Inspirasi dari Dini Fitria
Sejak tahun 2005 Dini aktif menjadi jurnalis di sebeluah televisi nasional di Jakarta. Berkiprah menjadi jurnalis dari bawah yaitu menjadi Production Assistant Reporter, kemudian menjadi asisten produser sampai akhirnya menjadi produser. Akhir 2015 Dini pun resign sebagai Jurnalis, program terakhir yang Dini pegang adalah Jazirah Islam.
Kini Dini aktif sebagai penulis novel empat novel yang sudah diterbitkannya yaitu Islah Cinta, Hijrah Cinta, Muhasabah Cinta dan Kekasih Semusim. Selain itu juga Dini kini serius aktif menjadi seorang enterpreneur di bidang media.
Pada kesempatan webinar ini menyampaikan tentang Copy Writing dan Story Telling. Di awal pembicaraannya Dini menyampaikan dan mengajak para peserta webinar ini menjadi bestie yang harus memiliki frekuensi yang sama dalam beberapa waktu ke depan selama mengikuti pembicaraannya.
Karena menurut Dini kalau berharap tentang teori copy writing dan story telling itu bisa didapatkan di google tapi Dini ingin memberikan tentang pemahaman basic copy writing dan story telling. Dengan pemahaman ini diharapkan bisa diterapkan dalam cara kita menulis di platform mana pun itu. Sedangkan judul Bisnis Digital karena relate dengan bisnis Rahina Indonesia.
Mengapa kita harus 'men-story telling kan copywriting'?
Kutipan dari Job Steve ini sepertinya bisa menjawab pertanyaan di atas. The most powerful person in the world is the story teller. The Storyteller sets the vision, values and agenda of an entire generation that is to come.
Ketika Apple membuat Nokia dan BB hilang di permukaan, Steve Jobs pun melakukan story telling dengan mengungkapkan kepada khalayak bahwa ada produk yang lebih baik dari yang sudah ada yaitu Apple. Dari sini kita bisa melihat betapa kekuatan story telling untuk pemasaran sebuah produk.
Copy Writing dan Story Telling
Menurut Dini menulis harus ada seninya, walau ada yang bilang menulis tinggal menulis aja tidak perlu bakat, tak perlu minat. Dini membenarkan hal itu, walau bukan passion kalau kita berlatih dan belajar sungguh-sungguh akan bisa menulis. Tapi saat menulis berdasarkan passion akan lebih keren dan menarik lagi. Dengan passion menulis akan dilakukan dengan bahagia dan tidak terpaksa.
Basic dari Copy writing adalah seni dalam seni berkomunikasi dengan tulisan dan mengajak orang untuk enggage, relate dengan tulisan kita dan membuat terstimulasi dan terpancing untuk mengetahui isi dari tulisan kita. Singkatnya copy writing ini merupakan seni menyampaikan pesan.
Sedangkan Story Telling adalah teknik penyampaian informasi dengan memasukkan unsur cerita yang membangkitkan sisi emosional tanpa membuat orang merasa terintimidasi. Cerita dengan alur bertutur dan mengalir akan membuat orang fokus terhadap makna dan pesan yang disampaikan.
Copy writing dan story telling bila digabungkan sebuah kesatuan yang luar biasa yang bisa digunakan untuk menjual produk atau jasa di bisnis digital seperti Instagram, Fesbuk, Twitter, TikTok, YouTube dan lainnya walaupun objek atau marketnya berbeda. Namun secara garis besar copy writing dan story telling bisa digunakan di semua media tersebut.
Story Telling dalam copy writing teknik menyampaikan informasi dengan memasukan cerita yang membangkitkan sisi emosional sehingga orang pun menjadi enggage, relate dengan tulisan kita.
Saat kita sudah memiliki kerangka tulisan kemudian kita menggunakan unsur cerita di dalamnya maka akan menjadi hal sangat menarik, di dalam cerita itu ada pesan atau makna yang diambil yang akan membangkitkan sebuah rasa pada pemirsanya.
Essensial dari Copy Writing Story Telling
Dari uraian yang sudah disampaikan dapat disimpulkan bahwa essensi dari copy writing story telling adalah menulis cerita di sosial media adalah alat untuk menyampaikan pesan yang ingin kita jual. Konten pesan ini berisi informasi fakta, data dari cerita yang berisikan pesan atau makna yang mengajak orang untuk melakukan aksi.
Dalam membuat kerangka menulis kita kenal 5W dan 1 H. Dalam copy writing ada hal-hal yang harus kita perhatikan hal ini bisa disebut copy writing mindset. Apa sajakah itu? yang harus diperhatikan itu adalah tujun dari iklan tersebut (purpose), siapa audiensnya, masalah atau problem yang dimiliki audiensnya, mengapa harus diiklankan, kapan harus diiklankan kemudian media atau platform apa yang digunakan.
Kerangka Copy Writing Story Telling
Membuat konten dari copy writing story telling ini adalah suatu hal yang tidak sulit. Ini harus menjadi keyakinan diri kita. Ada keyakinan bahwa kita bisa, kerjakan dengan rasa gembira, dan buat dengan kemampuan terbaik kita.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam membuat copy writing story writing ini. Yang pertama adalah opening atau headline kalau dalam konsep 5W + 1 H, opening ini adalah why-nya. Kegelisahan utama yang harus kita sodorkan pada pembaca. Why atau opening yang bagus inilah yang harus kita suguhkan kepada audien.
Yang kedua problem, konflik, body text. Tidak akan ada opening kalau kita tidak membahas what nya atau problemnya. Apa yang jadi masalah. Di dalam caption sesederhana apa pun konflik itu ada.
Yang ketiga adalah Clossing/how to/call to action, apa solusinya. Basicly berdasarkan riset orang Indonesia itu kebanyakan tidak suka membaca. Dengan kondisi seperti ini bagiamana caranya kita mempengaruhi audiens dengan tulisan yang menarik dan menggugah emosi.
Jadi tulisan yang kita tampilkan harus show don't tell, menjual kata-kata yang menarik yang membuat audiens tergugah emosinya turut merasakan apa yang disampaikan.
Kriteria Copy Writing
Hal lain yang harus kita perhatikan dalam sebuah copy writing story writing adalah Kriteria Copy writing. Apa saja kriteria yang harus ada dalam sebuah tulisan copy writing story telling itu harus simpel, unik berbeda dari yang lain dengan gaya dan warna kita sendiri sehingga menarik dan membuat audien menjadi penasaran. Harus yakin dengan diri sendiri. Yakin kita adalah versi terbaik ciptaan Tuhan.
Selain itu tulisan pun harus runtut alurnya sehingga enak untuk diikuti. Dimulai dari opening berupa kegelisahaan, apa masalahannya kemudian solusi yang kita berikan.
Kriteria ketiga adalah part yang ideal, porsi dari opening masalah dan solusinya harus diperhatikan jangan sampai kepanjangan di opening misalnya atau di part yang lainnya tapi buat yang pas yang sesuai dengan memang seharusnya.
Kriteria keempat adalah improvisasi atau diksi. Setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda, suku dari Melayu biasanya lebih kaya dengan diksi. Improvisasi ini kita masukan dalam konten yang kita buat sehingga bisa membuat tulisan lebih kaya dan lebih menarik.
Teknik Menicptakan Konten Copywriting Storytelling
Walaupun masih ada teknik lainnya. teknik di bawah ini bisa dijadikan acuan dalam pembuatan konten copywriting storytelling
1.The mountain (menanyakan sesuatu) karakter dari mountain ini adalah konten panjang, dengan alur konten pengenalan karakter, konflik, puncak dan diakhiri dengan solusi. Biasanya di instagram dan Facebook, dipakai untuk produk baru.
2. False Start (cerita mengenai kesalahan orang lain) karakternya mengenai pengalaman seseorang, cara memperbaiki seseorang, mengubah perspektif terhadap produk tertentu.
3. Monomythy (pengalaman pribadi/kisah pahlawan) karakternya: Hero's Journey, Happy Ending
4. Sparklines (emotional story) karakternya lekat dengan sisi emotional (perbedaan, harapan, langkah dan solusi.
Teman-teman hal-hal yang ditulis di atas adalah konten secara umum yang disampaikan Dini Fitria, dengan memahami dasar atau konsep dari copy writing story telling ini mudah-mudahan bisa diaplikasikan dalam tulisan kita dalam platform apa pun.
Sebuah webinar yang menarik ya...banyak insight dan inspirasi yang bisa diambil di acara ini. Insya Allah memberikan semangat baru ke depannya. Baik itu dalam membuat konten yang akan kita buat dalam platform apa pun atau pun dengan tampilnya para perempuan inspirataif ini bisa memberi semangat untuk bisa lebih meng-upgrade diri dalam bidang apa pun yang kita suka.
Nah teman-teman cukup sekian dulu tulisan Cerita Ida yang berjudul Inspirasi dari Raina Indonesia, Inspirasi untuk Wanita Indonesia. Semoga bermanfaat ya.... :D
Tehnik Sparklines kayaknya menarik ya, karena mengemukakan emosional, biasanya akan lebih mudah menyentuh pikiran dan hati pembaca.
BalasHapusPaling bagus tuh buat iklanin sesuatu, bakalan terngiang mulu di benak pembaca :D
menarik, ternyata ga mudah ya copy writing tuh, aku tertarik sama yang monomythy mba hehee
BalasHapusSalah satu peninggalan pandemi yg baik yaitu banyak webinar bermanfaat. Terima kasih sudah dibagi ilmunya di blog ini. Saya jadi ikut belajar meski tidak hadir.
BalasHapusBermanfaat banget ya webinar yang Mbak ikuti. Aku masih belum oke soal tulisan berstory telling. Kudu banyak belajar. Btw, produk Rahina cakep ya. Kalem gitu. Jadi cocok dipakai siapa saja
BalasHapusWah jadi produk Rahina gak sekadar produk jilbab tapi juga punya cerita di baliknya ya mbak? Semacam filosofi gitu lha yaaa.
BalasHapusAku juga suka nih makai kerudung segi empat, jadi pengen nyari tahu koleksi produknya Rahina ini.
Copy writing ternyata susah2 gampang ya teh. Aku pernah belajar juga tp meluap semua karena ga pernah dipraktekin 🙈
BalasHapusKeren banget ini pematerinya Mba Dini Fitria. Aku juga dulu pembaca buku beliau.. bagus tulisannya dan buku2nya
BalasHapusWebinarnya seru bangeet ini mba.. yang pasti banyak ilmu yang bermanfaat yng didapat
BalasHapusSuka deh dengan materi yang disampaikan Mbak Dini Fitria. Teknik story telling ini memang bakalan memikat saat disematkan di media sosial, dengan syarat segmennya memang yang berkenan membaca caption. Kadang nemu euy udahlah foto bagus, caption dg story telling yg memikat, tau2 komennya entah ke galaksi mana huhuhuu... jelas ga baca sama sekali kayaknya tuh dia.
BalasHapusWah, aku termasuk yang suka produk Rahina karena motifnya, Mba, bagus-bagus banget. Asyik banget mb bisa ikutan acara webinar yang daging ya
BalasHapusBelakangan aku lagi coba bikin tulisan yg didalamnya ada copy writing sama story telling. Tapi menurutku masih kurang sedap jadi ya harus berlatih lg. Do'akan aku bisa ya mbak.
BalasHapusWebinar yang menarik nih tentang copywriting storytelling. Aku baru tahu istilah ini karena setahu aku copywriting dan storytelling berbeda . Ternyata bisa ya dikombinasikan dan bisa menghasilkan tulisan yang lebih bagus. Thanks sudah berbagi ya, Kak
BalasHapus