blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

2 Jun 2015

Tersentil Pak Ustadz

Hari Senin kemarin di salah satu grup WA yaitu grup arisan, ada dua undangan pengajian, satu Ustadz Budi Prayitno dan satu lagi Ustd Hanan... bingung pilih yang mana jadinya. Kalau Ust Hanan tentang kebiasaan Rasulullah dan para sahabat saat Ramadhan kalau ust Budi ga disebutin materinya apa.  Akhirnya kupilih Ust Budi Prayitno dengan alasan jarang-jarang ketemu beliau.

O iya sedikit cerita tentang grup arisan ini, grup ini sudah cukup lama sejak anak-anak kami masih di TK sampai sekarang anak -anak sudah di SMP,  alhamdulillah masih bisa kumpul.  Saya senang dan betah berada di grup ini walau kurang selevel hahaha... karena walau ibu-ibunya (hanya sembilan orang sih) kebanyakan dari kalangan menengah ke atas yang hampir semua kemana2 bawa mobil sendiri bahkan ada yang ganti-ganti, tapi jauh dari kesan sosialita.  Ga suka ghibah atau ngomongin  orang karena mungkin tahu ghibah lebih besar dosanya dari berzina, ga suka show up kekayaan dan yang saya senang kegiatan kami tak jauh dari kegiatan sosial seperti menengok yang sakit, ke panti jompo atau ke panti asuhan. Bahkan semakin ke sini semakin senang ikut pengajian.  Alhamdulillah....

Nah kembali ke pengajian ya, alhamdulillah Senin lagi kosong ga ada acara akhirnya saya bisa menyempatkan ikut pengajian Ust Budi Prayitno yang diadakan di Tridaya.  Pagi saya sudah bergegas karena acaranya jam 9.00 alhamdulillah ketemu Mama Ayes -teman arisan- di parkiran. Kami langsung menuju aula, ternyata sudah banyak yang hadir.

Tak sampai lima menit kami menunggu ust Budi sudah hadir di depan, tampak terlihat lebih kurus namun lebih kelihatan sehat dan fresh.  Ternyata beliau juga membawakan materi tentang rasulullah SAW, karena sebelum memulai langsung mengajak melantunkan nasyid tentang Rasulullah.

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umat mu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlak mu
Tidak terbalas segala jasa mu
Sesungguhnya engkau Rasul mulia

Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir nama mu di dalam Al-Quran

Rasulullah kami umatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamal sunnah mu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kita tak pernah bersua
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan Rasul sebagai pembela

Tapi karena yang hadir semuanya ibu-ibu ternyata beliau menyambungkan akhlaq rasulullah dengan peran ibu sebagai istri dan sebagai ibu. Belum apa-apa beliau sudah mensmash ibu-ibu tentang peran kami sebagai ibu rumah tangga.  Ust Budi mengingatkan bahwa seorang istri harus tampil prima di rumah, rumah seharusnya menjadi tempat sumber kebahagiaan dan itu harus diupayakan oleh seorang istri.  Dandan dan berias seharusnya ketika di rumah bukan hanya ketika pergi keluar.

15 abad sudah berlalu, tetapi tauladan rasulullah tak pernah lekang, menggunakan kata teladan bukan kata contoh karena tauladan semuanya baik, tetapi contoh terkadang ada yang buruk. Rasulullah itu teladannya:
  • menginpirasi
  • dapat di copy paste
  • religious and spriritual leader i : Self Development, military dan legal system
  • education, social politic
Yang banyak dikupas oleh beliau yang berkaitan dengan peran istri diantara tauladan Fathonah, Amanah, Shidiq, Tabligh, Pemurah, Pemberani, tahan uji dan penuh kelembutan adalah Fathonah.  Seorang istri harus Fathonah, cerdas, baik itu  cerdas intektual, emosional dan spiritual.

Cerdas intelektual karena ibu yang cerdas akan menghasilkan anak-anak yang cerdas juga.  Selain intelektualnya seorang istri harus cerdas emosi, pandai berempati terhadap kondisi suami dan anak serta pandai mengelola emosi.  Istri juga harus cerdas spiritual sehingga keberadaannya menentramkan keluarganya, kalau seorang istri merasa tenang dan tentram karena dekat dengan Allah SWT maka ia bisa menularkannya kepada suami dan anak-anaknya.

Sebetulnya masih banyak yang Ust Budi bahas tetapi yang men smash kami para ibu adalah tentang peran pentingnya di rumah tangga, yang sering kami lupakan dan lalaikan.  Alhamdulillah senang sekali beberapa hari terakhir ini banyak diingatkan tentang peran istri di rumah.

Kita sebagai perempuan harus selalu di charge karena peran istri dan anak bukan peran yang mudah, terkadang karena rutinitas peran itu menjadi peran yanag biasa saja tanpa upgrade diri.  Padahal termakan waktu idealitas kita sering terkikis.  Padahal peran seorang perempuan penting sekali bagi terbetuknya sebuah peradaban.

Bukan hanya peran istri sebetulnya, semua orang memang perlu charge tanpa sering di charge, tanpa sering mengikuti kajian hatinya menjadi kering kerontang dan jadi sering melegal kan dosa-dosa kecil yang bertumpuk menjadi dosa besar yang akhirnya mematikan hati. Hati lebih tergugah ketika mendengarkan lagu-lagu nyanyian-nyanyian dari pada mendengarkan ayat suci al qur'an.

Semoga Allah memudahkan kita perempuan dalam menjalankan peran penting ini. Aamiin Allohumma Aamiin.

31 Mei 2015

Memaafkan dan Melupakan dengan Memahami Kepribadian

Beberapa pekan ini saya lagi seneng ngobrol tentang kepribadian, sampai pengajian yang rutin saya isi pun tak luput dari perbincangan ini. Agak merasa tertinggal siih memahami ini dengan sedikit lebih dalam dan perhatian, tau dari dulu etapi cuek-cuek ajah hehe...  Sampai pada satu titik saya merasa tersakiti oleh seseorang eh dua orang yang saya anggap begitu dekat, saya yang biasanya agak gampang melupakan dan memaafkan menjadi agak sulit untuk melupakannya, tiap bertemu pasti aja ada perasaan "Ah sedangkal ini kah hubungan kita..?." Ceileee hehe... atau biar tambah lebay kutambah pertanyaan " Mau dibawa kemana kah hubungan kita....?" haha.  Soalnya saya merasa dengan hubungan sedekat ini dan saya ada di posisi dia saya tidak akan berbuat seperti dia, saya pasti akan bantu.... jadi sakitnya tuh disini  *nunjuk dada... hihi...

Tapi saya sadar syetan sedang bermain di sini.., dan saya tak mau ikut permainan syetan dong, saya tak mau lebay,  biarlah dia bersikap seperti itu, tak perlu menyamakan karakter diri kita dengan orang lain kan beda saya sama dia, sedikit menyesali memang kenapa saya sedikit mengganggu kenyamanan mereka berdua dengan permintaan yang sedikit merepotkan, jadi gini neh posisinya... kenapa engga ke orang jauh sekalian yang ternyata terbukti mau saya repotkan.  Tapi selalu ada hikmah di balik semuanya, jadi saya tau dia yang saya anggap dekat itu seperti apa, dan dia yang jauh itu sebaik apa....

Skip ya, itu sudah berlalu walau masih ada sisa-sisa gangguan syetan yang terkutuk, jadi seperti ada dinding yang memisahkan walau sudah berusaha dengan berdo'a..butuh proses mungkin.  Pokoknya saya tak mau lagi mengganggu kebahagiaan mereka berdua yang sedang di atas itu..titik..  Nah di sinilah pentingnya kita memahami kepribadian manusia yang katanya ada empat itu.  Kepribadian manusia yang terdiri dari Koralis, Sanguinis, Plegmatis dan Melankolis memang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari... salut deh sama penemu empat karakter ini.

Memahami seseorang dengan kepribadiannya masing-masing, jadi tau kenapa dia bersikap seperti itu, mengapa perkataannya menyakitkan oo dia itu koralis yang memang selalu langsung nembak pada sasaran.  Oh dia itu melankolis yang suka sensitif dan kagokan jadi nolak dengan cara nyuekin.. .haha... memang seperti itu ternyata.

Saya sebetulnya dari dulu termasuk tipe sanguinis walau dulu ga tau namanya kepribadian apa, tapi dari cirinya ya sanguinis yang ingin selalu show up, senang tampil, jadi MC, bergaul dengan banyak orang, senang dipuji orang, sedikit kekanak-kanakan, mementingkan kekinian daripada masa depan  etapi seiring dengan pemahaman keagamaan saya, sedikit demi sedikit saya redam sifat keartisan saya, takut terjebak sama pamer dan riya hihi karena saya ternyata kurang tawadlu, al hasil sifat itu jadi tak terkendali... Mulai menarik diri dan hasilnya sanguinis saya yang dulu tinggi itu, kini jadi rada imbang dengan sifat plegmatis yang senang damai, baik hati dan tidak sombong hahaha... Jeleknya plegmatis itu harus kerja di bawah tekanan, kalau tidak ditekan ia gak akan memantul.. kalem aja gak berkembang.

Sumber:Icity indosat.com

Nah contoh manfaat memahami kepribadian kita nih...kalau kita sudah tau kita plegmatis, yang harus kerja di bawah tekanan, kita yang merasa stagnan jadi tahu dong harus bagaimana menyikapinya,  Oo.. saya ini plegmatis toh... berarti harus membuat suatu kondisi dimana saya seperti  ditekan, memang harus.. agar target saya tercapai.  Gitu deh. Terlebih untuk ibu rumah tangga yang sanguinis plegmatis bisa jadi orang yang PW alias posisi wuenak, ada di zona nyaman tapi ya jadinya stagnan tidak ada kemajuan.  Kalau tau kita seperti itu bangkit dong pasti....

Jarang-jarang ya saya nulis curhat haha... saya berpikir ini blog kebanyakan review produk, belum lagi masih ada beberapa pr yang harus direview, eh ada email masuk tawaran review juga.... lumayan sih...tapi takut bosenin juga... jadi ya sekali-kali perlu juga tulisan seperti ini buat penyeimbang hehe....

Jadi ya teman, dengan memahami keempat kepribadian itu kita jadi tahu cara menyikapi diri kita sendiri, kemudian cara kita bersikap sama orang lain dengan kepribadian yang berbeda.  Bisa di search deh empat ciri kepribadian itu digoogle baik kekuatannya maupun kelemahannya,  Insya Allah bermanfaat banget, bisa juga kita terapkan sama anak-anak kita, lebih memahami mereka, lebih mudah lagi menyikapinya.... Right? *ketularan Ipho 

30 Mei 2015

Betulkah Kita Ingin Sukses

Yang saya pahami, kalau sesuatu itu penting bagi kita maka sesuatu itu akan menjadi hal yang kita utamakan dan tidak kita sepelekan.  Ketika kita ditanya tentang sesuatu itu maka otomatis kita bisa menjawabnya dengan lantang karena sudah ada di bawah alam sadar kita, karena sesuatu itu penting bagi kita.  Setujukah?

Yang jadi masalah adalah ketika menganggap sesuatu itu penting tetapi ketika ditanya tentang sesuatu itu kita membutuhkan waktu yang lama untuk menjawabnya.  Apakah benar sesuatu itu penting dalam hidup kita?

Sumber: Kikasyafii.com

Itulah yang terjadi, kita menganggap sesuatu itu penting tetapi dalam kenyataannya kita sudah menyepelekan dan itu berarti kita menganggapnya sudah tidak penting.  Seseorang ditanya apa yang paling penting yang ingin anda capai?  Dan ia menjawab "Saya ingin sukses" Lalu mengapa Anda ingin sukses?  Ketika orang itu perlu berpikir lama atau memberikan jawaban yang tidak jelas maka ia sudah menganggap keinginannya yang paling penting itu tidak penting.

Seorang yang sukses sudah tau pasti untuk apa ia sukses.  Dan ketika ia ditanya kenapa ia ingin sukses, ia dengan lantang akan menjawabnya, karena itu sudah ada di bawah alam sadarnya, karena itu sudah menjadi hal yang penting bagi dirinya. Right?  *haha ketularan Ipho

Kita bisa sukses menjadi apa saja yang kita inginkan ketika sukses itu menjadi hal yang penting bagi kita, ini dibuktikan dengan adanya alasan yang kuat yang sudah terekam erat dalam memori bawah sadar kita. Dan alasan itu adalah Value, nilai, sesuatu yang berharga yang harus dicapai. Semakin tinggi nilai sesuatu semakin bersemangatlah kita mencapainya.

Value atau nilai memiliki peran sebagai filter yang beroperasi di bawah alam sadar kita yang menentukan fokus kita dan bagaimana kita memanfaatkan waktu.  Semakin bernilai sesuatu itu semakin banyak waktu yang kita gunakan untuk melakukan itu. Value ini adalah sumber motivasi, Value seseorang bisa berubah sesuai perkembangan dan pertumbuhan diri kita.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pengaruh bawah sadar terhadap diri manusia sebesar 90% sementara pikiran sadarnya hanya 10%.  Bisa kita pahami mengapa seseorang belum sukses karena ternyata alam sadarnya belum menginginkan itu walau alam sadarnya mengatakan ingin sukses. Ia tidak fokus dalam mengejar impiannya, mudah terganggu dan mudah goyah dan sesuatu yang dikerjakan tidak fokus maka hasilnya tidak akan maksimal.

Seperti halnya kita menggunakan kaca pembesar untuk membakar kertas dengan menfokuskan matahari menjadi satu titik.  Hal ini tidak mungkin dicapai bila sebentar-sebentar kita menggerakkan kaca pembesar itu.  Motivasi untuk mempertahankan fokus ditentukan oleh seberapa penting menurut pikiran kita, kita perlu membakar kertas itu.

Jadi sudahkah sukses menjadi hal yang penting dalam diri kita dan sudah terekam kuat di alam bawah sadar kita?

Disarikan dari
Live Value: The Source of Motivation
Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian  (Adi W Gumawan)

29 Mei 2015

Belajar dari Seorang Raditya Dika dan Gilang Baskara


Bergabung dengan mahasiswa dari berbagai kampus di seantero Bandung saat mengikuti acara Kompas Kampus di Sabuga ITB, memberi kesan yang mendalam untukku.  Khususnya sebagai seorang ibu dari lima orang anak.  Bagaimana tidak, saya begitu terkagum-kagum dengan penampilan Komika Gilang Baskara dan Raditya Dika,  salah satu penulis idola sulungku.  Sempet nonton karya-karya Raditya Dika yang sudah di angkat ke layar lebar.  Walau belum sempat membaca bukunya -padahal koleksinya sulungku hampir komplit- tapi dari film-filmnya saya menilai Raditya memiliki imajinasi yang sangat tinggi dan super kocak.

Sumber: Twitter.com

Ternyata ketika menyaksikan penampilannya saat syuting acaraTalkshow Rosiana Silalahi di acara Kompas Kampus, saya menyaksikan seorang pemuda yang bukan saja seorang penulis dengan karya-karyanya yang hebat, tatapi saya menyaksikan seorang pemuda yang penuh percaya diri dan pandai pula berbicara, mengolah kata secara verbal dengan jenaka.

Selain itu juga pemikirannya pun cukup bijaksana memberi nasihat kepada para mahasiswa agar melek politik dan tidak dibodoh-bodohi oleh politikus yang tidak amanah. Raditya Dika juga pandai memberi jawaban saat ada mahasiswa yang bertanya yang merasa terpaksa harus kuliah dan bertentangan dengan hobi yang sedang ditekuninya.  Dengan bijak Radith -panggilan sehari-harinya- berkata  dengan gayanya yang khas bahwa dia juga mengalami hal yang sama, saat ia berpikir bahwa tanpa menyelesaikan kuliah pun ia bisa hidup dan berhasil menjadi penulis. “Elu ga bisa ngebayangin, bagaimana rasanya melihat wajah nyokap elu, saat elu diwisuda.., rasanya, gak bisa diungkapkan dengan kata-kata...” Ungkap Radith.

Radith selain seorang penulis ia juga bertindak sebagai pemain film, sutradara, model, pelawak dan terakhir dia berkarir di penerbitan Bukune bertindak sebagai direktur dan pemimpin redaksi.  Radith yang di twitter memiliki 10 juta orang followers ini juga memiliki penggemar berat yang membentuk Raditya Dika Lovers. O ya Radith ini unik semua judul buku yang telah diterbitkannya ada nama binatangnya dan itu menjadi selling point tersendiri untuk dirinya.  Buku-bukunya antara lain Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa dll.

 
Sumber: Wikipedia
Lain Dika lain Gilang Baskara, saya tak tahu apa-apa tentang Gilang Baskara sampai saya melihatnya tampil di Sabuga waktu itu.  Saya langsung ‘jatuh hati’ pada pandangan pertama.  Pemuda jangkung dengan rambut kruwil berkaca mata yang tampil cool tanpa sedikit pun ekspresi, tak peduli kalau seluruh hadirin di Sabuga terbahak mendengarkan monolognya yang cerdas tapi lucu.  Ya monolognya memberikan sinyal bahwa makhluk yang satu ini memang keren dan cerdas.  Stand Up komedi yang ia sampaikan merupakan observasi dari sisi logika sehari-hari.  Ghibas biasa ia disapa memiliki kemampuan menganalisis hal-hal kecil tapi realita yang benar-benar terjadi di sekitar kehidupan masyarakat.

Melihat sosok Raditya Dika yang sudah sukses secara materi dari hasil buku-bukunya yang telah diterbitkan dan diangkat ke layar lebar, atau seorang Gilang Baskara yang mampu menyihir ribuan audiens dengan stan up comedy nya yang luar biasa keren, saya jadi berpikir bagaimanakah orang tuanya mendidik mereka menjadi sosok yang begitu ‘keren’. Dalam arti berani, cerdas dan mampu melejitkan potensi yang dimilikinya?

Kalau menurut saya yang pasti orang tua mereka masing-masing  sudah berhasil menjadikan Radith dan Gilang  menjadi sosok yang memiliki konsep diri yang baik.  Mereka berdua telah berhasil mengembangkan dan melejitkan potensi mereka masing-masing. 

Menurut seorang Glasser, agar dapat berkembang dengan baik seorang anak harus mendapatkan dua hal mendasar dalam kehidupannya yaitu kebutuhan akan cinta mencintai dan  yang kedua kebutuhan akan rasa harga diri berharga.  Dan Radith serta Gilang telah mendapatkannya.  Dua kebutuhan inilah yang menjadi dasar dan berlaku sebagai fondasi untuk mencapai kesuksesan.

Dengan cinta seorang anak akan mengembangkan motivasi untuk berhasil dan merasa diri berharga.  Ya cinta yang tidak saja menerima tetapi cinta yang memberi. Seorang anak yang hanya menerima cinta dan tidak belajar memberi cinta seperti pada anak yang terlalu dimanja misalnya akan merasa menjadi anak yang seringa merasa mengalami kegagalan.

O ya tulisan ini hanya menilai mereka berdua dari sisi kemampuan melejitkan potensi yang mereka miliki, di luar itu saya tidak mengetahui banyak tentang mereka.  Berkaca dari mereka, saya jadi memandang anak-anakku dari perspektif lain dan ini  menjadi sebuah PR besar bagiku untuk memastikan kedua hal mendasar itu dimiliki anak-anakku...

27 Mei 2015

Geeks Store, Toko Gadget Berkonsep Unik di Bandung

Siapa sih yang tak kenal BEC,  Pusat Gadget Kota Bandung di jalan Purnawarman  yang tiap hari selalu penuh di datangi para penggemar gadget yang datang dari berbagai penjuru, dan tidak hanya yang berasal dari Kota Bandung ternyata.  Pusat Pertokoan yang terdiri dari beberapa lantai itu tidak hanya dijejali pengunjung tapi ratusan pedagang berkumpul di sana mulai dari penjual HP, aksesoris, Komputer/laptop. kamera, printer dan lain-lain sampai food corner di lantai paling atas.

Ratusan pedagang itu walau berjualan barang yang sama dan harga yang tidak jauh berbeda di tempat yang berdekatan, tetap saja memiliki rejeki masing-masing.  Nah yang membuat saya kaget ternyata bangunan di sebelahnya yang selama ini dibangun, dan membuat saya selalu bertanya-tanya bangunan apakah itu.... ternyata adalah gedung BEC edisi kedua alias BEC 2.  Fiuuh satu gedung berlantai empat ternyata masih kurang ya.. hingga harus membuat bangunan jilid keduanya. Bisa dibayangkan betapa besar animo masyarakat sama yang namanya gadget ini.

sumber: Facebook Geek Store

Nah ceritanya hari Kamis , 21 Mei 2015 saya berserta teman-teman Blogger Bandung diundang untuk menghadiri salah satu store di gedung BEC 2.  Sebagai penggemar gadget minimal yang selalu ngepo in gadget model-model terbaru senang dong dapat undangan itu.  Penasaran juga, kok pembukaan sebuah toko di BEC sampai mengundang media baik media mainstream maupun media blogger. Saya berpikir ini pasti bukan toko sembarang toko.

Dugaan saya ternyata tepat, Geek Store -nama toko yang akan diresmikan- ternyata memang bukan toko sembarang toko.  Toko ini berkonsep unik, lain dari yang lainnya. Apa sih uniknya? Unik dong karena toko yang lokasinya di lantai 2 BEC 2 tepatnya UG - AC No 8  tidak hanya menjual gadget tetapi juga menjual berbagai asesorisnya  toko ini menjual tas, backpack, laptop, jam tangan, headset dan banyak lagi, selain itu toko ini menggandeng dua provider besar yaitu XL Axiata dan Esia untuk membuka customer service di dalam toko.  Unik juga karena toko ini memiliki ruang meeting mini yang bisa kita sewa dengan harga Rp 400.000 per jamnya dengan kapasitas maksimal 8 orang.  Keunikannya yang lain adalah di dalam toko ada kafenya yang makanannya bisa kita nikmati di luar toko alias di balkon dengan pemandangan jalan Purnawarman.  Keren ya...pengunjung betul-betul dimanjakan, ga usah jauh-jauh ke food corner. Eh ada lagi lho, di tiap bulannya, toko ini akan mengadakan lelang gadget yang dibuka di dengan harga 50% dari harga sebenarnya... asyik ya.


Saat pembukaan kemarin juga ada lelangnya, rame banget deh dua gadget keren dan terbaru jadi rebutan, acara ini berlansung di akhir acara sebelumnya pembukaan dan pengguntingan pita, yang dilanjutkan dengan sesson sharing yang menghadirkan pembicara dari XL dan dari para vendor software yaitu SEMAI, Kakatu dan Moco.  Vendor ini bekerja sama dengan XL dan Geek Store membuat aplikasi SEMAI dan Kakatu yang keren yang berguna untuk orang tua untuk memantau anaknya dalam penggunaan gadget, SEMAI sendiri memiliki singkatan dari Selamatkan Generasi Emas Indonesia. Nah kalau Moco adalah aplikasi untuk meningkatkan minat baca, kebiasaan menulis, ada semacam sewa buku digitalnya juga, termasuk juga melestarikan pustaka nusantara yaitu buku-buku Sastra Indonesia karya para pujangga besar Indonesia seperti Salah Asuh, Layar Terkembang dan lainnya. Jadi Toko ini tidak hanya mengejar keuntungan semata tetapi ada kepedulian kepada nasib bangsa ini, terutama masa depan anak-anak di zaman digital ini.

Rangkaian acara saat pembukaan

Bagi yang penasaran sama toko ini bisa mampir saja ke BEC 2, gampang kok tinggal naik eskalator di pintu gerbang yang menuju lantai 2 setelah sampai belok ke arah kanan dan langsung deh terlihat Geek Store... mudah kan?  Untuk yang mau lihat-lihat di sosmed juga ada akun twiternya @GeekStoreBEC dan di facebook dengan alamat https://www.facebook.com/GeeksStoreBEC... yuk mampir yuuk... ^_^

Kafe

23 Mei 2015

Suria City Hotel, Hotel Budget Semi Syariah di Bandung

Jum'at 15 Mei langit begitu cerah, sedang asyik membuat draft sebuah lomba yang ber DL tepat pukul 12 malam nanti.  Tiba-tiba saja ada pesan via WA, undangan soft launching Suria Hotel di Jalan Pelajar Pejuang 45 no 75.  Aih.. kok mendadak sekali, bimbang antara ngejar DL dengan mengiyakan undangan, takut lomba tak terkejar tetapi undangan hotel itu begitu menggoda.... Terutama awal undangan itu diawali dengan Bismillah beraksara Arab.  Menarik.....Biarlah DL ku kejar nanti malam, akhirnya kuputuskan menghadiri undangan, untung suami bisa antar selepas Sholat Jum'at.

Alhamdulillah walau cukup jauh dan sangat mendadak, saya tiba di awal waktu.  Belum banyak undangan yang datang, Menjelang pintu masuk saya ketemu Neng Hujan alias Teh Lygia Pecanduhujan, eh di dalam juga sudah ada Teh Efi Fitriyyah yang sedang asyik main hape.  Memilih tempat duduk terdepan biar bisa menyimak rangkaian acara Soft Launching ini dengan baik dan seksama...hehe.. Tak lama kemudian Teh Nurul alias Ulu pun hadir sudah berempat tinggal seorang lagi teh Nunk Arif.

Acara dibuka dengam pembacaan ayat suci al qur'an beserta terjemahnya, kemudian sedikit hiburan rampak kendang dan sambutan dari komisaris alias sang owner. Senang sekali mendengar sambutan dari sang owner hotel ini, karena ternyata hotel ini berkonsep semi syariah, sebuah konsep walau belum totalitas Islami tapi perlu diacungi jempol karena di dunia perhotelan menerapkan sistem Islami lumayan berat untuk berkompetisi.

Lebih senang lagi saat sang owner menyebutkan bahwa hotel ini adalah usaha keluarga, ia dan ketiga anaknya merintis membuat hotel ini setelah sebelumnya  memiliki penginapan alias losmen di daerah. Anak, Bapak dan Mantu... ya tadi kami disambut Mantu sang owner alias teh Riani Febriani istri dari Ersan Suria Pranoto, saling bersinergi membangun sebuah usaha secara Islami.... ih ngiri deh, mudah-mudahan kelak saya beserta anak-anak dan mantu mampu mewujudkan sebuah usaha keluarga yang keren seperti ini....ehm..ehm... jadi menghayal hihi...

Sang Owners, Ayah dan ketiga anaknya. Sumber: Ersan's photo


Sumber: Ersan Suria's photo


Sumber: Ersan Suria 's photo

Hotel yang terdiri dari empat lantai ini memiliki 26 kamar yang terbagi menjadi 7 kamar superior (Marwah) dan 19 kamar deluxe (Shafa).  Selama masa promosi tarif menginap di hotel ini adalah Rp 250.000 - Rp 350.000 sudah termasuk sarapan gratis.



Mengintip dapur yang berkonsep open kitchen

Setelah berkeliling melihat ruang demi ruang di hotel ini kami dipersilakan untuk menikmati santapan di ruang Cordoba yang berada di lantai empat. Uniknya kami bisa mengintip kesibukan para koki memasak dan meracik makanan karena dapurnya berkonsep Open Kitchen. Selama makan siang pun kami dihibur oleh live band.







Selain itu dilantai empat ini terdapat area bermain untuk anak-anak, ada juga sebuah kolam renang kecil, cocok sekali untuk tempat menginap dan beristirahat keluarga yang sedang berlibur di Bandung menikmati kenyamanan dan keindahan kota Bandung yang dinamis.

Selain itu bagi anda yang membutuhkan tempat untuk meeting tidak lebih dari 50 orang tempat ini juga cocok sebagai pilihan, karena memiliki tempat pertemuan bersekat, untuk 15 orang dan bisa diperbesar sampai 50 0rang. 

Konsep semi syariah diterapkan dalam hal penyajian makanan, tidak ada makanan yang mengandung bahan dari hal yang haram atau pun minuman yang beralkohol.  Selain itu bagi pasangan yang menginap harus menunjuk kartu identitas bukti sebagai pasangan suami istri yang syah.  Asyik ya, di hotel budget ini tidak akan ada hal yang neko-neko, insya Allah semuanya dijamin halal. 

Selain aman dan nyaman, lokasi hotel ini tidak jauh dari pusat Kota Bandung, cocok untuk pilihan anda bukan? ^_^

22 Mei 2015

XL Future Leader : Kesempatan Emas Belajar Menjadi Pemimpin

"Beri aku 10 pemuda akan kugoncang dunia.." Demikian kutipan presiden pertama kita Ir. Soekarno. Lain lagi dengan sebuah ungkapan berbahasa Arab yang artinya “Aduhai alangkah indahnya jika masa muda kembali lagi hari ini, akau akan menceritakan kepahitan pada masa beruban.”.  Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar kata-kata "Pemuda adalah harapan bangsa".  Menurut Dr.Yusup Qordowi kalau diibaratkan matahari, usia muda ibarat jam 12, waktu saat yang paling terang dan paling panas.

Maka tepat sekali kalau kita berharap banyak pada para pemuda.  Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada kondisi pemudanya.  Maka tepat juga kalau XL begitu memperhatikan para pemuda dengan program XL Future Leader nya. Eh kok ujug-ujug cerita tentang XL? Hehe...iya ceritanya saya dan teman-teman dari Komunitas Blogger Bandung diundang untuk mengikuti Blogger Meet Up Selasa 19 Mei 2015 di sebuah cafe bernama Cafe Noah's Barn Coffenerry, sebuah cafe keren di Jalan Dayang Sumbi No 2 Bandung.

Apa itu XL Future Leader?  XL Future Leader adalah sebuah program yang diluncurkan oleh XL sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada para pelanggannya dan umumnya masyarakat Indonesia atau dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Merupakan bukti komitmen dan konsistensi XL dalam mendukung peningkatan dunia pendidikan di Indonesia dengan memfasilitasi pemuda berbakan untuk diasah menjadi pemimpin masa depan yang mempunyai kemampuan berkompetisi secara global.

Ini adalah tahun ke empat XL meluncurkan program ini.  XL memilih lebih dari 130 orang mahasiswa terpilih dari seluruh Indonesia untuk di didik menjadi calon pemimpin yang tangguh.  Tentu saja mahasiswa yang dipilih telah lolos syarat dan seleksi yang telah ditetapkan.


Dari hasil sebuah studi yang dilakukan XL tentang kebutuhan pemimpin yang kompeten,  jawabannya adalah soft skill sebagai tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini. Untuk itu XL memantapkan pilihannya mengasah soft skill pemuda yang meliputi tiga area kompetensi utama, dan berkontribusi mencetak para pemimpin Indonesia di masa depan.



Program ini ditujukan kepada pemuda Indonesia  yang berstatus mahasiswa di tahun kedua dan ketiga, aktif berorganisasi dan memiliki IPK di atas 2,85.  Mahasiswa yang terpilih nantinya akan di didik dan mendapatkan pelatihan ekslusif selama dua tahun meliputi Effective Communication, Entrepreneurship and Innovation, and Managing Change.  Diharapkan setelah mengikuti pengembangan tiga kompetesi utama tersebut para peserta XL Future Leaders akan siap menjadi pemimpin dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Oya program ini dinamai Global Thingking Class.

Selain itu juga XL Axiata juga mengadakan program CEO CHALLENGE bagi anak muda Indonesia berusia di bawah 25 tahun. Program yang dinamai juga BOD CHALLENGE ini memilih tiga peserta terpilih yang akan ditantang menjadi CEO selama satu minggu dan akan mendapatkan fasilitas setara CEO XL Axiata...fiuuuh mantap ya..

Mejeng dulu ah di kafe keren hihi...

Pendaftaran kedua program ini dilakukan secara online melalui www.xal.co.id/futurleaders mulai 23 Maret hingga 30 Juni 2015.  Guna memperkenalkan program ini XL melakukan Road Show keliling beberapa kampus yang dipilih untuk dikunjungi  di seluruh Indonesia, di Bandung XL berkunjung ke ITB  pada hari Rabu 20 Mei 2015 yang baru lalu.

Pada kesempatan itu hadir empat fasilitator program yang merupakan alumni program Global Thingking Class yang telah berhasil dan berkiprah di bidangnya ada Bismar, Ochi Navajo.  Tiga dari ITB dan satu lagi dari UNPAD.

Sebuah program yang sangat bermanfaat dan patut terus kita dukung sebagai salah satu kontribusi kita memajukan bangsa besar ini. Good Luck XL...