengan panasnya hari
Jagalah kami agar sejukmu kembali
Bersatulah, hajar selimut polusi
Ingatlah, hai, wahai kau manusia (wahai kau manusia)
Tuhan menitipkan aku
Ho, di genggam tanganmu (di genggam tanganmu)
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi
Dengarkanlah
Bisik mesra
Alam bernyanyi
Bawa canda dan riang tawa
Untuk dunia, oh
Gunakan telinga, hati
Cobalah dengar nyanyian kami, oh-oh-ho
Bayangkanlah hidupmu
Bila tak ada kami
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (dengarlah alammu bernada)
Dengar alam bernyanyi
Indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (alam pun bernada)
(Alam pun bernada)
Dengar alam bernyanyi (jangan tunggu lagi, Kawan)
Jangan kau tunggu nanti (jangan tunggu lagi)
Dengar alam bernyanyi
Dengarkanlah
Dengar alam bernyanyi (dengar alam bernyanyi)
Oh, dengar kami bernyanyi
Bayangkanlah Hidupmu, Bila Tidak Ada kami....
Bila tak ada kami....
Belum lagi fungsi hidrologis hutan dimana hutan memiliki peran menyimpan air dan mengatur peredaran dalam bentuk mata air. Jika tidak ada hutan maka kemungkinan bumi akan kehilangan sumber mata air dan mengalami kekeringan yang parah.
Keindahan hutan sering dijadikan tempat wisata alam |
Hutan juga merupakan karya seni alam yang teramat indah, inilah mengapa hutan dijadikan sebagai destinasi wisata alam. Tempat kita menyingkir dan menenangkan diri sejenak dari keramaian kota. Bila hutan tidak ada, kita tidak akan menemukan tempat menenangkan diri dan menikmati keindahan alam yang luar biasa.
Tak kala hutan tidak ada kita akan kehilangan fungsi orologis hutan yaitu untuk mencegah erosi. Jika hutan tidak ada ketika hujan deras yang akan terjadi adalah banjir dan erosi karena tidak ada yang menahan lapisan tanah agar tidak hanyut.
Hutan juga memiliki fungsi klimatologis yaitu mengatur iklim. Ketika hutan tidak ada maka yang terjadi adalah kelembapan serta suhu udara tidak stabil dan tidak terjaga. Penguapan air yang besar di dalam tanah juga pasti akan terjadi.
Hutan juga memiliki fungsi sebagai tempat pertahanan, tempat perlindungan dan benteng saat terjadi peperangan. Bila hutan tak ada, manusia tidak lagi memiliki tempat berlindung apabila terjadi perang terlebih apabila perangnya mendadak.
#HutanKitaSultan : Fakta Membanggakan Hutan Indonesia
Hutan #IndonesiaBikinBangga dimana hutan kita merupakan hutan terluas ketiga di dunia setelah Brazil dan Republik Demokratif Kongo. Hutan Indonesia termasuk hutan hujan tropis dimana hutan ini sangat kaya dengan keragaman hayatinya.
Dengan luasnya hutan Indonesia, negara kita memiliki peran yang besar dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan alam ini. Fungsi estetika hutan yang memang luar biasa indah sudah pasti banyak kita miliki. Demikian juga fungsi hutan lainnya tentu Indonesia memiliki peran yang sangat besar di dalamnya.
Komodo, salah satu hewan endemik yang hanya ada di Indonesia |
#HutanKitaSultan ya teman-teman, tentu kita semua setuju dengan pernyataan ini. Sejumlah spesies bersifat endemik hanya bisa ditemukan di negara kita. Misalnya saja kita memiliki bekantan di Kalimantan, burung cendrawasih di Papua, anoa di Sulewesi, komodo di Kepulauan Komodo NTT, badak dan harimau Sumatera, monyet hitam Sulawesi dan banyak fauna khas lainnya. Fakta membuktikan pula bahwa setiap ekspedisi ekologi penjelajahan hutan tropis di Indonesia hampir selalu ditemukan spesies baru.
Penyebab Kerusakan Hutan
Sayangnya kondisi yang membuat miris mengenai hutan terjadi di negara kita. Indonesia yang dikenal sebagai paru-paru dunia, telah merusak paru-parunya sendiri dengan deforestasi. Alasan utama kegiatan deforestasi hutan ini adalah pembukaan lahan untuk area industri terutama industri kayu.
Yang sering dilakukan dalam kegiatan deforestasi adalah dengan membakar hutan atau menebang pohon-pohon secara liar tanpa pandang bulu. Hal ini tentu saja mengakibatkan tanah menjadi tandus dan sulit menahan cadangan air. Timbullah berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Total luas hutan daratan di Indonesia diketahui sebesar 120.773.441,71 hektar, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017 telah terjadi pengurangan lahan hutan mencapai 20.000 hektar sejak Januari 2017 hingga Juli 2017.
Faktor lainnya yang membuat lahan hutan berkurang adalah alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan, pertanian atau pemukiman untuk warga yang disebabkan oleh jumlah populasi penduduk yang terus meningkat serta pergeseran pemukiman ke area pedesaan.
Intinya secara umum terdapat tiga hal penyebab kerusakan hutan yaitu:
Illegal logging
Illegal logging adalah penebangan pohon pada kawasan hutan yang dilakukan secara liar tanpa pandang bulu dengan tidak mempertimbangkan dampak kerusakan pada lingkungan. Illegal logging ini berdampak menurunkan atau mengubah fungsi hutan. Meskipun sudah ada larangan keras untuk kegiatan tanpa izin ini, mayoritas kalangan masyarakat dan pelaku industri masih saja melakukan hal ini.
Kebakaran Hutan
Peristiwa kebakaran hutan kebanyakan terjadi karena kesengajaan manusia. Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar hutan untuk dijadikan lahan perkebunan, pemukiman dan peternakan serta lainnya.
Serangan Hama dan Penyakit
Penyebab kerusakan hutan lainnya adalah serangan hama dan penyakit. Jumlah populasi hama yang meledak menjadi penyebab kerusakan pada populasi pohon yang hidup di suatu area hutan.
#UntukmuBumiku : Mulai dari Diri Sendiri, Dari Hal yang Kecil, Mulai Saat Ini
Begitu banyaknya ancaman nyata hutan Indonesia membuat kita semua harus peduli pada kenyataan ini. Menjadi bagian #TeamUpforImpact harus kita lakukan. Melakukan langkah kecil mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai saat ini untuk menjaga hutan kita, #UntukmuBumiku.
Ada banyak hal-hal kecil dalam kehidupan kita bila dilakukan secara konsisten dan bersama-sama berdampak besar kepada kelestarian lingkungan kita. Beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain adalah:
Melakukan Penghijauan dengan Menanam Pohon di Lingkungan Kita
Menanam pohon di halaman rumah kita atau lingkungan sekitar kita menjadi langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk menjaga hutan kita. Membiasakan keluarga terdekat dan lingkungan kita dengan lingkungan yang banyak pepohonan adalah hal yang baik.
Di dalam agama Islam yang saya anut, terdapat banyak motivasi bagi umat Islam untuk peduli kepada kelestarian alam ini. Simak hadist dari Anas bin Malik ra ini. Dia berkata: Rasulullah Saw bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi shadaqah baginya”. (HR. Bukhari)
Selain itu juga Allah SWT tidak menyukai sifat orang munafik yaitu salah satunya membuat kerusakan. Hal ini terdapat dalam Al Qur'an Surat Al Baqoroh ayat 205 yang artinya:
"Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan."
Sharing is Caring
Apa yang kita ketahui, apa yang kita pahami bisa kita sebarkan kepada lingkungan terdekat di sekitar kita, semampu yang kita bisa. Saya berusaha ikut menyebarkan kebaikan-kebaikan melalui tulisan dan sosial media yang saya miliki atau juga kepada lingkungan terdekat.
Misalnya saja dengan mengadakan IG Live bersama seorang pengusaha fashion yang peduli pada lingkungan dengan hanya memproduksi Fesyen berkelanjutan atau sustainable fashion. Fesyen berkelanjutan ini merupakan sebuah gerakan dan proses mendorong perubahan pada produk dan sistem pada fashion menuju integritas ekologis dan keadilan sosial yang lebih besar.
Sustainable fashion ini lebih dari sekedar menangani produk fashion atau tekstil tapi mengacu pada pakaian yang dirancang, diproduksi dan didistribusikan dengan cara ramah lingkungan. Atau juga dengan mengadakan IG live yang mengedukasi bagaimana agar tiap rumah tangga itu minim sampah.
Mengolah Sampah di Rumah
Selain sharing juga tentunya saya berupaya melakukan apa yang saya ketahui dan saya sampaikan. Saya sedang berupaya menerapkan rumah minim sampah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, memisahkan sampah organik dan non organik.
Saya memberikan sampah-sampah yang bisa didaur ulang kepada pemulung yang lewat rumah dan mengolah sampah organik menjadi pupuk.
Tergabung dengan Komunitas Pecinta Lingkungan
Saat ini saya tergabung dengan Sekolah Membangun Desa Kota Cimahi, yang mana kegiatannya adalah memberi edukasi pengelolaan sampah rumah tangga, bagaimana memanfaatkan lahan yang sempit untuk bisa bercocok tanam yang menghasilkan dan berbagai kegiatan sejenisnya yang banyak manfaatnya.
Berdonasi
Bila kita berkemampuan kita bisa memberikan bantuan kepada lembaga atau komunitas yang melakukan aktivitas kepedulian kepada lingkungan. Tapi tak perlu khawatir juga karena tidak selalu perlu memiliki banyak uang untuk berdonasi.
Dengan menyebarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi dimana pun kita sedang berada atau pendek kata ikut mengkampanyekan lagu ini berarti kita sedang berdonasi untuk kelestarian alam. Mudahkan ya teman-teman, cukup bermodal smart phone dan kuota internet kita sudah ikut berdonasi.
Teman-teman bisa mendengarkan lagu ini melalui berbagai platform musik seperti melalui sportify atau bisa juga melalui Apple Music. Yuks ajak keluarga, saudara, tetangga dan handai taulan untuk mendengarkan lagu keren ini.
Seandainya lagu ini kemudian menjadi viral kita sedang beramal jariyah karena seperti saya ungkapkan di atas lagu ini menyebarkan pesan penting yang bermanfaat untuk kelestarian lingkungan alam di sekitar kita.
Selain itu semakin viral lagu ini semakin besar royalti yang akan disumbangkan untuk perlindungan hutan Indonesia. Donasi dan sebagian royalti dari lagu ini akan disumbangkan kepada Sekolah Adat Arus Kualan di Simpang Hulu dan Simpang Dua di Kalimantan Barat.
Sekolah Adat Arus Kualan ini digerakkan oleh sejumlah orang muda setempat, kegiatan pendidikan di sekolah ini berbasis budaya serta kearifan lokal.
Teman-teman semua, cukup sekian dulu tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Dengar Alam Bernyanyi : Menjadikan Hutan Lebih Berseri. Besar harapan tulisan ini bisa menggugah hati kita semua untuk lebih peduli kepada kelestarian alam di lingkungan kita.
Referensi:
https://ceritafaktasumberdayaalamtropis.tp.ugm.ac.id
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/bagaimana-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia-di-masa-depan
https://perkim.id/energi/miris-kondisi-hutan-indonesia-mari-belajar-dari-swedia/
https://lindungihutan.com/blog/9-dampak-kerusakan-hutan-bagi-manusia/
dengan memperdengarkan lagu alam bernyanyi ini secara nggak langsung kita bantu mengkampanyekan ya mba :)
BalasHapuslagunya emang enak banget didengar mba, aku juga suka dengerin kalau lagi perjalanan gituu.. selain itu value pada lagu juga oke banget
BalasHapusTerima kasih Laleilmanino untuk karya indahnya yang behasil menyadarkan pendengarnya untuk senantiasa menjaga hutan kita. Semoga lagunya banyak yang dengar jadi lebih banyak orang yang berkontribusi untuk konservasi hutan, ya, Mbak.
BalasHapuslagunya enakeun ya teh... yang paling aku suka dari liriknya itu: kau yang mampu obati, sudikah kau kembali :’ btw seru banget っthpernah adain sharing ttg sustainable fashion. sayang ga ikutan euy heuheu.
BalasHapusLagunya enakeun ih teeeh, liriknya juga bagus banget yaaa, aku baru denger lagu iniiiy loooh hihi,
BalasHapusLirik lagu yang selalu mengingatkan kita untuk tetap menjaga alam dan kembali ke alam. Karena sebagian besar kebutuhan hidup manusia berasal dari alam.
BalasHapusSangat menginspirasi sekali lagu "Dengar Alam Bernyanyi".
kita memang perlu selau diingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan hutan kita tercinta. Lagunya bagus yaaa mba
BalasHapusBanyak kejadian yang menyedihkan kalau berhubungan pembalakan hutan, membakar hutan untuk kepentingan pribadi/golongan. Padahal manfaat hutan sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen setiap hari.
BalasHapusAku paling sedih kalo baca berita ada satwa luka karena pembakaran hutan mbak. Padahal, hutan ini kan jadi elemen penting kehidupan ya, semoga tiap harinya juga banyak pohon2 baru yg ditanam
BalasHapusDonasi hanya dengan mendengarkan "Dengar Alam Bernyanyi" . Kontribusi kita dari pertambahan pendengar lagu yang sudah dilegalkan.
BalasHapus"Dengar Alam Bernyanyi" lagunya memang bagus banget mbak. Saat kita menanam pohon saat ini, mungkin kita tidak bisa memetik apa yang kita tanam, tetapi anak cucu kita Insya Allah akan memetiknya
BalasHapusBahagia banget kalau ada lagu yang dibuat untuk alam seperti ini, menandakan bahwa pelaku seni juga memiliki banyak kepedulian terhadap alam. Semoga bisa cepat menular kepada banyak orang.
BalasHapuskeberadaan hutan memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup kita yaa, jadi sudah sepantasnya bila kita menjaga kelestariannya. menjaga hutan sama dengan menjaga hidup kita sendiri
BalasHapusLagunya enak bangettt, aku sering dengerin sambil ngeblog hihi. Jadi makin sadar sama isu lingkungan yang udah makin rusak ini
BalasHapusAku suka banget dengerin lagu dengar alam bernyanyi ini
BalasHapusLagunya easy listening
Maknanya dalam banget
Musik garapan Laleilmanino, memang jarang gagal. Lagu 'Dengar Alam Bernyanyi' juga demikian. Musiknya enak didengar, dan punya lirik yang sangat positif tentang pentingnya menjaga lingkungan.
BalasHapusaku baca tulisan mba ida sambil dengerin juga nih lagunya.. bener banget memang kita sebagai manusia nih jangan hanya mengeksplor hasil hutan tanpa ikut memeliharanya yaa
BalasHapuslagunya asyik dan mengedukasi banget ya. lagu seperrti ini harusnya viral dan dikenal banyak masyarakat, karena peranan hutan emang sepenting itu terhadap kelangsungan hidup kita ya
BalasHapusSuka sama lagunya sangat mengedukasi, thanks ya sudah sharing Jadi tau
BalasHapusJadikan lagu ini sebagai reminder untuk senantiasa peduli dengan alam sekitar dan menjaganya dengan baik
BalasHapusLagu ini enak buat didengerin, anak juga suka banget. Penting banget menjaga hutan ya
BalasHapus